JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Dalam rangka mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Tim Satgas Api BGA Group mengikuti kegiatan apel siaga kebakaran hutan dan lahan tahun 2019 di lapangan Sampuraga Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, pada akhir Juli 2019.
Apel siaga Karhutla ini diikuti oleh sebanyak 900 orang, baik dari BPBD Kobar, Manggala Agni, Tagana, TNI, Polri, Satpol PP dan Damkar, perusahaan besar swasta, serta para pelajar dan mahasiswa di Kabupaten Kobar. “Apel gabungan yang kita laksanakan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan pada saat memasuki kemarau panjang.” Ujar Bupati Kabupaten Kobar Hj Nurhidayah.
Kegiatan apel siaga Karhutla juga sekaligus sebagai imbauan kepada masyarakat, agar tidak membuka lahan dengan cara di bakar, hal ini sangat penting, mengingat kebakaran hutan dan lahan membawa kerugian besar baik moril maupun materil. Ia menyebut bahwa peristiwa kebakaran hutan dan lahan yang telah lalu meninggalkan jejak kerusakan yang sangat dahsyat, terutama peristiwa karhutla pada tahun 2015 yang melebihi krisis kabut asap pada tahun 2017.
Hj. Nurhidayah berharap kebakaran hutan dan lahan dapat dicegah dan dikendalikan, karena diketahui bersama apabila musim kemarau pada daerah rawan kebakaran tidak diadakan pencegahan sudah dipastikan bakal terjadi Karhutla. “Sudah saatnya pengendalian kebakaran hutan dan lahan ditangani secara terencana, menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan,” tegasnya.
Bupati Kobar juga berkesempatan melakukan pengecekan pasukan serta mengecek peralatan dan armada untuk penanggulangan kebakaran hutan. Selain itu bupati juga menyerahkan secara simbolis perlengkapan guna pemadaman kebakaran, kepada anggota Satgas Karhutla, dan penandatanganan komitmen bersama pencegahan karhutla.
Seusai apel siaga, pada kesempatan tersebut, Ketua Tim Satgas Api yang dipimpin oleh M. Nurul Huda menyampaikan bahwa BGA Group khususnya di wilayah Kotawaringin Barat senantiasa melaksanakan program pencegahan kebakaran secara terpadu sesuai peraturan pemerintah. Hal ini dilaksanakan dalam bentuk program mitigasi potensi kebakaran atau daerah titik rawan, patroli rutin internal dan gabungan dengan aparat, sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan kebakaran, dan pemberian dan pelatihan alat pemadam kepada masyarakat, membangun embung, sumur bor serta program lainnya.
“Kami siap mendukung program pencegahan dan penanggulangan kebakaran pemerintah kabupaten. Hal ini menjadi tanggungjawab bersama. Oleh sebab itu apel ini menjadi salah satu bentuk komitmen dan semangat bersama dalam mencegah terjadinya karhutla,” pungkas Nurul Huda.