Author: Redaksi

JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Ditengah pelemahan harga minyak sawit dunia, kinerja ekspor CPO Indonesia mencatat pertumbuhan positif ke sejumlah negara. Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), sepanjang Januari – November 2015 tercatat naik 21% menjadi 23,89 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun 2014 berjumlah 19,73 juta ton. Kinerja ekspor minyak sawit Indonesia pada November 2015 kembali tergerus. Sepanjang November volume ekspor  minyak  sawit  Indonesia  tercatat  hanya  mampu  mencapai  2,385  juta  ton  atau  turun  sebesar  8,6% dibandingkan dengan ekspor bulan sebelumnya sebesar 2,61 juta ton.  Pertumbuhan ekspor ditopang pasar tradisional minyak sawit Indonesia seperti Tiongkok, Pakistan, dan Uni…

Read More

Kalangan grower (produsen) pesimis dapat menerapkan RSPO Next. Standar baru ini dinilai tidak realistis dan terbilang sulit diterapkan. Akibatnya, produsen menjadi apatis dengan RSPO. Dalam pertemuan tahunan RT-13, RSPO memperkenalkan skema baru RSPO Next. Standar ini hasil penyempurnaan prinsip dan kriteria RSPO sebelumnya untuk meningkatkan tata kelola sawit berkelanjutan. Dalam kata sambutannya, Biswaranjan Sen, Co-Chairperson RSPO menyebutkan RSPO NEXT bagian dari peningkatan standar praktek berkelanjutan dalam industri sawit. RSPO NEXT inisiatif yang melibatkan kelompok kerja yang terdiri dari Processors dan Traders, Retailers, dan NGO. “Upaya ini merupakan kebutuhan untuk peningkatan secara berkelanjutan dalam praktik perkebunan sawit kita. Hal ini membuktikan…

Read More

Pekebun disarankan menerapkan penggunaan herbisida secara terpadu untuk mengurangi dampak buruk kepada pengguna dan lingkungan. Salah satunya, merotasi penggunaan bahan aktif parakuat dan glifosat sehingga tidak muncul gulma jenis baru. Di Indonesia, parakuat dan glifosat adalah bahan aktif herbisida yang mudah dijumpai pemakaiannya di perkebunan kelapa sawit. Diperkirakan, hampir 80% pengguna herbisida berbahan aktif glifosat  berasal dari sektor perkebunan. Sementara itu, belum diketahui secara pasti berapa jumlah herbisida berbasis paraquat yang beredar di perkebunan sawit. Saat ini, terjadi perdebatan dalam penggunaan herbisida dari parakuat. Sebagai informasi bahwa herbisida berbahan aktif parakuat diklorida terdaftar dan diizinkan pertama kali di Indonesia pada…

Read More

PT Pasadena Engineering Indonesia (PEI) mengandalkan teknologi Retention Time Optimized Plug-Flow Reactor (Re-TOP) Process dalam pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit menjadi listrik.  Selain itu, PEI juga menawarkan konsep pembangunan pembangkit listrik dengan skema Koridor dan Klaster (Corridor and Cluster Scheme) kepada pabrik kelapa sawit. Pengembangan energi listrik dari sumber terbarukan menunjukkan geliatnya dengan dukungan penuh pemerintah. Sebagai contoh, rencana Kementerian ESDM bersama kementerian terkait seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Pertanian yang akan mewajibkan pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) untuk diolah menjadi bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PTLBg). Peluang…

Read More

AES AgriVERDE dapat menjadi partner yang tepat untuk membangun pembangkit listrik biogas.  Menawarkan berbagai macam skema kerjasama sesuai kebutuhan konsumen. Tren pengolahan limbah cair sawit menjadi sumber  bahan baku pembangkit listrik tenaga biogas mulai bergeliat. Banyak perusahaan provider teknologi biogas yang menawarkan layanan dan jasa  terintegrasi mulai  dari pendanaan sampai kepada operasional. Salah satunya PT AES AgriVerde Indonesia yang semenjak tahun 2007 mengembangkan bisnis teknologi pembangkit listrik energi  terbarukan khususnya biogas. Susana Nuke Hendriarianti, General Manager PT AES AgriVerde Indonesia, solusi  yang  ditawarkan perusahaan berupa end to end solution bagi perusahaan  kelapa sawit yang mengurangi emisi gas rumah kaca dari limbah cair atau Palm…

Read More

Dengan material berkualitas tinggi,  PT JNS Sejahtera Bersama  menargetkan produk egrek dan dodosnya dapat diterima pelaku sawit. Ketahanan alat panen seperti egrek dan dodos sangatlah  penting bagi pemilik perkebunan sawit. Selain membantu efisiensi biaya, ketahanan alat memberikan jaminan keselamatan bagi pemanen. Misalnya jika saat panen, pisau egrek patah bisa  membahayakan dan mengakibatkan  biaya ekstra. Guna menyediakan alat panen berkualitas dan punya daya tahan tinggi, PT JNS Sejahtera Bersama memasarkan alat panen dari  Malaysia bermerek Shinto. “PT JNS ini baru dan memang dibentuk untuk memasarkan produk Shinto dari Malaysia sebagai agen tunggalnya. Mereka melihat prospek industri sawit di Indonesia ini bergitu…

Read More

LATAR BELAKANG Salah satu kegiatan terpenting dalam usaha di bidang perkebunan kelapa sawit adalah kegiatan pengendalian gulma. Pengendalian gulma adalah mengendalikan pertumbuhan gulma yang tumbuh di areal tanaman yang diusahakan agar persaingan dengan tanaman utama dapat ditekan. Seorang planters disarankan supaya mengetahui dan memahami faktor-faktor penghambat kegiatan pengendalian gulma. Selain itu, harus memahami pula faktor pendukung  keberhasilan kegiatan pengendalian gulma. Pada tahap awal penanaman pengendalian gulma dilakukan dengan dua metode yaitu manual dan kimiawi.  Tulisan ini kami sajikan dengan menitikberatkan faktor penghambat dan pendukung kegiatan pengendalian gulma secara kimiawi serta mengetahui cara kaliberasi alat sprayer. RUANG LINGKUP PENGENDALIAN GULMA Pengendalian/pemberantasan…

Read More

  Oleh : Tim Riset PASPI PENDAHULUAN Sejalan dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 80/MDAG/PER/10/2014 yang ditandatangani pada 17 Oktober 2014, pemerintah mewajibkan seluruh produsen memproduksi minyak goreng wajib kemasan (branded cooking oil) dan menghapus minyak goreng curah. Kebijakan tersebut seyogyanya akan berlaku efektif pada 27 Maret 2015 bagi minyak goreng yang berbahan baku sawit dan berlaku wajib pada 1 Januari 2016 pada minyak goreng dari minyak nabati. Ada beberapa alasan yang mendasari kebijakan tersebut, antaralain (a) higienitas: minyak goreng kemasan lebih layak dan lebih sehat untuk dikonsumsi, (b) proses produksi : minyak goreng kemasan dilakukan dengan dua kali penyaringan,…

Read More

Kalangan akademisi dan asosiasi petani  sawit menepis tudingan bahwa pungutan ekspor produk sawit dan turunannya sebagai pemicu anjloknya harga TBS.  Penyebab utama berasal dari lemahnya harga CPO di pasar global.    Pada bulan kemarin, Redaksi Majalah SAWIT INDONESIA menerima siaran pers yang berisi protes penerapan pungutan  sebesar US$ 50 per ton dan produk turunan berkisar US$ 10-US$ 40 per ton. Kebijakan ini dinilai menyengsarakan petani lantaran memangkas margin harga jual Tandan Buah Segar (TBS) sawit dari petani ke pabrik sawit. Dalam siaran persnya,  Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia mempertanyakan penetapan  pajak ekspor sebesar US$ 50 per ton untuk CPO…

Read More

 JAKARTA, SAWIT INDONESIA –  Rendahnya harga jual  menyebabkan petani kakao mengganti tanamannya dengan kelapa sawit di Sulawesi Tenggara.  Menurut Bambang, Kepala Dinas Perkebunan Sulawesi Tenggara hal ini mulai terjadi sejak tiga tahun terakhir. “Mereka agak pusing karena nilai jual kakao ini rendah, diombang-ambing oleh tengkulak, banyak serangan hama penyakit dan tanaman sudah mulai tua,” ungkapnya dalam seminar pada pertengahan Desember di Jakarta. Data dari Kementerian Pertanian menyebutkan memang terjadi penurunan areal perkebunan kakao di Sultra sebesar 3,18 persen dari tahun 2013 seluas 255.437 hektare menjadi 247.236 hektar pada 2014. Sedangkan areal perkebunan sawit meningkat 4,96 persen pada periode yang sama…

Read More