Jakarta, SAWIT INDONESIA – PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) mencatatkan kenaikan pendapatan 9,7% menjadi Rp 1,27 triliun sepanjang kuartal pertama 2024, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,16 triliun.
Head of Investor Relation, Edward Wijaya dalam laporannya mengatakan, naiknya kinerja pada kuartal I-2024 disebabkan oleh kenaikan rata-rata harga jual CPO dan volume penjualan dibanding periode yang sama tahun lalu.
“STAA akan selalu fokus kepada fundamental Perseroan yang solid dan berusaha meningkatkan efisiensi kinerja di lapangan,” ujar Edward mengutip dari siaran persnya.
Dari laporan keuangan interim periode 31 Maret 2024, STAA berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,27 triliun dibanding periode tahun sebelumnya, Rp 1,16 triliun.
Kenaikan pendapatan ditopang pertumbuhan volume penjualan dan harga CPO. Volume penjualan CPO tumbuh 5% menjadi 87.874 ton di kuartal pertama tahun ini. Begitupula harga penjualan CPO terkerek 35,8% menjadi Rp 10.452 per kilogram.
Selain itu, EBITDA marjin Perseroan mampu mencapai 30,5 persen, dari Rp 293 miliar menjadi Rp 389 miliar di kuartal I-2024 ini. Laba bersih kepada Pemilik Entitas Induk (PATMI) juga berhasil naik secara Year-on-Year (YoY) sebesar 37,6 persen, dari Rp 144 miliar menjadi Rp 198 miliar di periode ini.
“Hal ini mencerminkan bahwa STAA selalu mampu menjaga marjin Perseroan dengan sehat,” lanjut Edward.
Dari sisi neraca keuangan, total aset Perseroan per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp 7,17 triliun, meningkat 7,3 persen dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2023, Rp 6,68 miliar. Total ekuitas STAA juga mampu meningkat, dari Rp 4,80 triliun pada akhir tahun 2023 menjadi Rp 5,03 triliun per kuartal I-2024.
Di sisi lain, mengutip dari laporan kinerja produksi Perseroan pada kuartal I-2024, terjadi kenaikan total produksi tandan Buah Segar (TBS) STAA sebesar 6,7 persen dari 205.077 ton menjadi 218.762 ton dan yield TBS sebesar 7,9 persen dari 4,5 ton per hektar menjadi 4,9 ton per hektar.
Ekspansi pabrik pengolahan minyak kelapa sawit Pada kuartal sebelumnya, STAA mengumumkan konstruksi ekspansi pabrik pengolah minyak kelapa sawit yang ke-10, yaitu PT Flora Nusa Perdana di Kalimantan Tengah. “STAA akan terus berupaya untuk bertumbuh secara berkelanjutan dan memberikan nilai tambah kepada para seluruh shareholder dan stakeholder Perseroan,” kata Edward.
Pabrik minyak olah kelapa sawit ini akan meningkatkan kapasitas produksi CPO dari 450 ton per jam menjadi 495 ton per jam. Ekspansi ini diperkirakan selesai dan dapat beroperasi pada akhir tahun 2024.