• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Saturday, 1 April 2023
Trending
  • Potensi Ekspor UMKM Bersaing di Pasar Internasional.
  • CSR Membantu Pemberdayaan Petani Tanaman Pangan
  • UMKM Sawit Fokus Meraih Peluang Bisnis di ASEAN
  • Pemulia dan Pemuliaan Merupakan Kontribusi Signifikan Ketersediaan Pangan Nasional
  • Pengelolaan Lahan Gambut ASEAN
  • Produsen Alat Berat Tiongkok Resmikan Component Rebuilt Center di Balikpapan
  • Kenaikan Harga Pangan Jelang Idulfitri Berharap Tak Ada Kenaikan Signifikan
  • Bupati Indragiri Hulu Mengapresiasi Program Memerangi Stunting
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Supaya Herbisida Tetap Aman Bagi Kesehatan dan Lingkungan
Hama Penyakit

Supaya Herbisida Tetap Aman Bagi Kesehatan dan Lingkungan

By RedaksiDecember 23, 20153 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Pekebun disarankan menerapkan penggunaan herbisida secara terpadu untuk mengurangi dampak buruk kepada pengguna dan lingkungan. Salah satunya, merotasi penggunaan bahan aktif parakuat dan glifosat sehingga tidak muncul gulma jenis baru.

Di Indonesia, parakuat dan glifosat adalah bahan aktif herbisida yang mudah dijumpai pemakaiannya di perkebunan kelapa sawit. Diperkirakan, hampir 80% pengguna herbisida berbahan aktif glifosat  berasal dari sektor perkebunan. Sementara itu, belum diketahui secara pasti berapa jumlah herbisida berbasis paraquat yang beredar di perkebunan sawit.

Saat ini, terjadi perdebatan dalam penggunaan herbisida dari parakuat. Sebagai informasi bahwa herbisida berbahan aktif parakuat diklorida terdaftar dan diizinkan pertama kali di Indonesia pada 1973. Jenis herbisida ini telah terdaftar untuk digunakan kepada tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan seperti kelapa sawit.

Baca juga :   Petani Sawit Demo Kedubes Uni Eropa, Sampaikan 5 Tuntutan

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengkategorikan parakuat masuk kelas II (Tingkat Bahaya Sedang) sebagaimana kebanyakan bahan aktif pestisida yang digunakan di dunia. Di Indonesia, parakuat ditetapkan sebagai pestisida terbatas berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomer 24 Tahun 2011 tentang Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pestisida.

Mulyadi Benteng, Ketua Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (AliSHTer), mengatakan semua bahan aktif herbisida memang berbahaya apabila tidak digunakan secara baik. Parakuat kerapkali ditampilkan dalam imej buruk bahwa menimbulkan bahaya dari aspek toksisitas terhadap lingkungan dan manusia.

“Tidak semua informasi negatif mengenai parakuat itu benar. Itu sebabnya, parakuat ini sifatnya pestisida terbatas,” kata Mulyadi Benteng kepada SAWIT INDONESIA.

Lebih lanjut, kata Mulyadi,  lantaran dikategorikan pestisida terbatas maka para pengguna perlu memperoleh pelatihan cara penggunaan pestisida secara aman dan bertanggung jawab. Setiap tahun, lebih kurang 750 ribu petani dilatih oleh para pemegang pendaftaran. Pelatihan ini merupakan langkah tepat dalam pengelolaan risiko pestisida untuk menjamin agar parakuat (dan pestisida lainnya) digunakan secara aman dan efektif.

Baca juga :   Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun

Kelahiran AliSHTer diinisiasi Himpunan Masyarakat Pestisida Nasional dan CropLife Indonesia pada Juli 2015. Berdirinya asosiasi ini didukung pemerintah untuk menjawab informasi negatif mengenai bahaya parakuat dan glifosat. 

“Harus disadari, semua bahan aktif herbisida itu berbahaya karena berasal dari bahan kimia. Bahaya ini bisa muncul apabila tidak dikelola dan digunakan secara baik,”jelas Mulyadi Benteng.

Mulyadi Benteng menceritakan dalam forum internasional di Jenewa pada tahun ini, parakuat masuk sebagai bahan aktif yang diawasi penggunaannya. Di forum tersebut, perwakilan dari Indonesia berasal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa di Indonesia penggunaan paraquat tidak berakibat buruk seperti di negara lain yang membuat penggunanya meninggal atau keracunan. Selanjutnya, kata Mulyadi, pemerintah meminta asosiasi membuat studi mengenai penggunaan parakuat beserta dampaknya.

Baca juga :   Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

“Studi ini akan dikerjakan lembaga independen bukan asosiasi. Untuk saat ini, tidak bisa dikatakan kalau parakuat menimbulkan kematian  karena datanya belum pasti,” kata Mulyadi.

Berdasarkan data yang dikumpulkan AliSHTer, otoritas regulasi pestisida di dunia seperti WHO dan FAO bahwa parakuat diklorida tidak bersifat genotoksin, tidak karsinogenik, tidak teratogenik, bukan racun reproduksi, bukan racun saraf, tidak mengganggu kelenjar endokrin, serta tidak menjadi faktor risiko bagi penyakit Parkinson.

(Selengkapnya baca Majalah SAWIT INDONESIA Edisi 15 Desember 2015-15 Januari 2016)

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

BPDPKS Tetapkan 13 Lembaga Pendidikan Penyelenggara Beasiswa Sawit 2023

23 hours ago Berita Terbaru

Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun

1 day ago Berita Terbaru

Petani Sawit Demo Kedubes Uni Eropa, Sampaikan 5 Tuntutan

3 days ago Berita Terbaru

Industri Hilir Sawit Minta Dukungan Pemerintah

4 days ago Berita Terbaru

BPDPKS Dukung Harga Acuan CPO

4 days ago Berita Terbaru

Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

5 days ago Berita Terbaru

Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

1 week ago Berita Terbaru

BPDPKS dan Majalah Sawit Indonesia Promosikan Sawit Sehat Kepada 145 UKMK Solo

1 week ago Berita Terbaru

CPOPC Bersama Perusahaan Indonesia Dan Malaysia Bantu Petani Sawit Honduras

2 weeks ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Edisi 137 Majalah Sawit Indonesia

Edisi Terbaru 2 days ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 1 week ago1 Min Read
Latest Post

Potensi Ekspor UMKM Bersaing di Pasar Internasional.

13 hours ago

CSR Membantu Pemberdayaan Petani Tanaman Pangan

14 hours ago

UMKM Sawit Fokus Meraih Peluang Bisnis di ASEAN

15 hours ago

Pemulia dan Pemuliaan Merupakan Kontribusi Signifikan Ketersediaan Pangan Nasional

16 hours ago

Pengelolaan Lahan Gambut ASEAN

17 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.