Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan Institut Pertanian Stiper (Instiper) Jogjakarta menyepakati kerjasama pengembangan industri sawit menjadi unggul dan berkelanjutan. Kerjasama ini dituangkan dalam Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan kedua belah pihak di Nusa Dua Bali, Kamis (31 Oktober 2019).
Rektor Instiper Dr. Ir Harsawardana, M. Eng., mengatakan bahwa institut pertanian yang telah berdiri sejak 61 tahun lalu tersebut, telah mencetak 14.500 alumni yang sudah bekerja di seluruh perkebunan. Hal ini mejadi bukti yang sangat kuat bahwa Instiper mengenal kebutuhan perkebunan sawit.
“Kesempatan Ini merupakan penghargaan besar bagi kami dipercaya Gapki untuk berkerjasama serta berkontribusi bagi industri sawit berkelanjutan terlebih lagi bagi negara Indonesia” pungkasnya
Ia menambahkan Instiper memang dibentuk untuk memenuhi tenaga kerja berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan industri perkebunan terutama industri sawit.
Kerjasama GAPKI dan Univeristas ini, bukan merupakan pertama kalinya, sebelumnya GAPKI menandatangani MOU bersama dengan Institut Pertanian Bogor (11 September 2019).
Dalam kesempatan tersebut Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono, mengapresiasi baik kerja sama GAPKI dan Instiper ini. Menurutnya, untuk mencapai industri sawit yang berkelanjutan perlu adanya triple helix model yaitu kerja sama yang baik antara industri, pemerintah, dan universitas.
“Universitas merupakan wadah paling strategis untuk mengembangkan sawit berkelanjutan apalagi Instiper yang memang pusatnya SDM perkebunan,” tambahnya
Dalam penandatanganan MoU kerjasama ini juga dihadiri oleh Mukti Sardjono (Direktur Eksekutif Gapki), Dr. Ir Purwadi, MS. (Direktur Research Center Instiper) yang disaksikan oleh peserta IPOC 2019
Dalam kesempatan terpisah, Instiper Yogyakarta menggelar wisuda Sarjana ke-74 dan sidang senat terbuka untuk tahun Akademik 2019/2020, di Grha INSTIPER, Sabtu (26 Oktober 2019). Jumlah wisudawan sebanyak 230 orang terdiri dari 139 lulusan Fakultas Pertanian, 75 lulusan Fakultas Teknologi Pertanian dan 16 lulusan dari Fakultas Kehutanan. Sementara, dari Pascasarjana sebanyak 5 wisudawan. Sebanyak 51 wisudawan atau 21% lulus dengan predikat cumlaude.
Dari jumlah mahasiswa yang diwisuda, sebanyak 43 wisudawan sarjana dari program beasiswa ikatan dinas PT SMART Tbk dan Eka Tjipta Foundation 4 wisudawan serta 1 wisudawan dari program Bidikmisi. Di usia ke-61, INSTIPER Yogyakarta telah meluluskan sebanyak 14.717 wisudawan Sarjana dan 198 wisudawan Pascasarjana (S2).
Pada kesempatan itu, juga diumumkan predikat wisudawan terbaik program Sarjana dari masing-masing fakultas. Fakultas Pertanian diraih Nanang Prayogi,SP dengan IPK 3.99. Fakultas Teknologi Pertanian diraih Danar Wijanarko,STP dengan IPK 3,83 (penerima program beasiswa ikatan dinas PT SMART Tbk), dan Fakultas Kehutanan diraih Ikhwanul Amali,S.Hut dengan IPK 3,52. Dan, wisudawan terbaik dari program Pascasarjana diraih Widi Gilang Rizki, S,ST.,M.Si dengan IPK 3.92.
Dan, yang mengagumkan, pada sidang senat wisuda TA 2019/2020 terdapat wisudawan termuda dari program Sarjana Ristina, STP lulus pada usia 20 tahun 10 bulan 27 hari. Sementara, dari program Pascasarjana Muh. Rio Eko Sulistyawan, SP.,M.Si, lulus pada usia 23 tahun 10 bulan 2 hari.
(Selengkapnya dapat di baca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 97)