Salah satu penentu tingkat keberhasilan perkebunan kelapa sawit yaitu kegiatan menanam kacangan penutup tanah. Adapun kegunaaannya untuk tanaman perkebunan, pertanian dan pertambangan adalah sebagai penutup tanah yaitu untuk menutupi permukaan tanah dari gulma, pencegah erosi permukaan tanah, peningkatan konservasi tanah, memperbaiki aerasi tanah, meningkatkan bahan – bahan organik tanah dan dapat memfiksasi nitrogen dari udara.
Tumbuhan penutup tanah dari jenis kacang – kacangan harus mempunyai tipe menjalar dan bersifat perenial. Untuk mendapat hasil yang maksimal dengan mempercepat penutupan tanah yaitu dengan memperbanyak benih penanaman agar hasil tanaman semakin rapat. Selain itu pemupukan dan pemeliharaan yang baik harus tetap di perhatikan oleh pekebun.
Adapun jenis kacangan mempunyai sifat dan karakteristik berbeda, masing – masing sebagai berikut :
Pueraria Javanica (PJ)
Kacangan jenis ini memiliki sifat jenis tumbuh di awal agak lambat, setelah tumbuh dapat bertahan lama. Termasuk jenis tanaman ini dapat bertahan lama sekitar 3 sampai 4 tahun setelah tanam. Termasuk jenis tanaman merambat yang berbatang keras dan agak berbulu, warna daun hijau hingga hijau kekuningan. Memiliki daun yang cukup lebat, pertumbuhan cepat sehingga usia 5 – 6 bulan setelah tanaman penutupnya bisa sampai 90 – 100 %. Mampu bersaing dengan gulma, agak tahan terhadap naungan dan kekeringan. Toleran pada tanah yang tingkat kesuburan dan kemasaman yang rendah dan tingkat ketahanan akan penyakit cukup baik. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di lahan yang berdrainase buruk sekalipun.
Calopogonium Caeruleum (CC)
Tanaman ini mempunyai sifat awal pertumbuhan yang lambat selanjutnya 4 bulan berikutnya pertumbuhan daun sangat cepat dan lebat. Di usia 5 bulan umur tutupan daun terlihat sempurna, berumur panjang hingga bisa di atas 5 tahun. Sangat tahan terhadap naungan di tandai oleh daun yang tetap subur, lebat dan berwarna daun hijau tua. Tanaman ini kurang dapat beradaptasi terhadap keadaan tanah kering, tidak tahan terhadap drainase yang buruk dan tidak tahan terhadap tingkat kemasaman tanah yang tinggi. Jenis kacangan ini tahan terhadap tanah yang memiliki tingkat kesuburan yang rendah, tingkat ketahanan tanaman terhadap penyakit juga cukup baik.
Mucuna Cochinhinensis (MC)
Tanaman ini berbeda dengan jenis penutup tanah lainnya, yaitu berdasarkan siklus lama hidupnya atau daur hidup termasuk tanaman semusiam (annual). Beberapa daerah di Jawa biji tanaman ini di konsumsi oleh masyarakat secara turun temurun. Kacangan ini di awal pertumbuhan dan masa pertumbuhan dewasa sangat cepat dan lebat. Saat usia 2 – 3 bulan sudah membentuk vegetasi 50 – 70 cm. Memiliki daun hijau muda hingga hijau tua. Saat panen tiba berdasarkan sifatnya, tanaman ini akan mati setelah panen usai, lalu dapat tumbuh tanaman baru saat musim hujan dari rontoknya produksi biji di sekitar tanaman induk secara alami. Tidak tahan terhadap tanah kering juga tidak dapat tumbuh pada tanah tergenang yang drainasenya tidak baik. Tidak tahan terhadap naungan dan tingkat ketahanan terhadap penyakit kurang baik.
Centrosema Pubescens (CP)
Kacangan jenis ini memiliki sifat pertumbuhan awal dan masa pertumbuhan dewasa lambat, tanaman ini dapat berumur panjang, tumbuh membelit, menjalar (memanjat), batang agak tumbuh berbulu dan tidak berkayu. Pertumbuhan daun lebat mempunyai tiga daun pada setiap tangkai, tidak tahan pada naungan sehingga tidak dapat bertahan lama. Dapat beradaptasi pada tanah yang tidak terlalu subur dan tanah masam. Juga bisa tumbuh pada tanah tergenang atau drainasenya jelek, sangat toleran terhadap penyakit. Diantara tanaman lainnya, daun pada centrosema memiliki ukuran daun kecil tetapi lebat sehingga umur 4 – 6 bulan penutupan daun sempurna dengan memiliki hamparan ketebalan yang paling tipis di antara tanaman lainnya yaitu 10 cm – 20 cm. CP merupakan tanaman yang menahun, di pangkal batang berkayu. Usia 8 bulan daun baru dapat menutup tanah secara sempurna, ketahanan terhadap naungan sedang sampai tinggi.