Author: Redaksi SI

Di Indonesia, gambut terbesar di pulau-pulau di sekitar Dataran Sunda yaitu di pantai timur Sumatera serta pantai barat dan selatanKalimantan, dan di sekitar Daratan Sahul yaitu di pantai barat dan selatan Papua. Endapan gambut di daerah-daerah tersebut menyebar sangat luas, mulai dari dataran pantai hingga jauh ke pedalaman dengan ekosistem yang berbeda. Karakteristik Lahan Gambut di Indonesia Luas lahan gambut di Indonesia berkisar antara 16-17 juta hektar ( Polak, 1975; Andriesse, 1988). Sebagian besar dari bahan gambut masih terlihat jelas bentuk asalnya, terutama yang berasal dari kayu dan daun. Hanya sebagian kecil saja berupa komponen tumbuhan sudah tidak lagi terlihat…

Read More

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei diminta lebih cepat berjalan. Pembenahan dapat dilakukan di bidang SDM  dan penyelesaian infrastruktur. Hingga akhir 2017, total nilai investasi mencapai Rp 10,5 Triliun. “Tahun depan, KEK Sei Mangkei harus full speed. Target kita 2000 hektar lahan Sei Mangkei digunakan investor, bukan hanya 200 hektar,” kata Darmin Nasution, Menko Bidang Perekonomian dalam kunjungan kerja di KEK Sei Mangkei, Sumatera Utara, Senin, 27 November 2017. Berdasarkan data Holding PTPN III,  realisasi investasi pembangunan infrastruktur dan industri KEK Sei Mangkei sudah mencapai Rp3,99 triliun. Tingkat penggunaan lahan (Occupation Rate) di KEK Sei Mangkei saat ini…

Read More

Industri minyaka sawit Indonesia meski memiliki sejarah panjak sejak jaman kolonial, pda dasarnya baru memperoleh momentum percepatan perkembangan sejak tahun 2000 pascareformasi 1998. Dari segi waktu perkembangan industri minyak sawit di Indonesia berbeda dengan industri minyak sawit Malaysia yang telah lebih dahulu berkembang. Apa bila dibandingkan dengan  industri mimnyak nabati Eropa atau Amerika Serikat yang telah berkembang sejak 100 tahun yang lalu. Dalam 15 tahun terakhir industri minyak sawit Indonesia telah mengalami lompatan perkembangan bukan hanya pada luas areal tetapi juga pada industrialisasi (hilirisasi). Industrialisasi minyak sawit Indonesia tercermin dari perubahan  komposisi produk minyak sawit yang di ekspor. Komposisis Ekspor…

Read More

Di dalam dunia pengetahuan, terutama untuk bidang ilmu tanah, gambut dikenal dengan sebutan Histosols (soil Survery staff, 1999) atau yang populer disebut sebagai peat (Andriesse,1988). Penamaan gambut diambil dari nama Kecamatan Gambut,dekat Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Di  kecamatan tersebut usaha petanian pada lahan gambut dapat berhasildengan baik untuk pertama kalinya, yaitu pada walat tahun 1930an. Atas dasar itulah para ahli ilmu tanah di Indonesia sepakat untuk mengunakan istilah peat sebagai gambut. Gambut menjadi dikenal secara nasional antara lain karena peranan Proyek Pembukaan Persawahan Pasang Surut (P4S) yang dimulai pada tahun 1969. Sebagai pengelola P4S pda tingkat nasional saat itu adalah…

Read More

Penulis: Heri DB (Bagian Kedua-Selesai)   Menjadi sangat jelas perbedaan analisis mencari sebab Gejala dengan sebab Sumber penyakit akan menghasilkan fokus tindakan yang berbeda. Contoh tindakan pemberian agensia hayati yang berbeda akibat kedua pendekatan analisis tersebut adalah sbb : Analisisis mencari sebab timbulnya GEJALA penyakit  Dengan pendekatan ini sebab utama munculnya gejala penyakit BPB adalah Ganoderma, maka agensia hayati Trichoderma hanya diberikan kepada sumber inokulum diwilayah tanaman yang terinfeksi (parsial), sementara di wilayah tanaman yang masih sehat tidak diberi perlakuan pemberian agensia hayati tersebut. Dengan demikian sering dijumpai yang diberi perlakuan Trichoderma belum berhasil sempurna, tetapi tahun berikutnya…

Read More

Latar Belakang Perkembangan teknologi pengolahan makanan dan kesehatan berbahan baku Crude Palm Oil CPO sangatlah pesat, hal ini ditandai dengan tumbuhnya industri hilir yang berbahan baku minyak sawit dan diperkirakan lebih dari 200 industri. Realitas ini membuktikan bahwa kebutuhan pasar terhadap keberadaan usaha di bidang perkebunan sawit sangatlah besar. Namun seperti  industri lainnya,  sisa dari proses pengolahan menimbulkan beberapa persoalan salah satunya adalah persoalan limbah. Paradigma mengenai limbah pada umumnya dianggap sebagai barang yang kurang berguna dan sedikit sekali dimanfaatkan serta sentuhan teknologi untuk memanfaatkan limbah belum banyak berkembang. Kehadiran pabrik pengolahan Tandan Buah Segar (TBS)  kelapa sawit atau lebih…

Read More

Suatu sektor ekonomi disebut ekstraktif jika hanya mengambil atau memanen yang tersedia di alam. Hal ini termasuk berburu, memancing, logging dan pertambangan. Berbeda dengan kegiatan tersebut, perkebunan kelapa sawit merupakan kegiatan ekonomi non ekstraktif karena produksi CPO diperoleh dengan cara membudidayakan kelapa sawit serta melakukan pengolahan lebih lanjut, dengan mengunakan manajemen dan ilmu pengetahuan/teknologi modern. Peningkatan produksi CPO bersumber dari kombinasi peningkatan luas areal dan peningakatan produktivitas minyak per hektar. Sumbangan produktivitas dalam produksi minyak sawit Indonesia sampai denagn tahun 2016 secara umum mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Jika selama priode 1970-1990 kontribusi produktivitas masih sekitar 39 persen meningkat…

Read More

Suatu kegiatan ekonomi diakatan bersifat eksklusif jika perkembangan kegiatan ekonomi yang bersangkutan hanya menghasilkan manfaat yang terbatas pada pelakunya dan tidak memberi dampak bagi masyarakat secara umum. Untuk Membuktikan apakah industri minyak sawit bersifat eksklusif atau inklusif dapat dilihat dengan indokator dampak multiplier output, pendapatan, nilai tambah dan tenaga kerja. Data tabel input-output perekonomian Indonesia tahun 2008 menunjukan indeks multiplier perkebunan kelapa sawit. Indeks multi output, pendapatan, tenaga kerja dan nilai tambah perkebunan kelapa sawit lebih besar dari satu. Hal ini berarti, dampak multiplier perkebunan kelapa sawit lebih besar dari pada rata-rata dampak multiplier sektor-sektor ekonomi nasional. Hal ini juga…

Read More

Pemerintah Indonesia diminta tidak gentar menghadapi tekanan dunia internasional kepada sawit. Tekanan dan hambatan dagang tersebut sejatinya akal-akalan negara barat untuk mematikan potensi sawit dalam memenuhi kebutuhan minyak nabati global. Pengamat politik J. Kristiadi mengatakan persoalan sawit di pasar internasional adalah persoalan kepentingan. Negara maju menggunakan segala instrumen untuk menghambat sawit. Negara maju membuat akal-akalan dengan macam-macam skema sertifikasi. “Antar negara tidak ada pertemanan, yang ada persaingan. Sehingga Indonesia harus menggunakan semangat keindonesiaan untuk memperjuangan sawit di kancah internasional,” kata Kristiadi yang hadir menjadi pembicara Dialog Perkebunan di Instiper Pertanian Yogyakarta, dalam rangka Hari Perkebunan, 10 Desember 2017. Pembicara dalam…

Read More

Pertama, Bagian dari strategi persaingan minyak nabati global, dan Kedua, Pengalihan tanggung jawab peningkatan emisi GHG global dari negara Barat ke negara berkenbang termasuk Indonesia. Motif persaingan minyak nabati global tersebut merupakan kelanjutan dari gerakan sejak tahun 1980-an. Peningkatan produkisi minyak sawit global khususnya dari Indonesia telah mengeser dominasi minyak kedelai, minyak bunga matahari dan minyak rapeseed dalam produksi dan komsumsi minyak nabati global. Produsen utama minyak kedelai adalah Ameriaka Serikat, sementara produsen minyak bunga matahari dan rapeseed adalah EU-28. Penurunanan pangsa pasar minyak kedelai, rapeseed dan bunga matahari di pasar minyak nabati global, bagi Amerika Serikat dan EU-28 bukan…

Read More