- Latar Belakang
Perkembangan teknologi pengolahan makanan dan kesehatan berbahan baku Crude Palm Oil CPO sangatlah pesat, hal ini ditandai dengan tumbuhnya industri hilir yang berbahan baku minyak sawit dan diperkirakan lebih dari 200 industri. Realitas ini membuktikan bahwa kebutuhan pasar terhadap keberadaan usaha di bidang perkebunan sawit sangatlah besar. Namun seperti industri lainnya, sisa dari proses pengolahan menimbulkan beberapa persoalan salah satunya adalah persoalan limbah. Paradigma mengenai limbah pada umumnya dianggap sebagai barang yang kurang berguna dan sedikit sekali dimanfaatkan serta sentuhan teknologi untuk memanfaatkan limbah belum banyak berkembang. Kehadiran pabrik pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit atau lebih banyak dikenal dengan sebutan Pabrik Kelapa Sawit sangatlah penting bagi pemilik perkebunan kelapa sawit. Terjalinnya hubungan yang saling menguntungkan antara Pabrik Kelapa Sawit dan Perkebunan Kelapa sawit merupakan sebuah keniscayaan, namun pemanfaatan limbah kelapa sawit yang dihasilkan dari Pabrik Kelapa Sawit belum begitu optimal diserap oleh lahan perkebunan kelapa sawit sehingga persoalan limbah sawit ini menjadi suatu permasalahan yang hingga saat ini belum terselesaikan dengan baik.
Berdasarkan hal tersebut diatas penulis mencoba menguraikan berbagai persoalan yang berkaitan dengan limbah kelapa sawit beserta usaha-usaha yang telah dilakukan berbagai kalangan praktisi perkebunan kelapa sawit dalam mengatasi persoalan limbah kelapa sawit dan tulisan ini juga akan disampaikan pemanfaatan limbah sawit sebagai bahan pembuatan pupuk organik yang berguna bagi pertumbuhan dan produktifitas tanaman kelapa sawit serta sebagai bahan baku energi alternatif yang ramah lingkungan
- Ragam Limbah Sawit
Tahapan pembangunan pabrik kelapa sawit didahului dengan tahapan pembangunan perkebunan kelapa sawit. Penentuan kapasitas olah pabrik didasarkan atas luas lahan perkebunan yang telah memasuki masa produktif. Peningkatan kapasitas olah pabrik kelapa sawit memiliki konsekuensi berupa peningkatan limbah kelapa sawit yang dihasilkan. Limbah pabrik kelapa sawit memiliki beberapa ragam antara lain: (a) limbah padat; (b) limbah serat ; (c) limbah cair; (d) limbah gas. Tandan Kosong Kelapa Sawit (TTKS) merupakan salah satu ragam limbah kelapa sawit yang jumlahnya sangat melimpah. Dalam satu hari pengolahan tandan buah segar akan dihasilkan ratusan ton tandan kosong kelapa sawit. Sebagai sebuah perbandingan untuk 1 ton Tandan Buah Segar yang diolah di Pabrik Kelapa Sawit akan menghasilkan Minyak Kelapa sawit sebanyak 200 kilogram (kg) hingga 250 kg, sedangkan untuk limbah cair akan dihasilkan 600 Kg dan serat atau cangkang sebanyak 65 kg dan Tandan Kosong Kelapa Sawit seberat 230 kg. Berdasarkan data diatas, limbah sawit dengan berbagai macam ragam bentuknya jika dimanfaatkan dengan tepat dapat menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit,namun begitupula sebaliknya jika tidak dimanfaatkan dengan baik akan menimbulkan persoalan yang dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan sawit.
Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat disamping digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan juga digunakan sebagai salah bahan untuk pembuatan pupuk organik dan Jika tidak ada upaya untuk memanfaatkan, maka TKKS akan menjadi masalah serius di perkebunan kelapa sawit. Selain itu keberadaan tandan kosong kelapa sawit di lahan yang biasanya dipakai sebagai mulsa, atau dikomposkan di sekitar tanaman justru akan menjadi media perkembangbiakan Oryctes rhinoceros atau kumbang tanduk yang merupakan hama utama di kebun-kebun kelapa sawit. Begitu juga jamur Ganoderma Boninense merupakan penyakit utama di kebun sawit, jamur ini akan berkembang cepat di areal yang diberikan kompos TKKS. Kandungan bahan organik yang cukup tinggi sangat disukai oleh jamur ganoderma untuk berkembang.