Jakarta, SAWIT INDONESIA – Pendapatan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk memasuki kuartal I 2024 meningkat menjadi Rp 17,88 triliun tahun ke tahun akibat volume penjualan yang lebih tinggi.
Dikutip dari laporan perusahaan, kenaikan volume ini mampu mengimbangi harga jual yang lebih rendah. Harga pasar CPO (FOB Belawan) pada periode berjalan melemah sebesar 8% year-on-year, rata-rata sebesar US$ 910 per MT dari US$ 990 per MT pada kuartal pertama tahun 2023.
Sebagian besar pendapatan kami berasal dari turunan berbasis kelapa sawit produk, yaitu produk olahan bermerek dan tidak bermerek (termasuk biodiesel dan oleokimia), yang menyumbang 81% dari total penjualan. Penjualan CPO dan produk non-olahan lainnya mewakili 19% sisanya.
Beban pokok penjualan periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2024 naik 3% menjadi Rp 16,17 triliun dari Rp 15,66 triliun pada tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut sebagian besar disebabkan oleh kenaikan bahan baku biaya ketika volume penjualan meningkat.
Hingga 31 Maret 2024, luas perkebunan kelapa sawit Perseroan mencapai sekitar 134.900 hektar. Terdiri dari 127.500 hektar lahan menghasilkan dan 7.400 hektar lahan belum menghasilkan. Dari komposisi kepemilikan, kebun inti dan perkebunan plasma masing-masing seluas 103.600 dan 31.100 hektar.
Pada kuartal pertama tahun 2024, produksi TBS sawit emiten berkode SMART mencapai 501 ribu ton, sedikit lebih rendah dibandingkan output pada kuartal pertama tahun 2023.
Namun produksi CPO tumbuh sebesar 5% menjadi 121 ribu ton, karena peningkatan volume buah yang dibeli dari pihak ketiga dan peningkatan tingkat ekstraksi minyak 20,9%. Output PK sama dengan kuartal tahun sebelumnya sebesar 33 ribu ton sedangkan kernel tingkat ekstraksi dipertahankan pada 5,7%.