Penggunaan sawit untuk bahan makanan telah banyak digunakan pelaku bisnis kuliner. Adalah Iin Arlina, pelaku usaha asal Jambi yang menggunakan saripati sawit menjadi bahan pembuatan bolu.
Jika diamati tren kuliner hampir setiap tahunnya terus mengalami perubahan. Mulai dari kue, roti hingga makanan ringan lainnya. Bahkan, di berbagai daerah selalu ada jenis makanan baru yang dapat memikat hati hingga akhirnya makanan tersebut disenangi masyarakat.
Terbukti, satu jenis kue bolu dikembangkan oleh Iin Arlina. Ia berhasil membuat Bolu Sawit, kue basah yang dibuat dari saripati sawit. “Ide mengembangkan Bolu Sawit yang kini sudah menjadi makanan khas Jambi, berawal karena adanya dorongan dari Bupati,” ujar Iin Arlina, selaku inovator Bolu Sawit, saat menjadi salah satu pembicara dalam webinar “Tren Bisnis Pangan dan Kuliner UKMK Berbasis Minyak Sawit Sehat”, yang diadakan Majalah Sawit Indonesia, pada Rabu (23 Maret 2022).
Dijelaskan Iin, inovasi Bolu Sawit awalnya tercetus dari Bupati. Saat itu, pak Bupati menghimbau agar para pelaku usaha dapat menghadirkan produk unggulan berbasis turunan sawit yang berasal dari Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di Kabupaten Bungo, untuk dijadikan makanan khas daerah. “Dari himbauan itu, kami berusaha untuk berinovasi membuat kue bolu berbasis sawit,” ucapnya.
“Atas dorongan dari Bupati, kami berhasil meracik resep makanan (Bolu) berbasis buah sawit. Bolu Sawit memiliki kekhasan dan lezat karena mampu memunculkan aroma dan khas yang berbeda dengan bolu pada umumnya. Bertekstur lembut dan gurih,” tambah perempuan yang sudah terjun di usaha kuliner sejak 2008.
Untuk mencari buah sawit atau Tandan Buah Segar (TBS) dan pembuatan saripati sawit, Iin dibantu suami. Dalam proses pembuatan perlu banyak percobaan agar bisa mendapatkan komposisi yang pas sehingga menghasilkan rasa yang sesuai harapan.
Dari informasi yang dihimpun, untuk menghasilkan Bolu Sawit yang saat ini sudah menjadi makanan khas Jambi, membutuhkan waktu.
“Perlu proses panjang untuk mengambil saripati buah sawit yang dapat digunakan untuk bahan dasar bolu sawit ini. Mulai dari ambil dari buah sawit atau Tandan Buah Segar (TBS), dibrondol, dicuci, sampai diolah. Apa lagi, buah sawit juga memiliki duri-duri. Bisa memakan waktu dua hari untuk pengeringan hingga mendapat saripatinya. Semua proses melalui tahapan hingga mendapatkan saripati dan menjadi Bolu Sawit,” jelas Iin.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 126)