Tarakan, SAWIT INDONESIA – Sektor perkebunan sawit yang ada di Kalimantan Utara (Kaltara) turut berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Hal itu, terungkap dalam sambutan Zainal A. Paliwang, Gubernur Kaltara, yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Suriansyah, saat acara Dialog Special Potensi Perkebunan Kelapa Sawit dan Roadmap Perkebunan Kelapa Sawit Kalimantan Utara’, pada Kamis (25 April 2024).
Merujuk pada laporan perkembangan perusahaan dan Siperibun 2023 serta data angka tetap dan angka sementara Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kaltara,luas Perkebunan Besar Swasta (PBS) dan luas perkebunan rakyat mengalami peningkatan pesat. Pada 2022 luas PBS adalah 332.377,46 hektare (ha) meningkat menjadi 497.486,92 ha pada 2023.
Sementara untuk luas kebun rakyat dari semula 38.938,04 ha meningkat menjadi 39.466,50 ha sehingga secara keseluruhan, dari tahun 2022 ke yahun 2023 terdapat peningkatan luas perkebunan sawit sebesar 165.637,92 ha.
Menurut Zainal,dari luasan tersebut estimasi produksi total TBS tahun 2023 sebesar 20.436.015,60 ton meliputi 51 perusahaan, yang terletak di Kabupaten Bulungan 20 unit, Malino 1 unit, Nunukan 20 unit Tanah Tidung 10 unit dan perkebunan rakyat.
“Produksi total CPO atau minyak kelapa sawit tahun 2023 juga cukup tinggi yaitu mencapai 4.162.941 ton yang terdiri dari produksi CPU perkebunan rakyat 75.738 ton dan produksi CPU perkebunan besar swasta mencapai 4.087.203,12 ton,” jelas Zainal.
Melihat besarnya potensi tersebut, Pemprov Kaltara saat ini telah memiliki program Rencana Aksi Daerah (RAD) perkebunan kelapa sawit berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Gubernur Kaltara Nomor 16 tahun 2022 tentang rencana aksi daerah (RAD) perkebunan kelapa sawit berkelanjutan Kalimantan Utara 2022-2024. Meski saat ini sedang dalam proses revisi untuk menyesuaikan dengan panduan dari Kementerian Dalam Negeri.
Kelapa sawit di Kaltara memiliki dampak positif terhadap keuangan daerah. Hal ini terlihat pada Perda No 38/2023 tentang dana bagi hasil (DBH) perkebunan sawit, Prov Kaltara secara keseluruhan mendapatkan Rp56.351.938.000,- yang terdiri dari Pemprov Kaltara Rp10.410.950.000,-, Kab Nunukan Rp14.696.972.000,-, Kab Malinau 11.087.932.000,-, Kab Bulungan Rp8.764.501.000,- Kab Tana Tidung Rp6.368.685.000,-, Kota Rp5.022.898.000,-
“Tentu DBH tersebut akan sangat bermanfaat bagi pemerintah daerah di mana dapat kita gunakan untuk pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan dengan alokasi minimal 80% yang meliputi rekonstruksi atau peningkatan struktur peningkatan struktur jalan pemeliharaan rutin hingga rehabilitasi dan pemeliharaan berkala jembatan dan kegiatan lain yang ditetapkan oleh kementerian keuangan yang dengan maksimal 20% yang meliputi pendataan perkebunan sawit rakyat pembinaan pendampingan untuk sertifikasi iso serta kegiatan lainnya,” jelas Zainal.