JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Petani kelapa sawit yang tergabung dalam KUD Bukit Potalo memperoleh sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
Penyerahan sertifikat ISPO diserahkan secara langsung oleh Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Ir. Bambang, MM kepada Ketua KUD Bukit Potalo, Atan, bertepatan dengan perayaan Hari Perkebunan di Gedung Sate, Bandung, Senin (10 Desember 2018).
KUD Bukit Potalo meraih sertifikasi ISPO setelah diputuskan dalam rapat Komisi ISPO karena memenuhi beberapa syarat dan ketentuan seperti legalitas koperasi dan lahan, penerapan praktik pengelolaan terbaik, kontribusi pada kelestarian lingkungan serta aspek sosial.
Program sertifikasi ISPO KUD Bukit Potalo merupakan implementasi dari Sustainable Palm Oil Initiative (SPOI) Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian bersama United Nation Development Programme (UNDP), bekerja sama dengan Asian Agri sebagai perusahaan mitra dan Tanoto Foundation.
“Saya mewakili rekan-rekan petani anggota KUD Bukit Potalo , berharap keberhasilan kami mendapatkan sertifikasi ISPO ini – menunjukan bahwa petani mampu mengelola kebun kelapa sawit secara berkelanjutan. Kami juga berharap keberhasilan kami ini dapat menginspirasi sekaligus memotivasi rekan-rekan kami sesama petani sawit untuk memperoleh sertifikasi,” jelas Atan.
“Selain itu kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah, UNDP, Asian Agri dan Tanoto Foundation yang memungkinkan kami memperoleh sertifikasi ISPO,” ujar Atan.
KUD Bukit Potalo telah bermitra dengan Asian Agri sejak tahun 1994. KUD ini beranggotakan 247 petani kelapa sawit yang mengelola 494 hektar kebun kelapa sawit di Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Pada kesempatan yang sama, Asian Agri juga berhasil memperoleh 2 sertifikasi ISPO untuk unit bisnisnya PT Hari Sawit Jaya dan PT Andalas Intiagro Lestari di Riau. Penambahan sertifikasi untuk 2 unit bisnis Asian Agri ini selaras dengan komitmen perusahaan untuk selalu mengedepankan praktik berkelanjutan yang saat ini telah mencapai 93% untuk sertifikasi ISPO untuk seluruh kebun dan pabrik milik perusahaan.
Direktur Sustainability and Stakeholder Relations Asian Agri, Bernard A. Riedo, yang hadir mendampingi petani sekaligus menerima secara langsung sertifikat yang diserahkan untuk perusahaan, menjelaskan bahwa salah satu fokus program kemitraan adalah menularkan praktik-praktik terbaik yang dilakukan oleh perusahaan kepada para petani binaan.
“Petani mengelola sekitar 40% kebun kelapa sawit di Indonesia. Peran mereka penting bagi keberlanjutan pengelolaan kelapa sawit nasional dan hari ini, para petani kembali membuktikan bahwa mereka mampu mengelola kebun kelapa sawit yang berkelanjutan,” ujar Bernard.
“Kami berharap kerja sama dan pencapaian positif dalam hal mendukung pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan dapat terus terjalin, sejalan dengan target Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian agar target 100% ISPO dapat tercapai pada tahun 2020,” ujarnya