JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Setelah melalui proses dan penilaian tata kelola perkebunan berkelanjutan tahun ini, PT Kayung Agro Lestari (KAL) dinyatakan lolos sehingga berhak menerima sertifikat ISPO. Sesuai dengan amanat UU No 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan perusahaan perkebunan sawit wajib memiliki sertifikat tata kelola perkebunan.
PT Kayung Agro Lestari (KAL) merupakan salah satu dari 67 perusahaan dan koperasi penerima sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang diterbitkan Komisi ISPO. Sertifikasi ISPO diserahkan langsung oleh Bambang Wahyu Dwiantoro, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian kepada Lucas Kurniawan, Direktur Keuangan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ), pada Selasa (18/9), di Jakarta.
PT KAL adalah unit usaha ke-4 ANJ yang disertifikasi oleh Komisi ISPO. “Hal ini menunjukkan kepatuhan ANJ dalam melakukan tata kelola kelapa sawit yang mengutamakan pengembangan lingkungan yang bertanggung jawab dan mendukung program pemerintah yang berkelanjutan,” Lucas dalam siaran persnya.
Penyerahan sertifikat ISPO ke-10 dihadiri Aziz Hidayat Ketua Komisi ISPO, Rusman Heriyawan Dewan Pembina BPDPKS, Derom Bangun Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Soejai Kartasasmita Pakar Sawit, Mukti Sardjono Wakil Ketua GAPKI, dan perwakilan perusahaan sawit serta tamu undangan.
Bambang menyatakan tujuan sertifikasi ISPO adalah untuk meningkatkan komitmen seluruh stakeholder dalam mendukung program sertifikasi dan percepatan pengembangan kelapa sawit berkelanjutan. Dan, menjadikan ISPO lebih diterima dalam membangun kepercayaan tata kelola sawit nasional maupun internasional.
“Dengan penambahan 67 sertifikat ISPO yang baru ini, Komisi ISPO telah menerbitkan sejumlah 413 sertifikat sampai September 2018. Dan, akan terus mempercepat upaya pemberian sertifikat untuk seluruh pelaku usaha kelapa sawit pada 2020 mendatang,” tambah Bambang.
Dan, untuk menambah informasi terkait percepatan penerimaan sertifikat ISPO serta memberikan solusi yang konstruktif, pihak panitia juga menghadirkan dialog interaktif dengan tema “Percepatan Sertifikasi ISPO : Solusi Jitu Hadapi Isu Negatif”.
Pembicara di antaranya Joko Supriyono Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), J.Kristiadi Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Bungaran Saragih Ketua Dewan Pembina Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), Bambang Dirjenbun Kementerian Pertanian.