Industri Sabun/Detergen. Indonesia berada didaerah tropis memiliki gaya hidup yang mungkin berbeda dengan masyarakat dinegara beriklim dingin/subtropis. Iklim tropis ysng panas dengan kelembaban tinggi, memerlukan gaya hidup mandi secara teratur. Hal ini memerlukan sabun, baik sabun mandi (toilet soap), sabun cuci (wash soap) maupun sabun detergen. Semakin besar penduduk semakin besar kebutuhan sabun tersebut.
Gaya hidup yang demikian, telah mendorong tumbuh kembangnya industri sabun di Indonesia. Pada awal perkembangannya , bahn baku pembuatan sabun berasal dari minyak kelapa (untuk sabun mandi dan cuci) dan produk turunan petrokimi (detergen).Namun belakangan akibat kelangkaan minyak kelapa dan alasan kesehatan lingkungan (petrokimia) bahan baku beralih keminyak sawit yang lebih murah, sehat dan bersahabat dengan lingkungn (biodegradable). Kapasitas produksi sabun di Indonesia tersebar di beberapa daerah seperti Sumatera Utara 4,51%, Jawa Barat 3,87%, DKI Jakatra 35,18%, Banten 0,37% dan Jawa Timur 55,73%.
Pada umumnya lokasi industri sabun di Indonesia lebih berorientasi pada pusat-pusat konsumen. Dari sekitar 925 ribu kapasitas industri sabun mandi di Indonesia sekitar 88% berada di pusat-pusat konsumen Seperti DKI Jakaarata, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Hanya 12% berada disentra produsen bahan baku yakni di Sumatera Utara dan Lampung.
Sumber: PASPI