PT. Pura Barutama (Pura Group) mulai merambah industri kelapa sawit untuk menawarkan teknologi yang dihasilkannya. Pengalaman perusahaan yang berusia 115 tahun lamanya menjadi bukti inovasi tiada henti.
Pengembangan produk alat dan mesin pertanian (Alsintan) telah dimulai PT. Pura Barutama Divisi Engineering semenjak tahun 2000. Perusahaan yang lahir di Kudus, Jawa Tengah, ini bekerjasama dengan Kementrian Pertanian Republik Indonesia untuk pengembangan Alsintan yang berlanjut menjadi menjadi mass Product PT. Pura Barutama Divisi Engineering.
“Disamping produk-produk alat dan mesin pertanian, PT. Pura Barutama Divisi Engineering menerapkan inovasi strategis dimana salah satunya adalah merambah lini perkebunan dengan menyediakan mesin-mesin untuk kebutuhan perkebunan terutama untuk perkebunan sawit,” ujar Henda Setyawan, Market and Project Development PT. Pura Barutama Div. Engineering.
Dikatakan Henda, PT. Pura Barutama Divisi Engineering menawarkan berbagai mesin dengan merek INARI sesuai dengan kebutuhan kostumer dengan meliputi perancangan, perencanaan, dan pembuatan mesin dengan tujuan replace imported machinery dengan mengedepankan kaidah dan kebutuhan lokal. INARI sendiri merupakan akronim dari moto dan komitmen PT. Pura Barutama Divisi Engineering yaitu :Integrated, produk yang terintegrasi dari hulu kehilir, Nice, nice products nice services nice people, Active, aktif dan proaktif dalam peningkatan kualitas, Responsive, Pada dinamis pasar, teknologi, dan kompetisi, dan Innovation, mengedepankan inovasi tiada henti.
Di industri sawit, produk Pura Barutama telah dikenal oleh perusahaan dan petani. Henda menjelaskan bahwa perusahaan memiliki traktor roda empat (TR3504) kelas sedang merek Arbos model TR3504. Unit ini menggunakan penggerak empat roda (4 wheel drive) dan sudah dilengkapi implementer piringan bajak dan rotary blade.
“Keunggulan traktor ini dapat mengadopsi berbagai implementer lain yang cocok digunakan pada area perkebunan. Lalu menggunakan motor diesel 4 langkah 4TNV88 Yanmar. Mesin 4 silinder dengan daya maksimum 36 kw pada putaran 2800 rpm,” kata Henda.
Henda menjelaskan bahwa traktor roda empat ini dapat digunakan baik sebagai mesin pengolahan tanah sebelum memulai proses tanam maupun melakukan aktivitas perkebunan lainya yang membutuhkan traksi tinggi seperti menganggut hasil perkebunan sawit, menarik implementer penyebar pupuk, maupun dipasangkan dengan mesin grabber sawit TRPG300 untuk proses panen.
Keistimewaan Traktor Roda empat TR3504 adalah kapasitas kerja yang luas yaitu 0.363 Ha/jam. selain itu pemakaian BBM yang hemat yaitu 7.18 l/jam dengan kapasitas tangki BBM yang besar 50 Liter membuat Traktor Roda empat TR3504 dapat bekerja dalam waktu lama dengan downtime yang kecil. ”Sejak tahun 2017 dan telah menjual ratusan unit keseluruh pelosok Indonesia,” ujarnya.
Henda menjelaskan bahwa grabber sawit dimanfaatkan untuk evakuasi Tandan Buah Segar (TBS) sawit secara mekanik guna menggantikan tenaga manusia konvensional. Unit tipe TRPG300 Grabber sawit punya kapasitas angkut sebesar hingga 300 kg per buah. Unit ini dapat diimplementasikan pada traktor-traktor PT. Pura Barutama Divisi Engineering.
“TRPG300 Grabber sawit merupakan produk baru PT. Pura Barutama Divisi Engineering dan baru dipasarkan mulai 2023,” jelasnya.
Unit berikutnya adalah PCD03.0 Crawler Dumper merupakan mesin transportasi untuk mengangkut produk perkebunan dan sarana input perkebunan seperti pupuk dan pestisida. Produk ini memakai roda model crawler yang tangguh dan adaptatif disegala medan. Tenaga unit ini mencapai 25 HP dengan bak kontainer yang memiliki hidrolik tilter untuk mempermudah proses unloading.
Henda menuturkan roda model crawler mendukung aktivitas PCD03.0 untuk melintasi area yang tidak bisa dilewati oleh kendaraan beroda konvensional seperti rawa, lahan gambut, jalan tidak rata, dan area dengan elevasi. Pengembangan PCD03.0 Grabber sawit merupakan produk baru PT. Pura Barutama Divisi Engineering dan baru dipasarkan mulai 2023.
Selain mendukung kegiatan perkebunan, inovasi PT. Pura Barutama Divisi Engineering adalah bioactivated fertilizer unit BFU01.0 sebagai mesin produksi pupuk dari limbah sawit atau limbah organik perkebunan lain-nya dengan bantuan mikroba bioaktivator.
Menurut Henda, bioactivated fertilizer unit BFU01.0 dilengkapi dengan mesin rough chopper dan fine chopper dan juga dengan mixer decomposing yang telah dipasarkan semenjak 2023.
“Produk ini juga dapat disandingkan dengan PMS01.0 PAMIGO untuk mengolah limbah sawit yang dihasilkannya,” jelas Henda.
Teknologi Pamigo
PT Pura Barutama telah mengembangkan PAMIGO merupakan pabrik pengolahan buah sawit menjadi minyak sawit yang pada dasarnya mengadopsi proses yang telah ada pada Pabrik Kelapa Sawit umumnya tetapi melalui proses downsizing menjadi skala mini.
“Kapasitas PMS01.0, PAMIGO adalah 1 ton minyak sawit per hari. Kecilnya kapasitas ini ditujukan supaya pabrik ini dapat ditempatkan di perkebunan yang jauh dari pabrik kelapa sawit besar sehingga potensi kerusakan dan kehilangan buah sawit di perjalanan dapat diminimalisir. Selain itu dengan pola skid to skid, PMS01.0, PAMIGO menjadi lebih modular,” kata Henda.
PMS01.0, PAMIGO mulai dijual pada tahun 2022 dengan launching pada acara perkebunan expo bunex 2022 yang diselengarakan oleh dirjen perkebunan kementrian pertanian.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 144)