Pupuk organik Agrina 99 juga cocok digunakan di perkebunan kelapa sawit, untuk meningkatkan hasil. Sebab, terdapat kandungan unsur hara hayati Macro (N,P,K), dan Micro (Fe, Zn, CaO, Cu, Co) yang dibutuhkan tanaman perkebunan dan pertanian
Pihak PT Agribisnis Technology Indonesia ungkap produk (pupuk organik) Agrina 99 yang diproduksi untuk menjawab mahalnya pupuk kimia dan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi di kalangan petani terutama petani sawit. Selain itu, pemakaian pupuk kimia berkepanjangan menimbulkan unsur hara tanah berkurang. Maka perlu ada terobosan atau inovasi pengguaan pupuk organik untuk memulihkan dan menyuburkan tanah.
Hal itu disampaikan Anggit Yudhi H. SE. MP, Owner PT Agribisnis Technology Indonesia, melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi Majalah Sawit Indonesia, beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, PT Agribisnis Technology Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan pupuk organik di Sumatera Barat, yang berkantor di jalan, Prof Hamka No 48 Payakumbuh – Sumatera Barat.
Dijelaskan Yudhi, pihaknya memproduksi pupuk organik dengan merek dagang ‘Agrina 99’, yang dibuat dari±96% Bahan Baku Pupuk Organik dari kotoran ayam petelur dan -+ 4% Bahan Pengurai. Pupuk organik ini diproduksi pada 2022 lalu, dengan izin edar dengan no pendaftaran 02.03.2023.1148.
“Dipilih 98% bahan baku pupuk organik (Agrina 99) dari bahan baku kotoran murni ayam petelur adalah bahan baku kotoran ayam murni memiliki unsur hara Makro paling tinggi (N,), dan K) di antara kotoran hewan yang lainnya,” jelasnya.
Sumber lain juga menyebut Pupuk kotoran ayam sangat tinggi nitrogen dan juga mengandung jumlah kalium dan fosfor yang baik. Nitrogen yang tinggi dan unsur hara yang seimbang menjadikan kompos kotoran ayam merupakan jenis pupuk kandang yang paling baik digunakan. Pengomposan kotoran ayam melunakkan nitrogen dan membuat kotoran cocok untuk tanah.
Dari informasi yang didapat tim Redaksi Majalah Sawit Indonesia, pupuk organik Agrina 99, menggunakan Mikro organisme antara lain mikro organisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida jamur trichoderma sp. dan gliocladium sp. Serta, spesiestrichoderma adalah organisme pengurai dan dapat berfungsi sebagai agen hayati, stimulator pertumbuhan tanaman, serta dapat menghambat pertumbuhan beberapa jamur penyebab penyakit pada tanaman antara lain rigidiforuslignosus, fusarium oxysporum, ricoctoniasolani, sclerotium rolfsii.
Selain itu, trichoderma Sp. sangat efektif mencegah penyakit busuk pangkal batang, busuk akar yang menyebabkan tanaman layu pada tanaman buah, sayur dan jagung, dan jamur akar putih pada tanaman karet serta busuk pangkal batang pada kelapa sawit. Glicladium sp. adalah salah satu jamur/cendawan yang menjadi agen pengendali hayati terhadap patogen tularan tanah dengan cara memarasit. Dan, bakteri lainnya. Serta, melalui 2 kali proses pengomposan.
“Ini yang menjadi salah satu kelebihan pupuk organik Agrina 99 dari pupuk organik lain adalah pupuk organik Agrina 99 melakukan 2x proses pengomposan sehingga proses dekomposer pupuk organik lebih merata dan lebih maksimal. Dalam uji efektifitas dan mutu melibatkan Universitas Andalas Sumatera Barat,” tambah Yudhi.
Selanjutnya, ia menjelaskan keunggulan pupuk organik Agrina 99. Pupuk organik ini, mengandung unsur hara makro dan mikro yang berfungsi untuk meningkatkan unsur hara dan kesuburan tanah.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 150)