ESCORTS Backhoe Loader (dengan fitur khusus Bucket 6-in-1 dan ESCORTS Compactor yang multi fungsi, untuk mendukung operasional di industri kelapa sawit agar lebih efektif dan efisien.
Sektor industri kelapa sawit menjadi sektor bisnis yang cukup menjanjikan dan memiliki prospek yang baik bagi pelaku bisnis supporting-nya. Salah satunya bisnis penjualan alat berat yang dibutuhkan dalam mendukung operasional di industri kelapa sawit Bisnis ini sudah dijalankan oleh PT Multi Equipment Indonesia (MEI) sejak 2021 lalu.
Walaupun pandemi Covid 19 melanda hampir setiap negara yang melemahkan sektor bisnis. Namun, tidak berlaku bagi pelaku usaha di sektor industri sawit.
Hal inilah yang menjadi alasan kuat bagi PT MEI untuk mendirikan dan mengembangkan usaha di bisnis penjualan alat berat, sebagai salah satu supporting di industri kelapa sawit di Indonesia.
Kendati baru berjalan kurang lebih 3 tahun, PT MEI memiliki portofolio yang cukup baik. Selain menjadi pemilik merk MULTI (produk: Material Handling Equipments & Mobile Lighting Tower). Perusahaan ini juga telah dipercaya sebagai Authorised Distributor untuk produk-produk dari international principal ESCORTS Construction Equipments.
President Director PT Multi Equipment Indonesia Sun Paul mengungkapkan perusahaannya mendukung operasional di sektor industri kelapa sawit di Indonesia yang saat ini menjadi industri andalan dan strategis dalam menopang perekonomian nasional.
“Kami menghadirkan dua produk yang sangat dibutuhkan untuk di sektor perkebunan kelapa sawit, yaitu ESCORTS Backhoe Loader (dengan fitur khusus Bucket 6-in-1 dan tenaga terbesar di kelasnya) dan ESCORTS Compactor (tipe HD Padfoot khusus yang ada soil scrubber, yang tidak dimiliki oleh kompetitor lainnya,” ungkapnya, dalam keterangan tertulis yang diterima tim redaksi Majalah Sawit Indonesia, beberapa waktu lalu.
Berikut ini sekilas spesifikasi dari ESCORTS Back Hoe Loader (ESCORTS DIGMAX 3EP). Unit ini memiliki tenaga cukup besar, menggunakan PERKINS engine, dengan output 100HP (horsepower terbesar di kelasnya). Selain itu, disematkan fitur khusus, BUCKET 6-in-1, yang bisa difungsikan sebagai loading, grabbing, digging, dozing, back-filling, dan grading.
Spesifikasi lainnya adalah menggunakan Loader Bucket dengan ukuran 1,2m3 dan Backhoe Bucket dengan ukuran 0,3m3. Kedua, spesifikasi bucket ini dapat mendukung produktifitas yang lebih besar dari kompetitor sekelas. Hal lainnya, unit ESCORTS Backhoe Loader (ESCORTS DIGMAX 3EP), dilengkapi dengan penggerak Roda 4WD, dan memiliki penopang Stabilizer Heavy Duty. Yang tak kalah menarik dari unit ini yaitu memiliki Operator Cabin yang nyaman dengan air-conditioning & pneumatic seating + Front LED Lighting. Operator akan merasa nyaman dan tetap konsentrasi dengan adanya pendingin kabin dan akan tetap bisa beroperasi meski di malam hari, jika diperlukan untuk bekerja atau beroperasi.
“Spesifikasi di atas menjadi keunggulan dari unit ESCORTS Backhoe Loader (ESCORTS DIGMAX 3EP), dibanding dengan produk lain yang ada di pasaran,” jelas Paul.
Seperti diketahui, di sektor perkebunan kelapa sawit dalam pengelolaan skala besar sangat membutuhkan alat berat untuk mendukung pekerjaan-pekerjaan seperti loading, grabbing, digging, dozing, back-filling, dan grading.
Selain itu, juga tersedia Unit ESCORTS Compactor EC5511PD mempunyai spesifikasi sebagai berikut. Unit ini menggunakan mesin dengan output 105HP @2200rpm dengan 34,498 kg Applied Force. Lalu didukung memiliki kemampuan menanjak gradeability 34%.
Untuk unit ESCORTS Compactor type EC5511PD, dilengkapi dengan Pad Foot + fiturunik HD Soil Scrapper. Dan, tersedia dua model yaitu EC5511XP & EC 5511PD (XP Variant + Padfoot & Soil Scrapper).
Dibutuhkan di kebun dan pabrik kelapa sawit
Di sektor bisnis perkebunan kelapa sawit di Indonesia sejak 10 tahun terakhir mengalami perkembangan yang cukup baik. Baik dari sisi produktifitas maupun luasan lahan yang saat ini mencapai 16,3 juta ha (data dari Ditjen Perkebunan – Kementerian Pertanian, 2019).
Dengan luasan tersebut membutuhkan pengelolaan yang efektif dan efisien agar tetap menghasilkan produksi yang tinggi. Tidak dapat dibayangkan jika pengerjaannya masih menggunakan tenaga manual. Maka membutuhkan alat berat agar dalam pengerjaanya lebih efektif dan efisien.
Namun, secara umum penggunaan alat berat di perkebunan kelapa sawit masih menggunakan alat yang non multifungsi. Untuk itu, PT MEI menawarkan alat berat yang dapat digunakan multi fungsi yaitu ESCORTS Backhoe Loader (dengan fitur khusus Bucket 6-in-1 dan tenaga terbesar di kelasnya). Unit ini multi fungsi, sehingga dari sisi investasi akan lebih sedikit. Sementara, dari sis iefektifitas akan lebih baik karena satu operator dapat mengerjakan berbagai pekerjaan dengan satu unit alat berat.
Tentu hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi pelaku usaha dalam berinvestasi di alat berat serta dapat memperhitungkan pekerjaan-pekerjaan yang dapat diselesaikan hanya dengan satu unit alat berat.
Dan, untuk unit ESCORTS Compactor tipe EC551PD (tipe HD Padfoot khusus yang ada soil scrubber), juga sangat baik dalam mendukung perawatan jalan kebun dan produksi. Dengan alat ini, akan lebih efektif dan efisien dalam pengerjaan perawatan dan pembuatan jalan kebun dan produksi. Yang nantinya akan berdampak positif dalam pengangkutan TBS. Sebab, kendaraan pengangkut TBS sudah tidak lagi ada hambatan saat melewati jalan kebun dan produksi, menuju pabrik kelapa sawit.
Kedua unit di atas sangat dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan di industri kelapa sawit, baik di kebun maupun di pabrik kelapa sawit (PKS).Belum lagi, saat peremajaan kebun kelapa sawit juga membutuhkan alat berat sebagai pendukung, sebagai tumbang dan persiapan lahan, serta jalan produksi.
Semua pekerjaan-pekerjaan baik di kebun dan pabrik kelapa sawit membutuhkan dukungan alat berat. Dan, pekerjaan-pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik dengan unit Backhoe Loader dan Compactor yang ditawarkan oleh PT MEI. Dengan jaringan penjualan yang dimiliki dan tersebar di berbagai daerah, memudahkan para pelaku usaha perkebunan kelapa sawit mendapatkan unitnya.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 148)