Pertanian maupun deforestasi global bukanlah sumber emisi GHG terbesar dunia. Sumber emisi GHG global berdasarkan sektor, industri (29 persen), perumahan (11 persen), perkantoran (7 persen), transportrasi (15 persen), pertanian (7 persen) penyediaan energi (13 persen), LULUCF (15 persen) dan limbah (3 persen).
Dengan demikian sangat jelas bahwa kontributor emisi GHG terbesar adalah dari konsumsi energi (BBF) pada industri, tranportrasi, perumahan, perkantoran dan penyedian energi yang mencapai 75 persen dari GHG global. Share pertanian, maupun Land Use Change dan hutan (LULUCF) hanya sekitar 22 persen. Jika masyarakat global ingin mengatasi pemanasan global maka cara yang paling efektif adalah mengurangi konsumsi BBF secara global dan revolusioner.
Gaya hidup dan kemewahan yang diperoleh dengan mengkonsumsi BBF yang terlalu tinggi, perlu dikurangi secara revolusioner. Mempersoalkan emisi GHG dari pertanian, land use change termasuk deforestasi tidak berpengaruh signifikan jika tidk didahului pengurangan konsumsi BBF.
Sumber: Mitos vs Fakta, PASPI 2017