PT
Satrindo
Mitra Utama menawarkan solusi transportasi buah sawit dan janjang
kosong. dengan mengaplikasikan mesin perkebunan multiguna asal
Korea Selatan yaitu Kioti Tractor dan Hansung Crawler Mini Dumper yang sudah
teruji kehandalannya.
Kegiatan transportasi Tandan Buah Segar (TBS) dari kebun hingga Tempat Pengumpulan Hasil (TPH) menjadi faktor sangat penting untuk mendapatkan kualitas CPO terbaik. Akan tetapi, tantangan jarak dan waktu transportasi seringkali menjadi kendala di lapangan. Salah satu dukungan untuk mengatasi kendala tersebut adalah melalui pemilihan unit transportasi yang tepat dan multiguna.
PT. Satrindo Mitra Utama (SMU) selaku distributor mesin-mesin pertanian dan perkebunan menawarkan solusi berupa traktor serbaguna sebagai pengganti alat manual. Solusi yang ditawarkan sebagai bentuk dukungan mekanisasi perkebunan kelapa sawit untuk meningkatkan produktivitas yang tepat dan cepat.
“Traktor bertenaga diesel untuk memudahkan pengangkutan dan pelangsiran TBS dari kebun ke TPH dan Jankos (kompos) dari pabrik ke area kebun sehingga efektif dan efisien,” ujar Zulhelmy Rendra Nasution, Sales Division Head PT. Satrindo Mitra Utama (SMU).
PT. Satrindo
Mitra Utama (SMU), unit bisnis dari Sahabat Group Company,
mempunyai solusi transportasi TBS dan Jankos. Produk tersebut adalah Kioti
Traktor DK10 Series (DK4510 45 HP, DK5510 55 HP) yang cocok dioperasikan di area
perkebunan sawit.
Zulhelmy Rendra Nasution atau yang akrab disapa Rendra mengakui sejalan dengan mekanisasi yang sudah berjalan di perkebunan sawit, ada beberapa perusahaan sudah menggunakan traktor merek lain. “Tetapi pengerjaanya masih belum efektif oleh karena pengaplikasiannya belum terintegrasi. Traktor digandeng dengan trailer tetapi loading buahnya masih secara manual. Jadi, ada tiga orang terdiri dari satu orang sebagai tenaga pemuat (manual loader) dan dua orang sebagai operator untuk mengoperasikan dua unit traktor,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya menawarkan cukup satu traktor multifungsi dan terintegrasi yaitu Traktor Kioti yang dipasang dengan grabber dan trailer. “Traktor ini sangat multifungsi baik bagi pengangkutan dan langsir TBS maupun pengangkutan Jankos,” kata Rendra.
Traktor Kioti telah menjadi pilihan kalangan perkebunan terutama di perkebunan sawit di wilayah Sumatera , Kalimantan ataupun wilayah lainnya. Alasannya adalah kekuatan dan kemampuannya dalam mengerjakan aktivitas di perkebunan sawit mulai dari kegiatan fertilizing, spraying, transportasi hingga aktiftivtas pengangkutan buah dinilai sangat handal, hemat bahan bakar dan efisien.
“Saat ini, kami sedang melakukan uji coba Traktor Kioti di perkebunan besar swasta nasional di wilayah Kalbar. Traktor yang dilengkapi dengan Grabber untuk pengambilan jankos dan dilengkapi dengan trailer yang didesain khusus. Kelebihannya, trailer bisa dibuka sisi samping secara hidrolik untuk memudahkan proses penurunan Jankos,”ujar Rendra.
Traktor Kioti saat ini yang dipasarkan di Indonesia mulai dari kelas 28 – 99 HP. Untuk kelas 28 HP – 55 HP bermesin Daedong sementara untuk kelas 95 HP dan 100 HP memakai mesin Perkins. Khusus di perkebunan sawit, pelaku usaha direkomendasikan memakai traktor berkekuatan 35 – 55 HP dan kebutuhan tenaga mesinnya disesuaikan dengan kondisi masing-masing lahan perkebunan setempat.
(Selengkapnya dapat di baca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 96)