Peluncuran Excavator SDLG tipe E6210F dan E6550F sekaligus untuk merayakan 50 tahun kebersamaan dengan semua pengguna manfaat produk dan layanannya.
PT Indotruck Utama selaku distributor resmi salah satu alat berat premium asal Cina memperkenalkan produk terbaru yaitu Excavator SDLG tipe E6210F kapasitas 20 ton dan E6550F kapasitas 50 ton. Kedua excavator ini didedikasikan untuk segmen market sektor perkebunan, konstruksi dan pertambangan.
Seperti diketahui, luasan kebun sawit nasional sebesar 16,3 juta ton yang tersebar di berbagai provinsi menjadi market besar bagi distributor alat berat untuk menawarkan produknya. Tak terkecuali, sektor kontruksi dan pertambangan juga menjadi market yang tidak kalah penting untuk digarap.
Sebagai informasi, SDLG memulai mengembangkan bisnis di Indonesia sejak 2009. Berdasarkan pengalaman selama 13 tahun ini, SDLG memiliki pengetahuan yang sangat luas untuk mempekenalkan produk yang tepat bagi pasar mesin konstruksi di Indonesia.
Dalam mengembangkan bisnis di Indonesia, SDLG menjalin kerjasama dengan Indotruck Utama sebagai dealer resmi yang memasarkan produk-produknya.Sebagai mitra yang kuat, ITU ini kini sudah memiliki 24 kantor cabang dan 26 kantor lapangan dan terus berkembang yang tersebar di Indonesia. ITU memiliki kapasitas yang baik dalam menyervis mesin dan menyediakan suku cadang SDLG.
Peluncuran Excavator SDLG tipeE6210F dan E6550F sekaligus untuk merayakan 50 tahun kebersamaan dengan semua pengguna manfaat produk dan layanannya. Untuk produk terbaru yang diluncurkan masing-masing memiliki keunggulan. Untuk tipe E6210F memiliki lima (5) keunggulan yaitu engine yang kuat, bucket GP 1 MCUB (memiliki opsi attachment yang bervasiasi), spefikasi tanggung untuk sektor minning (pertambangan), mempunyai 10 mode kerja, dan mudah perawatan. Excavator SDLG tipe terbaru ini adalah excavator berat serba guna kelas 20 ton. Sangat cocok diaplikasikan untuk pemindahan tanah, penggalian tanah, dan konstruksi. Dan, memiliki struktur ketahanan yang tinggi, efisiensi bahan bakar yang tinggi, kabin yang nyaman dan toleransi yang lebih baik terhadap kualitas bahan bakar.
Di tipe E6550F juga mempunyai lima (5) keunggulan yakni tenaga engine yang mumpuni, bucket rock 3,6 M3, intelligent electronic control swing system, 11 mode kerja dan super force, cocok untuk sektor tambang di Indonesia. Excavator SDLG tipe E6550F dengan bobot 50 ton dirancang khusus untuk pertambangan. Mesin ini dilengkapi dengan tenaga kuda tertinggi dan mesin torsi terbesar di antaranya mesin-mesin kelas 50-60 ton. Mesin E6550F juga memiliki emberbatu (rock bucket) paling besar dengan kapasitas 3,6cum, sistem hidraulik pintar, struktur ketahanan tinggi, serta kabin yang nyaman.
Direktur Utama, PT Indotruck Utama (ITU), Bambang Prijono mengatakan Selama 10 tahun terakhir, sesuai arahan dari Volvo Group, untuk produk SDLG kami baru mengenalkan compact mesin.
“Untuk tahun ini kita masuk ke segmen medium tepat hari ini (Kamis, 7 Juli 2022), pihaknya memperkenalkan Excavator SDLG kapasitas 20 ton dan kapasitas 50 ton untuk masuk ke segmen yang lebih besar yaitu pertambangan dengan ekskavator 50 ton,” ujarnya, pada Kamis (7 Juli 2022).
Selanjutnya, Bambang mengatakan dari tiga segmen pasar yang menjadi sasaran yaitu Plantation, Construction dan pertambangan. Ini adalah tiga sektor yang menjadi lokomotif pembangunan dan perkembangan di Indonesia karena menyumbang kurang lebih 35% dari national Gross Domestic Bruto (GDB).
“Oleh karena itu, kami meyakini bahwa Indotruck Utama telah memiliki strategi yang benar, berada di bisnis yang tepat karena alat berat ini terus mendukung terkait dengan kehidupan sehari-hari karena menyangkut pangan dan energi,” lanjutnya, saat memberikan sambutan sebelum peluncuran produk (Ekskavator SDLG).
Seperti diketahui, Indonesia adalah market yang sangat penting bagi hampir semua merek alat berat, karena Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang sangat besar seperti batubara, mineral (nikel, bauksit, emas) hingga perkebunan yang cukup luas, salah satunya kelapa sawit. Bahkan, saat ini Indonesia menjadi produsen terbesar kelapa sawit dengan produktivitas mencapai 49 ton/tahun, dengan 70% untuk ekspor.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 129)