Konsolidasi membangun komunikasi dalam konteks mengurus organisasi perlu dan wajib dilakukan. Hal ini untuk memastikan roda organisasi bisa tetap berjalan sesuai dengan aturan yang ada.
Membangun sinergi menjadi upaya yang terus dilakukan oleh Johan Sukardi sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni INSTIPER (KAINSTIPER) yang menjadi wadah organisasi bagi alumni INSTIPER Yogyakarta.
Johan sapaan karib Johan Sukardi sejak terpilih menjadi Ketua Umum KAINSTIPER pada Oktober 2023, begerak cepat melakukan konsolidasi dengan Pengurus Daerah (Pengda) yang ada di 18 wilayah yang tersebar di Indonesia.
Pasalnya dengan segala kesibukan masing-masing anggota dan pengurus, konsolidasi untuk membangun komunikasi dalam konteks mengurus organisasi perlu dan wajib dilakukan. Hal ini untuk memastikan roda organisasi bisa tetap berjalan sesuai dengan aturan yang ada.
“Maka, hal pertama yang kami lakukan usai terpilih dan dilantik menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) KAINSTIPER yaitu konsolidasi dengan Pengda – Pengda yang ada,” ujar Johan saat ditemui di Jakarta, Selasa, (16 Januari 2024).
Lebih lanjut, ia mengatakan konsolidasi dilakukan terhadap 18 Pengda Instiper di Indonesia. “Kami komunikasi kegiatan – kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan dan direncanakan di 2024. Selain itu, mempertanyakan pada Pengda yang akan melakukan pergantian pengurusan,” kata pria yang berdomisili di Jakarta.
“Saya bersyukur bisa hadir pada rangkaian kegiatan Pengda Jabodetabek, penetapan Ketua barunya yaitu Saudara Eko Selodwipantoro sebagai Ketua Pengda Jabodetabek KAINSTIPER menggantikan R. Triyas Prasetyo, yang saat ini masuk jajaran pengurus PP KAINSTIPER, sebagai Sekretaris,” imbuh Johan.
Konsolidasi dan komunikasi menjadi tahap awal dalam membangun sinergi di KAINSTIPER pada periode (2023 – 2028) yang dipimpin Johan Sukardi. Tahap selanjutnya yaitu memastikan dan memonitoring Pengda – Pengda yang ada agar berjalan dengan baik.
“Selain itu, akan ada penambahan (pembentukan) Pengda di beberapa daerah yaitu Pengda Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Utara, Aceh dan Papua. Komunikasi dengan beberapa alumni yang ada di daerah tersebut sudah dilakukan, dan menyatakan siap untuk membentuk Pengurus Daerah (Pengda),” ungkap Johan.
“Dalam waktu dekat akan mendorong berdirinya Pengda – Pengda tersebut, kami sudah melakukan konsolidasi dan komunikasi. Sebab, ada pesan dari Pengurus Pusat periode sebelumnya, untuk merapatkan kembali barisan anggota dan pengurus KAINSTIPER yang tersebar di seluruh Indonesia,” sambung pria yang saat ini menjadi pimpinan di Head Office, salah satu perusahaan Perkebunan ternama di Indonesia.
Langkah di atas merupakan upaya mewujudkan program Penguatan Organisasi. Beriringan dengan konsolidasi organisasi dalam program ini akan dilakukan kegiatan: Pengelolaan Keanggotaan; Penguatan data base Anggota Alumni; Penyempurnaan AD/ART, Rapat Kerja Nasional dan Rangkaian kegiatan Dies Kainstiper.
Program lain yang telah dirumuskan sebagai amanat Munas adalah: Kajian & Publikasi yang arahnya adalah upaya memberikan kontribusi pemikiran Alumni; Kerjasama & Sosial didalamnya akan dikembangkan kegiatan kerjasama dengan para pihak dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Logistik Organisasi upaya memanfaatkan dan mengelola peluang dan potensi Alumi, untuk mewujudkan Usaha Ekonomi Organisasi berbasis anggota.
Selama kepengurusan PP KAINSTIPER sebelumnya telah dibangun pondasi organisasi dengan baik, di pengurusan ini tinggal meneruskan dan memperkuat sinergi agar organisasi mampu memberikan dampak bagi anggota dan masyarakat.
“Beberapa program tersebut sebelumnya sudah dibangun oleh KAINSTIPER periode 2023 – 2028, selanjutnya tugas kami untuk menindaklanjuti dan memperkuat, sesuai situasi yang ada” kata Johan.
Saat ini, jumlah alumni INSTIPER Yogyakarta mendekati angka 20.000 orang. Menurut Johan, jumlah alumni Instiper sangat besar dan berpotensi sehingga perlu dikelola dengan baik melalui organisasi.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 147)