Wajah Kurnia tampak sumringah setelah mengikuti acara pemasangan topi dan ucap janji Perawat di Bumi Pasundan Convention Center, Jambi, 5 Februari 2024. Perempuan dari SukuAnak Dalam (SAD) kelompok Temenggung Nangkus membuktikan dapat meraih pendidikan lebih baik.
Kurnia, berasal dari kelompok Temenggung Nangkus di Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, memiliki kisah perjalanan pendidikan yang luar biasa. Aturan adat yang melarang perempuan SAD untuk sekolah jauh dari orang tua menjadi hambatan besar, namun, dengan dukungan kuat dari keluarganya, terutama ayahnya, Pak Nugrah, Kurnia berhasil melangkah melawan tradisi dan meraih kesuksesan.
“Saya sangat senang dan bahagia, saya pengen anak saya bahagia dan maju, saya akan dukung terus biar anak saya bisa jadi contoh dan bisa mengabdi di masyarakat khususnya di masyarakat SAD. Dia harus maju dari anak yang lain yang ada di Air panas, saya bangga,” tutur Nugrah.
Prestasi Kurnia mencapai puncak saat ia berhasil melanjutkan studinya ke Program D-III Keperawatan di Poltekkes Kemenkes Jambi. Kurnia tidak hanya merayakan keberhasilannya sebagai mahasiswa perawat, tetapi juga menjadi simbol harapan bagi SAD dan bukti bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengubah nasib.
Prestasi Kurnia ini berkat dukungan PT Sari Aditya Loka (PT SAL), perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah binaan Suku Anak Dalam (SAD). Anak usaha PT Astra Agro Lestari Tbk ini memberikan beasiswa kepada Kurnia. Prestasi ini tidak hanya mencerminkan tekad dan keberhasilan pribadi Kurnia, tetapi juga menunjukkan komitmen tinggi PT SAL dalam mendukung pendidikan masyarakat SAD.
“Rasa terimakasih saya tak cukup bila diungkapkan melalui kata-kata,” ungkap Kurnia penuh haru.
Ia merasa sangat bersyukur dan bangga karena telah dipercaya menerima Beasiswa program PT. SAL. Kurnia bercerita, sebelum ia memutuskan untuk belajar di Poltekkes kesehatan Jambi, banyak sekali pertimbangan dan perhitungan yang harus ia lalui.
“Saya sebelumnya ingin langsung masuk Polwan tetapi harus ikut Bimbel terlebih dahulu, dan atas saran dari PT. SAL maka saya pilih sekolah dulu jadi perawat,” terang Kurnia.
Tentu pilihan ini sangat sulit baginya, mengingat kondisi keluarga dan kebutuhan finansial untuk lanjut bersekolah atau masuk Polwan.
Kurnia sangat berterimakasih bisa mendapatkan Program beasiswa ini, yang juga membuktikan bahwa keputusannya untuk bersekolah di Poltekkes Keperawatan Jambi tidaklah salah.
“Beasiswa ini punya makna lebih besar dibandingkan soal uang semata,” lanjutnya.
Menurutnya, orang tua bisa hidup dengan tenang tanpa harus khawatir soal biaya pendidikannya merupakan anugerah dan hadiah paling berharga yang pernah ia terima. Selain itu, juga menjadi motivasi bagi warga SAD untuk semakin terbuka dan melangkah maju.
Slamet Riyadi, Asisten CSR PT SAL, menyampaikan kegembiraannya saat acara pemasangan topi dan ucap janji di Bumi Pasundan Convention Center (5/2/2024). Acara tersebut dihadiri sebanyak 231 mahasiswa dari Program Studi D-III Keperawatan dan SarjanaTerapan Keperawatan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jambi.
“PT SAL berkomitmen tinggi pada pendidikan masyarakat SAD, alhamdulilah buktinya tatelah kita lihat bersama. Semoga ini menjadi semangat untuk anak-anak SAD lainya. Perusahaan siap support, menyongsong masa depan cerah bagi SAD,” Ujar Slamet.
Slamet menambahkan, dalam perjalanan pendidikannya, Kurnia mendapatkan dukungan penuh dari PT SAL, yang telah lama berkomitmen terhadap program pendidikan di wilayah binaannya. Dukungan ini tidak hanya mencakup bantuan finansial tetapi juga pendampingan dan motivasi untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh siswa-siswi SAD.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 148)