Dr.sc.agr. Ir. Aiyen Tjoa, M.Sc, Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Kerja Sama, Universitas Tadulako memberikan penjelasan detail penulisan laporan ilmiah kepada para peserta Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa 2023 – 2024 dalam Workshop Pembekalan dan Pengenalan Industri Sawit yang diikuti oleh 116 mahasiswa dari 27 Perguruan Tinggi se-Indonesia, pada Rabu (28 Februari 2024), di Pekanbaru, Provinsi Riau.
Dr. Aiyen menguraikan bahwa penelitian dimulai dengan pertanyaan atau permasalahan. Langkah berikutnya adalah penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik. Dan, biasanya membagi permasalahan utama menjadi sub-sub masalah yang lebih dapat dikelola. Lalu, penelitian diarahkan oleh permasalahan, pertanyaan, atau hipotesis penelitian yang spesifik.
“Penelitian menerima asumsi kritis tertentu, dan memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian. Serta, penelitian adalah secara alamiahnya berputar secara siklus,” tambah Dr. Aiyen.
Pengertian-pengertian di atas, agar memudahkan mahasiswa untuk memahami substansi dari penelitian. Dan, memahami hal-hal fundamental yang harus dimiliki seorang periset, dasar-dasar ilmu pengetahuan untuk pencarian sebuah kebenaran dan pengambilan keputusan hingga proses sitasi berdasarkan kaidah ilmiah.
“Hal tersebut, disampaikan agar para peserta lomba riset sawit dapat melaksanakan metode penelitiannya dengan baik, menyiapkan laporan ilmiah dengan baik dan mempublikasikan hasil risetnya,” ujar perempuan yang juga tim penilai Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa.
Selanjutnya, ia mengungkapkan bermacam tujuan penelitian. Pertama, eksplorasi (exploration) berkaitan dengan upaya untuk menentukan apakah suatu fenomena ada atau tidak. Kedua, deskripsi (description) berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dengan fenomena yang lain.
“Ketiga, prediksi (prediction), berupaya mengindentifikasi hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y). Keempat, eksplanasi (explanation) mengkaji hubungan sebab akibat di antara dua fenomena atau lebih. Dan, kelima, aksi (action) dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu,” ungkap Dr. Aiyen, yang meraih gelar Master Biologi Tanah Relasi Nutrisi Tanaman di Royal Veterinary and Agricultural University di Copenhagen-Denmark.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 149)