• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Monday, 5 June 2023
Trending
  • Penyumbang Laba Bersih PTPN V Berasal dari Kelapa Sawit
  • Stok Bapok Tesedia dan Harga Stabil Jelang Iduladha
  • Meningkatkan Perdagangan Indonesia dan Inggris
  • Kebijakan Regulasi European Union Deforestation Regulation (EUDR), Diskriminatif dan Berdampak Negatif Pasar Sejumlah Komoditas, Terutama Kelapa Sawit
  • Merespon Perubahan Iklim, Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca dan Ketahanan Iklim di Indonesia
  • Smart Precision Farming Masa Depan Pertanian Indonesia
  • Promosi Sawit Sehat : Mengenal Lebih Jauh Produk dari Sawit
  • BPDPKS dan GAPKI Bekerjasama Dibidang Riset Sawit
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Dirjen Termuda, Harapan Baru Sektor Perkebunan
Sosok

Dirjen Termuda, Harapan Baru Sektor Perkebunan

By Redaksi SI10 months ago3 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Andi Nur Alam
Andi Nur Alamsyah, Dirjen Perkebunan menyiapkan insentif pembiayaan kepada petani peserta Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Salah satu syaratnya adalah petani melakukan tumpang sari tanaman sela di kebun sawit yang sedang dalam proses peremajaan.
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Andi Nur Alam Syah resmi dilantik menjadi Dirjen Perkebunan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada awa l Juli 2022. Pengalaman dan kemampuannya di bidang mekanisasi pertanian diharapkan dapat membangun sektor perkebunan dalam bidang peningkatan produksi, ekspor dan kesejahteraan petani.

Dalam sambutannya di saat pelantikan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan program kerja Kementerian Pertanian (Kementan) tidak boleh lagi hanya berstrategi sama seperti apa yang dicapai selama ini. Kenapa? karena tantangan pertanian adalah kebutuhan bangsa yang besar terkait dengan penyediaan pangan dan tentu saja harus bertahan di tengah krisis pangan global dan krisis energi, sehingga penguatan pembangunan komoditas perkebunan adalah agenda prioritas untuk memperkuat akselerasi kemajuan pertanian.

“Tentu saja pejabat ini terpilih memiliki kapasitas yang cukup, prestasi yang baik selama ini dan mampu memecahkan masalah di sekitarnya. Saya berharap bangat kita harus lebih siap menghadapi tantangan-tantangan global yang ada dan ini tergantung pada kinerja pejabat di pertanian ini,” demikian dikatakan Mentan SYL saat memberikan arahan pada pelantikan tersebut.

Syahrul Yasin Limpo menambahkan pertumbuhan menjadi sangat penting karena kekuatan negara ini juga ada di perkebunan. Kalau perkebunan diurus oleh pejabat yang greget, tidak main main, lebih serius dan punya kinerja yang bagus bersama team work yang ada, mampu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dan memberi ruang bagi pengusaha untuk medapatkan nilai positif dari pertanian khususnya di sub sektor perkebunan, ini akan menjadi kontribusi yang sangat besar bagi kemajuan kemajuan pertanian.

“Dirjen Perkebunan yang baru harus melakukan evaluasi. Tapi tidak boleh lama karena diabukan orang baru di lingkungan pertanian. Sambil jalan sambil kerja tapi serius sambil disempurnakan apa yang belum dicapai dan yang bagus teruskan,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah menuturkan akselerasi pengembangan komoditas dari hulu kehilir menjadi agenda prioritas yang harus diwujudkan. Hal ini direalisasikan dengan konsep pembangunan subsektor perkebunan yang terkonsolidatif dan integratif, dimana mengembangkan kawasan perkebunan secara terpadu melalui peningkatan dan pengembangan infrastruktur pertanian, pemanfaatan inovasi teknologi produksi maju tepat guna, serta pengembangan SDM dan kelembagaan petani untuk meningkatkan produksi, produktivitas, nilai tambah, daya saing, ekspor, investasi, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

“Konsep ini diimplementasikan dan dikembangkan secara terpadu dan bertahap, dikelola dengan manajemen korporasi petani yang kreatif dan inovatif sehingga mampu mewujudkan sistem produksi perkebunan yang maju, mandiri, dan modern,” tuturnya.

Lebih lanjut Dirjen termuda ini menjelaskan pengembangan usaha perkebunan terkonsolidatif dan integratif tersebut mencakup empat dimensi utamaya itu berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan, dan terdesentralisasi. Dengan konsep ini, pengembangan subsektor perkebunan terdiri atas satu atau beberapa klaster di dalam suatu kawasan perkebunan.

“Dalam pengembangan klaster dilakukan beberapa tindakan, yaitu memahami kondisi dan standar ekonomi kawasan, menjalin kerjasama, mengelola dan meningkatkan pelayanan, mengembangkan tenaga ahli, mendorong inovasi dan kewira usahaan dan terakhir mengembangkan pemasaran dan memberi label khas bagi kawasan,” jelas Nur Alam.

Nur Alam menegaskan implementasi konsep pengembangan subsektor perkebunan yang terkonsolidatif dan integratif ini tentu berjalan sesuai arah kebijakan, strategi, program dan langkah operasional yang terintegrasi. Arah kebijakan yang dilaksanakan terdiri dari mekanisasi, optimalisasi peningkatan hasil, penguatan daya saing dan ekspor, dan penguatan profesionalisme pekebunan dan penyuluh.

(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 129)

Andi Nur Alam SyahJadi Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Menjadikan Planters Indonesia Berkelas Dunia

4 weeks ago Sosok

Program B35 Wujudkan Kendaraan Ramah Lingkungan

3 months ago Sosok

Menjawab Isu Deforestasi Melalui Diplomasi dan Riset

5 months ago Sosok

Kalsel Terapkan Kebijakan Integrasi Sawit-Sapi

6 months ago Sosok

CPOPC dan Peranan Strategisnya di Pasar Sawit Dunia

7 months ago Sosok

Kementerian ATR/BPN Sertifikatkan 2.067 Bidang Tanah Petani Sawit

9 months ago Sosok

Strategi Astra Agro Perkuat SDM Perkebunan

9 months ago Sosok

Minyak Goreng dan Ekspor Sawit di Tangan Bang Zulhas

11 months ago Sosok

Momentum Memperluas Jangkauan Sawit di Pasar Dunia

12 months ago Sosok
Edisi Terbaru

COVER MAJALAH SAWIT INDONESIA, EDISI 139

Edisi Terbaru 1 week ago1 Min Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 3 months ago1 Min Read
Latest Post

Penyumbang Laba Bersih PTPN V Berasal dari Kelapa Sawit

3 hours ago

Stok Bapok Tesedia dan Harga Stabil Jelang Iduladha

4 hours ago

Meningkatkan Perdagangan Indonesia dan Inggris

5 hours ago

Kebijakan Regulasi European Union Deforestation Regulation (EUDR), Diskriminatif dan Berdampak Negatif Pasar Sejumlah Komoditas, Terutama Kelapa Sawit

6 hours ago

Merespon Perubahan Iklim, Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca dan Ketahanan Iklim di Indonesia

7 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.