Indonesian Planters Society mengadakan Seminar Nasional Planter Indonesia (SNPI) 2022 yang berlangsung 19-20 Oktober di Bandung, Jawa Barat.
Darus Salam, Ketua Panitia Seminar Nasional Planter Indonesia 2022 menjelaskan bahwa Seminar ini diinisiasi oleh Indonesian Planters Society atau Masyarakat Planter Indonesia yang bertujuan mendukung peningkatan produktivitas kelapa sawit Indonesia. Karena itulah seminar ini mengangkat tema “Peningkatan Produktivitas Kelapa Sawit Dengan Mekanisasi Dan Teknologi Terbaru Yang Ramah Lingkungan”.SNPI 2022 Bahas Produktivitas Sawit Berbasis Mekanisasi dan Teknologi.
Ada lima tujuan diselenggarakannya SNPI 2022. Pertama, memberikan pengetahuan dan sharing tentang konsep penerapan mekanisasi dan teknologi terbaru yang ramah lingkungan di Industri Perkebunanan Kelapa Sawit Indonesia. Kedua, memberikan contoh penggunaan mekanisasi dan teknologi yang telah diterapkan oleh beberapa perusahaan perkebunan yang ramah lingkungan dan mampu meningkatkan produktivitas.
Ketiga, mendapatkan informasi terkini tentang mekanisasi dan teknologi yang mampu meningkatkan produktivitas sawit nasional yang lestari. Keempat, membudayakan penggunaan mekanisasi dan teknologi terbaru di perkebunan sawit yang nantinya berdampak pada peningkatan produktivitas. Kelima, menjalin kerjasama dan mengembangkan kerjasama antara stake holder dalam industri perkebunan. Indonesian Planters Society mengadakan Seminar Nasional Planter Indonesia (SNPI) 2022 yang berlangsung 19-20 Oktober di Bandung, Jawa Barat.
“Dalam kegiatan SNPI 2022 menjadi tempat sharing pengalaman dan practice para planters Indonesia. Karena itulah, SNPI 2022 akan dihadiri oleh berbagai kalangan atau stake holder yang terlibat langsung dalam operasional lapangan sehingga pembahasan SNPI 2022 merupakan kegiatan teknis yang terkait langsung dengan operasional lapangan,” ujar Darus Salam.
Darus Salam, Ketua Panitia Seminar Nasional Planter Indonesia 2022 menjelaskan bahwa Seminar ini diinisiasi oleh Indonesian Planters Society atau Masyarakat Planter Indonesia yang bertujuan mendukung peningkatan produktivitas kelapa sawit Indonesia. Karena itulah seminar ini mengangkat tema “Peningkatan Produktivitas Kelapa Sawit Dengan Mekanisasi Dan Teknologi Terbaru Yang Ramah Lingkungan”.
Peserta SNPI 2022 yang akan hadir antara lain dari berbagai instansi pemerintah, BUMN, BUMD, perguruan tinggi, pengusaha perkebunan, Planters Profesional Nasional dan Internasional, Petani Sawit Indonesia, Mahasiswa, R&D (Balai Penelitian) dan swasta terutama terkait dengan bidang industri kelapa sawit.
Ada lima tujuan diselenggarakannya SNPI 2022. Pertama, memberikan pengetahuan dan sharing tentang konsep penerapan mekanisasi dan teknologi terbaru yang ramah lingkungan di Industri Perkebunanan Kelapa Sawit Indonesia. Kedua, memberikan contoh penggunaan mekanisasi dan teknologi yang telah diterapkan oleh beberapa perusahaan perkebunan yang ramah lingkungan dan mampu meningkatkan produktivitas.
“Kegiatan ini mengambil lokasi Bandung karena strategis dan mempermudah akses para planters yang berasal dari berbagai daerah menuju lokasi seminar,” jelasnya.
Ketiga, mendapatkan informasi terkini tentang mekanisasi dan teknologi yang mampu meningkatkan produktivitas sawit nasional yang lestari. Keempat, membudayakan penggunaan mekanisasi dan teknologi terbaru di perkebunan sawit yang nantinya berdampak pada peningkatan produktivitas. Kelima, menjalin kerjasama dan mengembangkan kerjasama antara stake holder dalam industri perkebunan.
SNPI 2022 dijadwalkan akan dibuka oleh Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian RI. Adapun pembicara antara lain Joko Supriyono (Ketua Umum GAPKI), Eddy Abdurrachman (Dirut BPDPKS), Edwin Lubis (Direktur PPKS), Prof. Arif Satria (Rektor IPB), Dr Muryanto Amin (Rektor USU), Dr. Ir. Harsawardana,M.Eng (Rektor Instiper Yogyakarta), dan Ir. St. Nugroho Kristono, M.T (Direktur Poltek CWE).
“Dalam kegiatan SNPI 2022 menjadi tempat sharing pengalaman dan practice para planters Indonesia. Karena itulah, SNPI 2022 akan dihadiri oleh berbagai kalangan atau stake holder yang terlibat langsung dalam operasional lapangan sehingga pembahasan SNPI 2022 merupakan kegiatan teknis yang terkait langsung dengan operasional lapangan,” ujar Darus Salam.
Darus Salam mengharapkan peserta seminar (semua stake holder kebun sawit) mengetahui dan bisa menerapkan tentang pengelolaan perkebunan yang ramah lingkungan dan “Sawit Baik”. Selain itu, peserta seminar (semua stake holder kebun sawit) mengetahui atau memahami konsep penerapan mekanisasi dan teknologi terbaru di perkebunan kelapa sawit sehingga, Peserta SNPI 2022 yang akan hadir antara lain dari berbagai instansi pemerintah, BUMN, BUMD, perguruan tinggi, pengusaha perkebunan, Planters Profesional Nasional dan Internasional, Petani Sawit Indonesia, Mahasiswa, R&D (Balai Penelitian) dan swasta terutama terkait dengan bidang industri kelapa sawit, peserta seminar tidak ketinggalan perkembangan zaman dan teknologi.
“Kegiatan ini mengambil lokasi Bandung karena strategis dan mempermudah akses para planters yang berasal dari berbagai daerah menuju lokasi seminar,” jelasnya.
“Melalui seminar ini, akan dapat diketahui beberapa contoh penggunaan mekanisasi dan teknologi yang sudah diterapkan di beberapa pihak (vendor) atau perusahaan perkebunan sawit. Kemudian, peserta seminar dapat menerapkan mekanisasi dan teknologi dalam pengelolaan perkebunan sawit yang ramah lingkungan. Akan ada pula informasi penghematan dan efisiensi dalam mengelola perkebunan kelapa sawit melalui penerapan mekanisasi dan teknologi di perkebunan sawit,” ujarnya.
SNPI 2022 dijadwalkan akan dibuka oleh Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian RI. Adapun pembicara antara lain Joko Supriyono (Ketua Umum GAPKI), Eddy Abdurrachman (Dirut BPDPKS), Edwin Lubis (Direktur PPKS), Prof. Arif Satria (Rektor IPB), Dr Muryanto Amin (Rektor USU), Dr. Ir. Harsawardana,M.Eng (Rektor Instiper Yogyakarta), dan Ir. St. Nugroho Kristono, M.T (Direktur Poltek CWE).
Peserta seminar (semua stake holder kebun sawit) terdorong untuk meningkatkan produktivitas perkebunan sawit Indonesia melalui pemanfaatan mekanisasi dan teknologi terbaru yang jangka panjang berdampak pada peningkatan profit pelaku kebun sawit
Darus Salam mengharapkan peserta seminar (semua stake holder kebun sawit) mengetahui dan bisa menerapkan tentang pengelolaan perkebunan yang ramah lingkungan dan “Sawit Baik”. Selain itu, peserta seminar (semua stake holder kebun sawit) mengetahui atau memahami konsep penerapan mekanisasi dan teknologi terbaru di perkebunan kelapa sawit sehingga, Darus mengatakan melalui kegiatan ini Indonesian Planters Society (IPS) akan berpartisipasi dalam promosi pengelolaan perkebunan sawit menuju “SAWIT BAIK” dan mampu bersaing dengan kebun sawit di luar Negeri. Selain itu, BPDPKS lebih dekat dan lebih dikenal oleh semua stake holder perkebunan sawit dan tersosialisasi-nya SAWIT BAIK (Bersih, Akuntabel, Integritas dan Kesempurnaan), peserta seminar tidak ketinggalan perkembangan zaman dan teknologi.
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) dan Indonesian Planters “Melalui seminar ini, akan dapat diketahui beberapa contoh penggunaan mekanisasi dan teknologi yang sudah diterapkan di beberapa pihak (vendor) atau perusahaan perkebunan sawit. Kemudian, peserta seminar dapat menerapkan mekanisasi dan teknologi dalam pengelolaan perkebunan sawit yang ramah lingkungan. Akan ada pula informasi penghematan dan efisiensi dalam mengelola perkebunan kelapa sawit melalui penerapan mekanisasi dan teknologi di perkebunan sawit,” ujarnya.
Society (IPS) dapat merangkul semua stakeholder antara lain pemerintah, Perguruan tinggi, Peneliti, Perusahaan kebun sawit, Petani sawit Indonesia, Planters professional, Praktisi dan Vendor jasa perkebunan sawit. (Qayuum Amri) Peserta seminar (semua stake holder kebun sawit) terdorong untuk meningkatkan produktivitas perkebunan sawit Indonesia melalui pemanfaatan mekanisasi dan teknologi terbaru yang jangka panjang berdampak pada peningkatan profit pelaku kebun sawit
Darus mengatakan melalui kegiatan ini Indonesian Planters Society (IPS) akan berpartisipasi dalam promosi pengelolaan perkebunan sawit menuju “SAWIT BAIK” dan mampu bersaing dengan kebun sawit di luar Negeri. Selain itu, BPDPKS lebih dekat dan lebih dikenal oleh semua stake holder perkebunan sawit dan tersosialisasi-nya SAWIT BAIK (Bersih, Akuntabel, Integritas dan Kesempurnaan).
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) dan Indonesian Planters Society (IPS) dapat merangkul semua stakeholder antara lain pemerintah, Perguruan tinggi, Peneliti, Perusahaan kebun sawit, Petani sawit Indonesia, Planters professional, Praktisi dan Vendor jasa perkebunan sawit