JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Pemerintah Republik Indonesia sedang bernegosiasi dengan pemerintah Tiongkok terkait tawaran pendanaan kegiatan replanting sawit. Nilai pembiayaan yang ditawarkan mencapai US$ 15 miliar.
Halini diungkapkan Menko Kemaritiman, Luhut Panjaitan dalam pertemuan dengan Pengurus Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) di kantor Kementerian Menko Maritim, Jakarta (25 Mei 2018). “Saya ingin kalian (Apkasindo) ikut. Karena dana ini bisa dipakai untuk membantu jutaan petani,” kata Menko Luhut.
Saat ini, APKASINDO tersebar di 21 provinsi dan 141 kabupaten dengan jumlah anggota 1 juta kepala keluarga. Pendanaan replanting oleh Tiongkok melalui China Development Bank (CDB). Dana ini bisa membantu lahan petani sawit Indonesia yang harus diremajakan lebih dari satu juta hektare.
Kerjasama pembiayaan ini menjadi salah satu outcome yang akan ditandatangani Presiden Jokowi dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping pada Juli mendatang. “Kemarin sudah kami bicarakan,”ujar Luhut.
Luhut mengatakan pemerintah meminta waktu pengembalian pinjaman untuk petani selama 12 tahun. Harapannya, petani dapat menikmati sebelum mulai bayar. “Lalu kita minta suku bunga 4-5%, di bawah KUR sebesar 7%. Tapi saya minta kalian tanggungjawab juga. Jangan sampai terjadi NPL (kredit bermasalah),”jelasnya
Kepada pengurus Apkasindo, Menko Luhut menyarankan pendanaan ini dapat dimanfaatkan untuk membantu kegiatan replanting petani. “Secepatnya kalian usulkan skema seperti apa. Karena pemerintah (Indonesia) inginnya B to B supaya tidak mempengaruhi rasio utang kita,” pinta Luhut.
Luhut mengatakan nilai pendanaan US$ 15 miliar sangat besar untuk membantu kegiatan replanting. Pemerintah Tiongkok ingin dana bisa dicairkan dalam waktu dekat. “Nah, kalian siap untuk itu atau tidak. Karena sekarang yang agresif baru Sinarmas saja. Saya tidak mau hanya plasma dia saja yang dapat. Tetapi, saya ingin yang lain kebagian semua,” ujar Luhut.
Luhut menyarankan Apkasindo membuat kajian sendiri untuk menjadi bahan masukan bagi pihaknya. “Kalian minggu depan datang lagi ke saya lagi usulan kalian gimana, supaya dimasukkan,” papar Luhut.
Niatan Tiongkok membantu pembiayaan replanting sawit, sudah dibicarakan Menko Luhut Panjaitan kepada Presiden Joko Widodo di sela-sela peresmian Bandara Kertajati pada Kamis (24 Mei 2018). Luhut Panjaitan menyebutkan ini pendanaan Tiongkok merupakan super strategic industries karena pendapatan negara paling besar dari sawit dalam 10 tahun mendatang.
“Presiden sudah setuju lalu meminta ada task force. Tujuannya dapat mengawasi dana ini. Saya ingin kalian dapat ini juga. Tapi harus ada yang bisa garansi. Ini duit besar, jangan main-main,”tegasnya.
Amin Nugroho, Ketua Harian Apkasindo, menanggapi sangat positif dan kami rasa ini tawaran sangat baik. Selain adapula program BPDPKS yang ditujukan membantu program replanting.
“Kami akan mengedepankan koperasi sebagai soko guru ekonomi rakyat. Dan kesimpulan pertemuan ini sangat berarti buat petani sawit dan menambah kepercayaan Apkasindo untuk maju,”ujarnya.
Dalam pertemuan ini hadir pengurus pusat dan daerah APKASINDO antara lain Amin Nugroho (Ketua Harian), Rino Afrino (Wasekjen), Sismeidinata Badi (Ketua Bidang Organisasi), Gulat Manurung (Ketua DPW Riau), Suhendrik (Sekretaris Apkasindo Kalimantan Utara), Qayum Amri (Bidang Publikasi dan Media).