JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo berbicara peningkatan kesejahteraan petani sawit dan kepastian lahan saat kampanye akbar di Lapangan Astaka Pancing, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Minggu (28 Januari 2024)
Salah satu isu yang diungkapka Ganjar berkaitan masalah tata kelola industri sawit dan kesejahteraan para petani sesuai dialog bersama petani sawit.
Ganjar mencatat tiga poin penting untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen sawit terbesar di dunia dan naik kelas.
Pertama, implementasi tentang pemanfaatan undang-undang reformasi agraria harus dijalankan secara optimal, serta membereskan masalah kepastian lahan sawit.
“Kami juga mendapatkan masukan dari para petani sawit mereka berharap reforma agraria jalan, memastikan status tanahnya, sehingga tidak berkonflik berkepanjangan,” kata Ganjar setelah diwawancarai awak media di Istana Maimun, Kota Medan.
Kedua, melindungi penurunan harga tandan buah segar (TBS) yang dilakukan secara sepihak oleh perusahaan perkebunan pemilik pabrik kelapa sawit (PKS). Selain itu, perlindungan memang sudah menjadi kewajiban pemerintah bersamaan dengan pemberdayaan masyarakat.
Ketiga, tata kelola industri kelapa sawit perlu digenjot. Caranya, lanjut Ganjar, melalui penyempurnaan data perkebunan, pembangunan infrastruktur, penguatan koordinasi antarkementerian/lembaga, termasuk pembentukan badan sawit di bawah presiden.
“Lalu yang kedua memastikan TBS nya betul-betul harganya bisa stabil, dan yang terakhir adalah cara pengelolaan atau tata kelola sawit yang mereka berharap ada badan sawit yang bisa di bawah presiden,” kata Ganjar.
“Semua itu akan bisa terwujud jika Ganjar-Mahfud menang, dan saya yakin Sumatera Utara salah satu penyumbang suara terbesar untuk Ganjar-Mahfud. Insya Allah kita menang mutlak,” pungkasnya.