PT Nusantara Green Energy memperkenalkan teknologi baru pengolahan sawit di pabrik. Penggunaan teknologi dry-process ini lebih efisien dalam penggunaan air bersih dan mengurangi limbah cair.
Setelah 30 menit terbang dari Jambi ke Batanghari, Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan RI, langsung meluncur kepabrik sawit Nusantara Green Energy yang berlokasi di Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari, Jambi. Kedatangan Menteri asal Lampung ini disambut ratusan masyarakat, petani, dan pekerja pabrik.
“Kehadiran PT NGE di Kabupaten Batanghari harus dapat memberikan manfaat optimal bagi kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia. Dengan dibangunnya pabrik minyak sawit PT NGE ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit dan memajukan koperasi kelapa sawit di Kabupaten Batanghari, ”ujar Zulkifli Hasan saat menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Pabrik Minyak Sawit Masa Depan PT NGE pada 2 Agustus 2022.
Komisaris Utama PT NGE, Prof. Bambang Brodjonegoro, sempat menjelaskan bahwa pembangunan pabrik sawit dengan memanfaatkaan mesin dry-process. Teknologi ini membuat kapasitas olah pabrik sawit berukuran skala kecil yang dapat digunakan oleh petani.
“Saat ini petani terutama pemilik kebun saat init idak punya pabrik dan bergantung kepada pabrik-pabrik besar. Kedepannya dengan pabrik ini diharapkan para petani bisa lebih mandiri dan lebih mudah menyalurkan tandan buah segar hasil panen kepada pabrik-pabrik yang akan dibangun PT Nusantara Green Energy,” jelas Bambang.
Menurutnnya, pabrik ini menggunakan mesin berteknologi dry-process yang tidak hanya memproduksi CPO. Melainkan juga Premium Palm Oil (PPO) yang dapat dijadikan minyak goreng plus atau minyak sehat yang mengandung vitamin A.
Selain untuk meningkatkan produksi sawit dan turunannya, termasuk CPO, lanjut Bambang, upaya pembangunan pabrik ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus menekan laju inflasi minyak goreng.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyambut baik upaya PT Nusantara Green Energy (PT NGE) membangun pabrik minyak sawit masa depan untuk meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit dengan memanfaatkan inovasi teknologi terbaru yaitu mesin dry-process. Kelebihan mesin tersebut yaitu dapat digunakan dalam skala kecil sehingga bisa lebih menyebar kekebun-kebun rakyat, tidak memerlukan air, dan tidak menghasilkan limbah.
Salah satu produk yang akan dihasilkan pabrik minyak sawit masa depan PT NGE dengan mesin dry-process yaitu premium palm oil (PPO) atau yang disebut minyak merah. Zulkifli Hasan menjelaskan dengan penggunaan mesin dry-process, minyak merah dapat diproduksi di berbagi tempat. Produksi minyak merah dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi harga dan tersedia di daerah masing-masing.
“Saya apresiasi sekali teknologi ini karena dapat membantu petani sawit. Kalau begitu saya ingin pesan 5 unit mesin teknologi yang diaplikasikan NGE, untuk saya bawa kepetani di Lampung,” kata Zulkifli yang disambut tepuk tangan masyarakat setempat.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 130)