JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Proyek Wilmar Grup membangun kawasan industri terpadu di Serang, Banten, belum dapat selesai sampai akhir tahun ini. Perkembangan proyek ini dilaporkan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (27 Desember 2019).
Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo mengatakan terdapat 12 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mundur waktu penyelesaian konstruksinya dari target awal. Seharusnya, 12 proyek strategis tersebut harus selesai selambatnya akhir 2019 ini. Lantaran molor penyelesaiannya, akhirnya dilanjutkan tahun mendatang (carry over).
Kawasan Industri Wilmar di Serang termasuk 12 PSN yang terhambat penyelesaiannya. Awalnya, Kawasan Industri Wilmar Serang ditargetkan bisa selesai kuartal III-201. Dijadwalkan akan kelar pada kuartal pertama 2020.
Dari data redaksi, Wilmar Grup telah menyiapkan rencana pembangunAN kawasan industri terintegrasi 1.748 hektar di Desa Terate, Kecamatan Keramat Watu, Kabupaten Serang, Banten pada 2015 silam. Investasi proyek ini akan menghabiskan dana sebesar Rp 7 triliun. Sementara itu, data Pemerintah Provinsi Banten, investasi ini baru membebaskan lahan sekitar 650 hektare.
Wahyu menjelaskan penyelesaian ke-12 proyek yang mundur dari jadwal karena berbagai kendala mulai dari masalah lahan, pendanaan, dan lelang. Kendala lainnya adalah masalah tumpang tindih regulasi, kualitas dokumen penyiapan proyek, dan perluasan akses pembiayaan infrastruktur. Adapula tantangan lain mengenai tingkat kemudahan berusaha, penguatan kualitas sumber daya manusia, dan pengintegrasian perencanaan pembangunan.
Sebagai informasi, Daftar PSN pertama kali ditetapkan melalui Perpres 3/2016 meliputi 225 Proyek dan 1 Program, lalu direvisi pada tahun 2017 melalui Perpres 58/2017 hingga meliputi 245 Proyek dan 2 Program, dan terakhir direvisi kembali pada tahun 2018 melalui Perpres 56/2018 hingga meliputi 223 Proyek dan 3 Program.
Secara kumulatif, mulai dari 2016 sampai dengan Desember 2019 terdapat 92 PSN yang selesai dengan nilai investasi mencapai Rp 467,4 Triliun.
Sementara itu, KPPIP mencatat terdapat 88% proyek telah melewati tahap penyiapan dan ditargetkan pada akhir 2020 hanya 5% proyek yang masih dalam tahap penyiapan.
Sumber foto: KPPIP