Tantangan masa depan yang demikian mengunadang pertanyaan strategis berikut : Bagaimana industri miyak sawit Indonesia kedepan misalnya menuju tahun 2050? Atau sebagai produsen CPO dan sekaligus sebagai produsen minyak nabati terbesar dunia, Indonesia inggin seperti apa dengan industri minyak sawitnya? Jawaban tantangan tersebut disajikan dalam cetak biru (blue print) dan Roadmap industri minyak sawit menuju 2050.
Dalam penyususnan cetak biru dan Roadmap industri minyak sawit Indonesia ini, mengakomondasikan berbagai perubahan yang mungkin terjadi dalam perekonomian Indonesia juga mengakomodir proyeksi-proyeksi yang dilakukan oleh badan-badan internasional diberbagai bidang seperti proyeksi ekonomi global, populasi penduduk, pangan dan energi menuju tahun 2050. Dengan cetak biru dan roadmap industri minyak sawit Indonesia berada pada proyeksi global tersebut. Namun demikian beberapa penyesuaian dilakukan untuk mengakomodir target posisi Indonesia dalam pasar minyak nabati global.
Buku cetak biru dan roadmap industri minyak sawit Indonesia menuju 2050 berisikan: Pendahuluan, Evaluasi Perkembangan Mutakhir Pasar Minyak Nabati Dunia, Evaluasi Perkembangan Mutakhir Industri Minyak Sawit Indonesia, Analisis Perubahan dan Proyeksi Pasar Minyak Nabati Global Menuju 2050, Peranan Industri Minyak Sawit Dalam Perekonomian Indonesia, Industri Minyak Sawit Indonesia 2050, Kebijakan Strategis Industri Minyak Sawit 2050 dan Penutup.
Sumber : GAPKI