PONTIANAK, SAWIT INDONESIA – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) H. Sutarmidji, Skoon .H., M.Hum., menghadiri Pengukuhan Pengurus APKASINDO Dewan Pimpinan Wilayah Kalbar Periode 2020-2025, sekaligus membuka seminar Forum Petani Kelapa Sawit bertemakan “Penguatan Kemitraan Pelaku Usaha Perkebunan Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani Kelapa Sawit” di Hotel Mercure Pontianak, Kamis (17 Desember 2020).
Dalam sambutannya, Gubernur Kalbar mendukung upaya peremajaan sawit sangat didukung karena mampu meningkatkan pendapatan dan produktivitasi petani.
“Kalau kita lihat daftar statistik nilai perolehan petani disektor padi hanya maksimal 96%, di sektor palawija bisa 97%, sektor paling tinggi tingkat perolehan petaninya yaitu di perkebunan atau sawit 124%,” ungkap H. Sutarmidji.
Indra Rustandi, Ketua DPW Apkasindo Provinsi Kalbar periode 2020-2025 dan jajaran pengurusnya dilantik oleh Ir. Gulat ME Manurung, MP, CAPO, yang juga disaksikan langsung oleh Gubernur Kalbar H. Sutarmidji, Mayjen TNI (Purn) Erro Kusnara (Dewan Pembina DPP APKASINDO), Syaiful Bahri, SH, MH (Staf Khusus Menteri Pertanian), Purwati Munawir (Ketua Gapki Kalbar), Forkompida Kalbar
Sutarmidji menyampaikan Apresiasi atas pelantikan Apkasindo Provinsi Kalbar, Perusahaan Sawit dan Petani Sawit mesti melawan isu negatif tentang perkebunan sawit dengan argumen yang bagus.
“Saat ini harga sawit terus stabil dan banyak juga perusahaan sawit membantu desa menjadi desa mandiri di Kalbar,” ujarnya.
Sementara itu, Gulat Manurung menyampaikan bahwa Apkasindo tersebar di 138 Kabupaten/Kota dan 22 Provinsi untuk membangun kesetaraan petani sawit agar maju bersama dan sejahtera. Yang harus dipahami, 7 dari 10 Kemitraan hanya berlangsung 1 generasi, generasi ke 2 plasma sudah minta mandiri. Untuk mengatasi ini, konsep kesetaraan menjadi kunci utama kemitraan perusahaan dan petani supaya tetap berkelanjutan. Yang perlu diperhatikan upaya memperkuat kemitraan sehingga melibatkan semua pihak untuk saling kontrol.
“Apkasindo mengajak supaya semua petani bermitra dengan mengadopsi kemitraan Setara, jauh lebih nyaman jika bermitra. Sebagai organisasi petani terbesar di Indonesia, anggota APKASINDO tidak hanya dari petani swadaya. Adapula petani plasma dan mitra perusahaan,” ungkapnya.
Tiga konsep kemitraan setara tersebut antara lain keterbukaan manajemen, akuntabel (bersedia di audit) dan saling menguntungkan.
Di sela-sela pelantikan, baik APKASINDO dan GAPKI Provinsi Kalimantan Barat menandatangani nota kesepahaman mengenai kemitraan. Penandatangan diwakili oleh Ketua APKASINDO Kalbar, Indra Rustandi dan Purwati Munawir, Ketua GAPKI Kalbar.
“MoU dengan Gapki kita tegaskan bukan hanya seremonial belaka tetapi harus ada tindak nyata di lapangan seperti kemitraan yg setara. Rencana kami akan membangun kemitraan petani mandiri dengan pabrik sawit anggota Gapki. Tentunya dengan syarat yang berlaku,” ujarnya.
Ke depan, kata Indra, DPW APKASINDO Kalbar akan membangun konsolidasi bersama DPD APKASINDO di Kalimantan Barat supaya tetap solid dan tangguh. Saat ini, di Kalbar sudah terbentuk jaringan Apkasindo di Kabupaten Kapuas Hulu, Melawi, Sintang, Sanggau, Landak, Singkawang, Sambas, Ketapang, dan Kayong Utara
Di hari kedua, FGD Percepatan PSR berlangsung yang dipimpin Rino Afrino, Sekjen DPP APKASINDO. Narasumber antara lain Ditjenbun, Dinas Perkebunan Kalbar, Gapki Kalbar, PPKS, dan Damimas.