JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) akan memperkuat kerjasama dengan pemerintah dalam jangka waktu lima tahun mendatang. Kerjasama ini bertujuan memperkuat pasar ekspor sawit dan membantu peningkatan produktivitas rakyat.
Joko Supriyono terpilih kembali secara aklamasi sebagai Ketua Umum GAPKI untuk periode 2018-2023. Joko Supriyono meraih suara terbanyak mencapai 769 suara dalam pemilihan Tim Formatur.
Dalam sambutannya usai Munas X GAPKI di Jakarta yang berakhir Jumat (16/3), Joko menggarisbawahi besarnya dukungan pemerintah terhadap industri kelapa sawit Indonesia.
Karena itu, Joko menegaskan GAPKI memperkuat kerjasama dengan pemerintah dalam memajukan sektor kelapa sawit nasional. Kerjasama dengan pemerintah semakin perlu dilakukan mengingat tujuan dan tantangan ke depan.
Tujuan kerjasama, menurut Joko, pertama untuk memperkuat pasar ekspor kelapa sawit. Pasar ekspor harus terus diperluas dan diversifikasi.
“Ketika bicara perluasan pasar dan penanganan hambatan pasar pasti harus G to G, maka perlu kerja sama dengan pemerintah,” katanya.
Fokus berikutnya, kata Joko, menekankan program GAPKI ke depan yang sangat penting adalah peningkatan produktivitas perkebunan rakyat.
Seperti disampaikan saat pembukaan Munas, GAPKI komitmen dengan peningkatan produktivitas perkebunan rakyat.
“Jadi, ini dua program spesifik program untuk lima tahun ke depan,” katanya. Yaitu, memperbaiki iklim usaha dalam negeri dan mengamankan pasar ekspor luar negeri.”
Terkait dengan kampanye negatif, menurutnya, kampanye tersebut selalu mempunyai latar belakang dan kepentingan. Karena itu, dengan nada menghimbau, ia meminta kepada para pegiat kampanye negatif untuk melihat data dan fakta di lapangan secara komprehensif.
Selain itu, katanya, informasi yang disampaikan seharusnya lebih fair. “Jangan menggeneralisir satu kasus kecil sebagai wajah kelapa sawit yang sesungguhnya,” katanya. “Kita ajak publik atau masyarakat untuk bisa memilah mana informasi yang benar dan mana yang hoax,” lanjutnya.