Kunci sukses PSR adalah pengelolaan dana. Adalah KUD Sriwijaya yang hanya menggunakan hibah PSR sebesar 80% dari alokasi Rp30 juta/ha sampai tahap P1.
KUD Sriwijaya salah satu koperasi produsen kelapa sawit (KPPPS) yang berhasil meremajakan kebunnya dengan dukungan dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) di tahun ini.
Ketua Umum KUD Sriwijaya, H. Bambang Kariyanto, S.T, M.M mengatakan koperasi berdiri pada 1995 sudah berhasil meremajakan kebunnya dengan luasan lahan 1.069 ha (tahap I). Sementara, lahan berikut yang akan masuk program replanting dan tengah dipersiapkan sebanyak 250 ha (replanting tahap 2). Koperasi ini berada di Desa Sukajaya, Kecamatan Plakat Tinggi Kabupetan Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
“Saat ini, KUD Sriwijaya fokus program peremajaan kebun sawit yang dibantu dengan dana BPDPKS,” ujarnya dalam perbincangan melalui telepon, pada Jum’at (14 Oktober 2022).
Selanjutnya, ia menyampaikan rasa syukurnya. “Alhamdulillah replanting (peremaajaan kebun) tahap I sudah berjalan. Dan, saat ini tanaman kelapa sawit sudah masuk usia 7 bulan,” ujar Bambang.
“Saya pantau dan monitoring progress-nya cukup baik, bahkan biaya untuk replanting cukup efisien. Untuk penanaman (bibit sawit) program replanting tahap pertama sudah 100%. Dan saat tim sedang mengerjakan perawatan (pupuk) dan menyortir tanaman yang terkena hama selanjutnya dilakukan proses sulam (tanaman),” ucap Bambang.
Dari info yang didapat redaksi Majalah Sawit Indonesia, dalam proses persiapan administrasi dan realisasi KUD Sriwijaya nyaris tidak mengalami kendala. Hal itu juga dibenarkan Ketua Umum KUD Sriwijaya, H. Bambang Kariyanto, KUD Sriwijaya bahan tanaman unggul dari Sampoerna Agro yaitu bibit sawit Sriwijaya 5.
Hingga saat ini, kondisi kebun yang sudah diremajakan sejak Maret lalu, sudah masuk proses sensus tanaman pokok, yang dilakukan oleh tim replanting dari KUD Sriwijaya. “Tahap ini dilakukan sebelum proses penyulaman tanaman yang ditargetkan selesai Desember mendatang,” jelas Bambang.
“Target kami, tanaman yang rusak terkena hama hanya berkisar 1%-2% dari 155.038 tanaman pokok. Kurang lebih ada 3 ribu batang yang harus disiapkan untuk sulam tanaman. Dana tersebut sudah disiapkan termasuk masuk di RAB replanting,” tambahnya.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 132)