• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Sunday, 26 March 2023
Trending
  • Pastikan Stok Pangan Aman Saat Ramadhan
  • Berhasil Bukukan Pendapatan dari Carbon Credit
  • Sambut Bulan Suci Ramadan, ID FOOD Gelar Tarhib Ramadan
  • Kementerian ESDM Dukung Pemanfaatan EBT Sektor Swasta
  • KLHK dan MA Perkuat Kerjasama Bidang Hukum Perlindungan LHK
  • PTPN Akan Segera Membentuk Dua Sub Holding, Sub Holding PalmCo dan Sub Holding SupportingCo
  • Pemerintah Memiliki Komitmen Sangat Kuat Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK), Dibuktikan Dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC)
  • Pemerintah Memastikan Kestabilan Harga dan Keamanan Stok Pangan Jelang Ramadan
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Satu Harga Selama Enam Bulan
Analisis

Satu Harga Selama Enam Bulan

By Redaksi SIFebruary 7, 20223 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Bernard A Riedo
Bernard A Riedo
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus turun tangan untuk stabilisasi harga minyak goreng. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengucurkan Rp 7,6 triliun sebagai insentif minyak goreng murah. Seberapa efektif kebijakan ini?

Hampir lima bulan sebelum tutup tahun 2021, harga minyak goreng sulit dikendalikan. Kenaikan harga tidak dapat dibatasi sebagai dampak meroketnya harga minyak sawit di pasar global.  Minyak sawit merupakan bahan baku utama minyak goreng.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian yang diolah Pusdatin Pertanian, konsumsi minyak goreng sepanjang Januari sampai Desember 2020 mencapai 5,19 juta ton merupakan hasil penjumlahan konsumsi langsung, konsumsi tidak langsung dan kebutuhan indutri.

Perlahan tapi pasti, harga minyak goreng curahdan  kemasan sederhana terus merangkak. Awalnya, baik pemerintah dan pelaku industri mengakui kenaikan harga sulit dihindari. Pasalnya, harga minyak sawit di pasar global terus melaju. Kementerian Perdagangan telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 11.000 per kilogram (Kg) dengan acuan harga CPO internasional berkisar USD 500-600 per metrik ton (MT).

“Namun harga naik sampai dua kali lipat. Akibatnya harga mencapai lebih dari Rp16.000 yang merupakan konsekuensi dari market internasional,” ujar Lutfi pada pertengahan November 2021.

Sebenarnya kebijakan konvensional seperti operasi pasar. Tetapi, langkah ini tak juga efektif. Bersama pelaku usaha, Kementerian Perdagangan menyediakan  minyak  goreng (migor)  kemasan  sederhana  sebanyak  11  juta  liter seharga Rp 14.000 per  literke pasar tradisional.

Sampai Desember 2021, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan menerangkan bahwa penyaluran minyak goreng kemasan baru mencapai 3.087.828 liter atau sekitar 32 persen dari total alokasi. Wilayah distribusinya baru menjangkau 14 provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.

Dampak tingginya harga minyak goreng inilah yang membuat inflasi di November dan Desember 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi bulan November secara bulanan maupun secara tahunan ini merupakan yang tertinggi sepanjang 2021. Secara tahunan, tingkat inflasi pada periode tersebut tercatat mencapai 1,75 persen (year-on-year/yoy). Sementara, secara tahun kalender inflasi mencapai 1,30 persen (year-to-date/ytd). Inflasi ini salah satunya dipengaruhi harga minyak goreng.

Memasuki Desember 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi  mencapai 1,87 persen. Peningkatan inflasi ini tertinggi dalam 2 tahun terakhir. Inflasi Desember juga ditopang kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau. Seperti cabai rawit, minyak goreng, dan telur ayam ras.

Tingginya harga minyak goreng inilah yang membuat ekonomi masyarakat bergejolak. Tak heran, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampai turun gunung untuk mencegah lonjak harga. Dalam rapat awal Januari 2022, Presiden menginstruksikan Kementerian Perdagangan memaksimalkan operasi pasar minyak goreng.

“Prioritas pemerintah kepada kebutuhan rakyat. Harga minyak goreng harus tetap terjangkau, ”ujar Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan kenaikan harga minyak goreng dipicu tingginya harga CPO di pasar ekspor. Dalam rangka menjamin stabilitas harga minyak goreng, dikatakan Presiden Jokowi, Kementerian Perdagangan telah diperintahkan menjamin stabilitas harga minyak goreng. “Saya perintahkan Kementerian Perdagangan untuk menjamin stabilitas harga minyak goreng di dalam negeri,” ujarnya.

Perintah Jokowi supaya Kementerian Perdagangan mengoptimalkan operasi pasar sejatinya telah dijalankan.  Sayangnya operasi pasar yang berjalan tidak membuahkan hasil.

Gerak cepat dilakukan Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto bersama jajaran menteri terkait. Pemerintah menetapkan kebijakan untuk menyediakan minyak goreng untuk masyarakat dengan harga Rp14.000 per liter di tingkat konsumen yang berlaku di seluruh Indonesia.

(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 123)

Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Pemerintah Diminta Benahi Infrastruktur Biodiesel

3 weeks ago Analisis

Erick ThohirTekan Stunting Melalui Minyak Makan Merah

1 month ago Analisis

Kebutuhan SDM Berubah, Lembaga Pendidikan Sawit Perlu Beradaptasi

3 months ago Analisis

Anomali DMO Sawit: Kebijakan Krisis Yang Berlaku di Situasi Normal

5 months ago Analisis

Sawit, Minyak Goreng, dan Demokrasi Ekonomi

6 months ago Analisis

Nusantara Green Energy PerkenalkanTeknologi Sawit Bernilai Tinggi

7 months ago Analisis

Pungutan Ekspor Dicabut, Kebijakan Lain Harus Dievaluasi

8 months ago Analisis

Babak Belur Harga TBS Petani Sawit

9 months ago Analisis

KisruhMinyak Goreng Berbasis Sawit Harus Dijadikan Momentum Pembenahan Tata Kelola Bisnis Dan Industri Berbasis Sawit

10 months ago Analisis
Edisi Terbaru

Majalah Sawit Indonesia Edisi 136

Edisi Terbaru 1 month ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 4 days ago1 Min Read
Latest Post

Pastikan Stok Pangan Aman Saat Ramadhan

2 days ago

Berhasil Bukukan Pendapatan dari Carbon Credit

2 days ago

Sambut Bulan Suci Ramadan, ID FOOD Gelar Tarhib Ramadan

2 days ago

Kementerian ESDM Dukung Pemanfaatan EBT Sektor Swasta

2 days ago

KLHK dan MA Perkuat Kerjasama Bidang Hukum Perlindungan LHK

2 days ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version