JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V mencetak pendapatan hingga Rp5,3 triliun sepanjang 2020 atau hampir 27 persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,18 triliun meski saat itu sedang pandemi COVID-19.
“Pertumbuhan pendapatan berkat kerja keras selama dua tahun terakhir,” ujar Chief Executive Officer PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) Jatmiko K Santosa di Pekanbaru, Senin (1/2/2021) dalam keterangan tertulis dalam situs resmi perusahaan.
Lulusan Universitas Indonesia ini menjelaskan bahwa sejak 2019 kita telah menancapkan pondasi kuat untuk merubah PTPN V ke arah yang lebih baik. Ketaatan pada aturan, validitas data, transformasi digital, dan kembali ke khittah kita sebagai perusahaan perkebunan negara yang hadir untuk sawit rakyat, membantu kita dapat mengarungi tahun 2020 dengan baik hingga mencatatkan hasil yang positif.
Jatmiko menjelaskan bahwa pendapatan unaudit yang diraih pada 2020 itu juga tercatat melampaui target pemegang saham yang mematok pendapatan sebesar Rp4,6 Triliun. Angka ini 14,37 persen melebihi ekspektasi shareholders.
Dari pendapatan tersebut, Jatmiko mengatakan PTPN V berhasil mencatatkan Net Profit Margin 7,6 persen sehingga laba setelah pajak unaudit mencapai Rp405 miliar. Angka itu juga melonjak jauh dari raihan tahun sebelumnya sebesar Rp67,29 miliar.
“Kita bersyukur dari segi finansial laba setelah pajak tahun 2020 mencapai Rp 405 miliar dan ini adalah rekor tertinggi sepanjang 12 tahun terakhir,” ungkap Jatmiko.
Pencapaian finansial tersebut tidak terlepas dari produktivitas Perusahaan yang juga mencatatkan rekor tertinggi.
“Alhamdulillah produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) sawit kita tertinggi sepanjang sejarah PTPN V berdiri mencapai 23,87 ton per hektare pertahun atau 0,46 persen di atas RKAPP dan meningkat 0,81 persen dibanding tahun sebelumnya,” ujar Jatmiko.
Peningkatan produktivitas tersebut berbanding lurus dengan produksi TBS yang mencapai 1,59 juta ton di sepanjang 2020 atau meningkat dari tahun 2019 yang 1,46 juta ton.
Sedangkan untuk produk utama seperti CPO dan PKO, PTPN V telah memproduksi hingga 544.010 ton CPO dan 107.875 ton PKO (palm kernel oil/minyak inti sawit) dengan masing-masing rendemen mencapai 21,39 persen atau4,24 persen.
Sebagai perusahaan yang tumbuh bersama petani rakyat, PTPN V konsisten menyerap 950.783 ton TBS dari para petani mitra. Angka itu melengkapi total TBS yang diolah pabrik kelapa sawit PTPN V, baik dari kebun inti maupun dari para petani mitra dan pembelian pihak ke III yang mencapai 2,54 juta ton di sepanjang 2020.
“Alhamdulillah, praktis semua target 2020 terlampaui. Pendapatan, produktivitas, rendemen, pembelian TBS. Insya Allah PTPN V menjadi satu-satunya PTPN yang melewati semua parameter. Terimakasih atas tekad, semangat, dan perjuangan teman-teman semuanya. Kita menatap 2021 lebih optimis, termasuk rencana pemegang saham untuk menjadikan PTPN V sebagai perusahaan perkebunan negara yang perdana sahamnya dilepas kepada publik,” ujar Jatmiko.