Dengan kata lain, segala sesuatu yang dapat menaikan LDL dan Trigliserida sama artinya dengan menaikan kadar kolesterol jahat. Sedangkan, jika menaikan HDL berarti juga meningkatkan kolestrol baik. Bagaimana dengan konsumsi minyak goreng sawit apakah menyebabkan meningkatnya kolesterol tubuh? Hal ini juga sudah banyak dibuktikan para ahli gizi dan kesehatan.
Ratusan hasil-hasil penelitian di dalam dan di luar negri yang telah dipublikasikan dalam jurnal-jurnal internasional (antara lain: American Journal of Clinic Nutrition, Journal Nutrition Biochemestry) telah menguji apakah konsumsi minyak goreng sawit meningkatkan kolesterol tubuh. Hasil penelitian di Indonesia, Mien, dkk (1989) yang dimuat dalam jurnal gizi Indonesia, yang berjudul Sifat Hipokholesteremik Minyak Sawit, minyak kedelai dan tempe telah membuktikan hal menarik.
Konsumsi minyak sawit ternyata menurunkan LDL sebesar 21 persen dan menurunkan trigliserida 14 persen serta menaikan HDL sebanyak 24 persen. Artinya mengonsumsi minyak sawit justru menurunkan kolesterol jahat dan sekaligus meningkatkan kolesterol baik sehingga bagus bagi kesehatan tubuh. Hasil berbagai penelitian internasional (Lindsey et,al., 1991; Ng et,al., 1994, 1995, 1997; Choudhury et,al,. 1995; Ghafoorunissa et,al,. 1995; Zhang et,al,. 1997; Hornstra, 1998; French et,al,. 2002; Voon et, al,. 2011; Gouk et, al,. 2013; Gouk et, al,. 2014) menghasilkan kesimpulan yang mendukung bahwa konsumsi minyak goreng sawit tidak meningkatkan kolesterol tubuh. Bahkan sebaliknya, konsumsi minyak sawit justru memperbaiki kolesterol tubuh yakni meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida serta mengurangi deposisi lemak tubuh.
Sumber: GAPKI