Sekarang pabrik ini tiba-tiba lumpuh total. Saya sudah berada dikamar mesin bersama dua orang Tekniker II dan montir kepala serta beberapa mekanik. Setelah menjelaskan bahwa kerusakan terjadi pada metalan, merasa menunggu perintah saya. Satu dari Tekniker II ini bernama Jacbus. Ia mantan masinis kapal dan pengalaman dengan mesin-mesin kapal. Yang seorang lagi Tekniker II yang masih muda, Esrom Hasibuan, hanya lulusan STM. Dia tidak banyak berkomentar mengenai mesin yang rusak ini karena tidak punya pengalaman apa-apa. Saya sendiri sebagai insinyur kimia juga tidak belajar mesin diesel di ITB. Pengetahuan mengenai diesel saya dapat dari beberapa buku yang saya jadikan buku penuntun ketika bertugas merangkap sebagai dosen di Universitas Sumatera Utara.
USU meminta saya memperkuat tenaga pengajar yang masih sangat kurang jumlahnya. Karena saya adalah pegawai swasta, yang diberikan adalah status dosen luar biasa, tapi tugasnya sama saja dengan dosen yang lain. Saya harus memberikan kuliah pada Jurusan Mesin Fakultas Teknik. Mata kuliah yang dianggap sesuai buat saya adalah pelumasan. Juga mata kuliah Air Ketel dan Cat. Tanpa petunjuk apa-apa dari dekan atau ketua jurusan, saya harus menyusun sendiri silabus dan bahan kuliah.
Pelumasan (lubricantion) merupakan hal yang penting bagi mesin diesel atau semua yang digolongkan internal combustion engine. Sebagai dosen, saya cari, beli, atau pinjam buku-buku. Dari buku-buku inilah saya belajar mengenai mesin diesel. Semuanya dalam bahasa Inggris. Soal bahasa tidak menjadi masalah karena ketika di ITB juga semua buku teks masih berbahasa Inggris. Yang sulit adalah istilah padanannya dalam bahasa Indonesia dan bahasa para mekanik. Istilah mereka pernah saya dengar ketika dulu saya membantu ayah memperbaiki bus dibengkel-bengkel di Berastagi. Saya tahu misalnya istilah metalan itu berarti bearing dan kur as itu adalah crank shaft.
Sumber : Derom Bangun