Sesuai anjuran pemerintah pusat, perguruan tinggi di bidang kelapa sawit membuat strategi untuk mencegah meluasnya pandemic Covid-19 atau Corona. Mulai dari belajar online sampai kepada potongan bayaran kuliah.
Jumlah pasien positif Covid-19 terus meningkat dari hari kehari. Baik pemerintah pusat dan daerah berupaya mencegah meluasnya pandemi ini di masyarakat. Salah satunya menginstruksikan Lembaga Pendidikan untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar tanpa tatap muka.
Penyebaran virus Covid-19 yang makin meluas di Indonesia, mendorong berbagai pihak untuk melakukan penanganan melalui pencegahan. Sebagai bentuk dukungan pada pemerintah yang saat ini tengah berjibaku melawan dan mencegah meluasnya Covid-19. INSTIPER Yogyakarta melakukan pencegahan virus tersebut dengan membentuk Satuan Tugas (SATGAS) Crisis Integrated Management (CIM) yang diketuaiDr. Ir. Maria Ulfah, S.Tp, MP selaku Wakil Rektor I.
SATGAS Crisis Integrated Management dibentuk untuk mengelola kegiatan belajar mengajar selama masa krisispandemi Corona.
Maria Ulfah menjelaskan terdapat beberapa upaya yang dilakukan SATGAS Crisis Integrated Management untuk pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan kampus.
“Di antaranya membuat beberapa kebijakan yaitu mengurangi kontak langsung dan mencegah terjadinya kerumunan dengan mengganti perkuliahan tatap muka dengan kuliah online dan memberlakukan kerja dari rumah bagi dosen dan tenaga kependidikan,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi Sawit Indonesia.
Selanjutnya, Maria menambahkan tidak hanya kuliah online, praktikum dan responsi serta ujian juga dilakukan secara online. Untuk praktikum online, pihaknya berusaha menyiapkan video tutorial pelaksanaan praktikum supaya mahasiswa mendapatkan gambaran pelaksanaan praktikum meskipun berada di rumahatau kos masing-masing.
“Selainitu, proses pembimbingan skripsi dan tesis juga dilakukan secara online. Dan, pelayanan mahasiswa di bidang akademik lain seperti pengurusan izin penelitian juga dilakukan secara online,” tambah Maria.
Kebijakan pembelajaran online dimulai sejak 16 Maret lalu sampai batas waktu yang belum ditentukan menunggu waktu kondusif. Meskipun begitu jadwal kuliah dan ujian akan tetap mengikuti jadwal akademik yang sudah dijadwalkan.
Selain kebijakan pembelajaran online, kampus pertanian yang berdiri sejak 1958 menunda wisuda yang dijadwalkan pada 21 April mendatang. Dan, segala bentuk kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan ditiadakan sementara serta melarang semua kegiatan kemahasiswaan UKM atau lembaga kemahasiswaan. Kebijakan tersebut diambil untuk mencegah penularan Covid-19.
Tidak hanya itu, kampus pertanian ini juga melakukan protokol pencegahan Covid-19 di lingkungan kampus. Seperti memberlakukan sistem satu pintu untuk akses masuk dan keluar, melakukan pengecekan suhu badan bagi yang masuk lingkungan kampus. Setiap orang yang masuk lingkungan kampus dihimbau harus memakai masker dan apa bila tidak mempunyai masker akan diberi oleh petugas.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 102)