Rebranding identitas dan logo serta tagline baru diharapkan menjadikan perusahaan jasa penjualan hasil perkebunan semakin produktif dan kompetitif serta bisa meningkatkan performa perusahaan dan siap bersaing di pasar global.
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN), anak usaha holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) melakukan rebranding dengan nama Indonesia Commodity (INACOM). Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan agen penjualan komoditas milik negara siap masuk ke pasar yang lebih besar dan pasar internasional. Peluncuran rebranding perusahaan dilakukan pada Kamis (23 Mei 2019), di Jakarta.
KPBN yang terbentuk pada 1986 awalnya sebagai kantor pemasaran bersama di Jakarta, Surabaya dan Medan yang mendapat mandat sebagai agen penjualan dan pemasaran komoditas perkebunan milik negara. Namun sejalan dengan perkembangannya, pada 2009 berubah menjadi Perseoan Terbatas, KPBN sebagai anak usaha PTPN I – XIV dan PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang secara core business dan aktivitasnya sebagai agen penjualan komoditas milik negara. Selanjutnya, pada awal 2018 semakin membesarnya organisasi dan berkembangnya market diperlukan pembenahan dari sisi internal maupun approach baru untuk meningkatkan market share komoditas.
Rebranding identitas dan logo serta tagline baru diharapkan menjadikan perusahaan jasa penjualan perkebunan ini makin produktif dan kompetitif serta bisa meningkatkan performa perusahaan dan siap bersaing di pasar global. Pada kesempatan itu hadir Deputi Bidang Infrastruktur dan Bisnis Kementrian BUMN Hambra, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Dolly P. Pulungan, Komisaris Utama KPBN I Kadek K Laksana serta jajaran Direksi KPBN.
Dolly P. Pulungan mengutarakan kita semua sepakat kondisi pasar yang terus berubah, kompetisi semakin dinamis, inovasi dan transformasi menjadi bagian penting agar sebuah perusahaan mampu untuk bertahan di tengah di kondisi saat ini. “Demikian pula dengan KPBN melakukan inovasi dan trasnformasi menjadi bagian penting dan wajib agar mampu bertahan di tengah kerasnya kompetisi,” ujar Dolly saat sambutan acara peluncuran rebranding perusahaan.
Selanjutnya, Dolly mengatakan alasan yang menjadi dasar perusahaannya dalam mentransformasi. Berawal dari komitmen menjadikan komoditas agrikultur Indonesia dapat bersaing di pasar global, pihanya melakukan perluasan pasar. Setalah berkiprah selama 4 dekade sebagai anak usahan PTPN III yang memasarkan komoditas yang dihasilkan komoditas. saatnya untuk meluaskan jangkauan pasar.
“Untuk itu, kami terus melakukan improvement pada tiga hal yaitu people, system dan capital. Kami akan melanjutkan dengan penuh komitmen sehingga dapat terus berkontribusi secara maksimal dalam mengembangkan industri yang lebih baik. Bertransformasi menjadi INACOM entitas baru yang dengan bangga akan menjadi Indonesia di pasar komoditas dunia yang dapat memberikan dampak positif bagi bangsa,” pungkasnya.
Sementara, untuk meningkatkan market share komoditas, INACOM mengembangkan lini bisnis tidak hanya sebagai agen penjualan komoditas berbasis tender melainkan usaha logistik, Fast Moving Consumer Goods (FMCG), sertifikasi dan trading komoditas melalui sumber lainnya untuk pengembangan pasar.
(Untuk selengkapnya dapat di baca di Majalah Sawit Indonesia Edisi 92, 15Juni-15Juli 2019)