PT Binasawit Makmur terus berinovasi menghasilkan varietas benih yang berkualitas dan sesuai kebutuhan industri sawit.
“Kami ingin benih PT Binasawit Makmur yang berjumlah 12 varietas semakin memperkaya ragam benih sawit di Indonesia,” ujar Direktur PT Sampoerna Agro Tbk, Dwi Asmono.
Perusahaan yang bertempat di Desa Surya Adi, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan ini mempunyai 12 varietas benih. Terdiri dari 6 varietas benih sawit DxP Sriwijaya dan 6 varietas benih sawit DxP Sriwijaya Semiklon.
Saat ini, tim pemulia benih BSM berusaha mengefektifkan kegiatan pemuliaan untuk menyeleksi material genetik superior dari material genetik yang sudah dikoleksi. “Selanjutnya dibuat rekombinasi baru di antara material yang terpilih. Proses seleksi calon tetua DxP Sriwijaya generasi yang akan datang menggunakan aplikasi bioteknologi sebagai proven tools, sehingga generasi baru tersebut memiliki nilai tambah dari pendahulunya,” ujar Fahmi Wendra, Manager Breeding PT Binasawit Makmur, saat ditemui di Palembang, akhir bulan lalu.
Lebih lanjut, Fahmi mengatakan di masa mendatang pemanfaatan material genetik diarahkan untuk lebih mengerucut ke arah sifat-sifat unggul spesifik yang tetap mengarah pada komponen produksi, namun tetap diimbangi dengan introduksi material baru untuk memperkaya gene pool yang sudah ada. “Seperti introduksi material baru dari Kamerun, Angola yang dilakukan bersama-sama dengan Konsorsium Plasma Nutfah Kelapa Sawit Indonesia. Selain itu, kami juga melakukan eksplorasi dan kerja sama penelitian ke Ekuador dan Kolombia. Material yang sudah terseleksi dan terbukti unggul diperkaya dengan keragaman baru yang sebelumnya tidak ada di Indonesia. Sehingga simplifikasi kegiatan pemuliaan tetap diimbangi dengan keberagaman genetik yang tinggi, sebagai modal dasar dari kegiatan pemuliaan” tambahnya.
Seperti diketahui, syarat untuk melakukan pemuliaan di antaranya memiliki material genetik yang beragam tetapi sudah diseleksi dan terpilih material yang terbaik. Masing-masing produsen benih sawit memiliki target karakter dan kebijakan yang berbeda dengan produsen lain. Karakter produksi tinggi menjadi karakter utama yang membedakan benih dari BSM yakni mempunyai karakter spesifik seperti toleran kekeringan dan warna buah yang saat ini sedang dikembangkan.
Tingginya harga pupuk menjadi perhatian produsen benih sawit anak usaha dari Sampoerna Agro Tbk yang beroperasi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Saat ini, varietas benih yang memiliki keunggulan spesifik efisien dalam penggunaan nutrisi (pupuk) sedang dikembangkan. “Tidak terlalu banyak input pupuk tetapi hasilnya dapat mengimbangi. Varietas sawit yang beredar di pasaran saat ini rata-rata sangat responsif dengan pupuk, dalam arti kenaikan produksi berkorelasi positif dengan jumlah pupuk yang diberikan” jelas Fahmi.
Selain itu, produsen benih sawit yang sudah beroperasi lebih dari 10 tahun ini sedang mengembangkan varietas benih sawit dengan cara Biklonal. Varietas ini merupakan persilangan dari induk Pisifera klon yang sudah diseleksi dan induk Dura klon terbaik. Strategi ini dapat menghasilkan varietas baru setingkat lebih baik dari varietas Semiklon yang sudah diproduksi. Upaya ini sudah dilakukan sejak 2017.
(Selengkapnya dapat di baca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 94, 15 Agustus – 15 September 2019)