Pupuk Potasium Chlorida (KCL). Perkembangan harga pupuk KCL dunia meningkat dari sekitar US$ 115/ton Januari 2002 menjadi US$ 457/ton Mei 2012. Harga tertinggi pernah menyentuh US$ 872/ton pada bulan Februari 2008. Tingkat risiko haraga KCL bervariasi setiap tahun dalam kisaran 1,41% sampai 30,05%. Hal ini mengindikasikan bahwa potensi risiko dari perubahan harga KCL dunia masih tinggi. Pola pergerakan harga bulanan setiap tahun juga konsisten, harga bergerak meningkat mulai Januari sampai Desember setiap tahun. Harga KCL terendah selalu terjadi pada awal tahun dan tertinggi pada akhir tahun.
Hasil analisis perkembangan harga energi dan pupuk dunia yang diuraikan diatas, setidak-tidaknya terdapat hal-hal yang mempunyai implikasi bagi kebijakan pengelolaan perkebunan kelapa sawit Indonesia kedepan sebagai berikut:
- Harga minyak mentah dan minyak diesel dunia menunjukan kenaikan yang konsisten sejak Januari 2002 sampai Mei 2012. Dan tidak ada tanda-tanda yang dapat diyakini bahwa harag tersebut akan kembali ke posisi tahun 2002.
- Harga pupuk dunia (urea, TPS, RP, DAP, KCL) juga menunjukan konsistensi yang meningkat dari tahun ke tahun sejak Januari 2002-Mei 2012. Dan tidak ada tanda-tanda yang meyakinkan bahwa harga pupuk akan kembali ke posisi tahun 2002.
- Pada umumnya, pola pergerakan harga bulanan setiap tahun baik energi maupun pupuk konsisten. Rata-rata harga pada awal tahun lebih rendah dari harga pertengahan dan akhir tahun.
- Tingkat risiko perubahan harga masih fluktuatif dari tahun ke tahun. Dan belum ada fakta-fakta bahwa tingkat risiko pasar energi dan pupuk akan menurun meskipun pada energi dunia cenderung makin stabil.
Keempat hal tersebut memiliki implikasi penting kedepan yakni:
- Semua pihak yang terkait harus menyadari bahwa pengelolaan bisnis perkebunan sudah memasuki era kemahalan (expensive ages) energi dan pupuk serta mengandung risiko tinggi. Oleh karena itu upaya penghematan energi dan peningkatan efektifitas pemupukan harus manjadi bagian dari budaya korporasi.
- Mengingat harga awal tahun selalu konsisten lebih rendah dari pada harga pertengahan dan akhir tahun, maka untuk meminimumkan biaya dan risiko, kontrak pembelian energi dan pupuk untuk kebutuhan setahun sebaliknya didasarkan dengan harga Januari (dilakukan pada awal tahun).
Sumber : GAPKI