JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Harry Hartanto resmi dilantik sebagai Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) cabang Sumatera Selatan periode 2016-2019. Pelantikan ini dihadiri langsung oleh Joko Supriyono selaku Ketua Umum GAPKI.
Harry Hartanto menjelaskan industri kelapa sawit punya peranan penting dalam pembangunan ekonomi di Sumatera Selatan. Dari total lahan perkebunan sawit di Sumsel mencapai 1,2 juta hektar diperkirakan lebih dari 50 persen merupakan lahan milik masyarakat. “Hampir 52 persen lahan kelapa sawit yang ada di Sumsel milik masyarakat, yang terdiri dari 2 bentuk yakni bermitra dengan perushaan ataupun swadaya,” jelasnya.
Mulai tahun tahun 1990 hingga tahun 2015 jumlah petani sawit di Sumsel terung meningkat, yakni mencapai 335 ribu lebih. Tenaga kerja yang terserap di perkebunan sawit Sumsel terus meningkat. Sebagai perbandingn tahun 2000 hanya 15 ribu orang, pada tahun 2015 lalu aat ini industri sawit masih sering disalahkan atas kerusakan hutan (deforestasi), pembakaran lahan, efek rumah kaca, padahal tuduhan ini tidak pernah terbukti secara ilmiah.
Belum lama ini, bahkan industri sawit dituduh memperkerjakan anak, padahal sudah menjadi kebiasaan petani untuk bekerja membawa anak. “Inilah yang menjadi tantangan industri sawit ke depan, bukan hanya persoalan peningkatan produksi semata untuk semakin meningkatkan kesejahteraan petani, melainkan juga isu lingkungan,” katanya.
Lebih lanjut dijelaskan Harry pihaknya akan terus berupaya untuk memajukan industri kelapa sawit agar tetap berkembang dengan baik. “Industri ini harus terus dikembangkan, karena sudah terbukti berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya saat diwawancarai.
Dalam pelantikan ini hadir pula Sekretaris Daerah Sumsel, Joko Imam Santoso. Menurutnya, perkebunan kelapa sawit di Sumsel telah memberikan kontribusi besar dalam mensejahterahkan masyarakat. Produksi CPO per tahun mencapai 2,85 juta ton, dan ini didukung oleh keberadaan pabrik pengolahan kepala sawit sebanyak 62 unit, dengan kapasitas terpasang 3,235 ton TBS per jam.
Ketua Dewan Kehormatan Gapki Sumsel Sumarjono menambahkan jika semua pihak saling bersinergi maka industri sawit Sumsel dapat mencapai produksi lebih baik lagi. Saat ini Sumsel menyumbang 10 persen dari total produksi nasional sebesar 32 juta ton.
“Yang saya ingatkan yakni agar pemerintah segera mencairkan dana sawit yang dikelolah Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit karena hampir 4.000 hektare lahan petani rakyat belum diremajakan. Jika tidak maka produksi akan terus tergerus,” kata Sumarjono.