Pupuk Hayati Mikoriza FUMYCO dapat melindungi tanaman kelapa sawit dari serangan ganoderma mulai dari tahapan pembibitan. Manfaat lain FUMYCO adalah meningkatkan serapan hara dan produktivitas tanaman
Upaya mengatasi serangan jamurGanoderma boninense terus dilakukan untuk mencegah penyebarannya di perkebunan sawit. Begitu berbahayanya Ganoderma ini sehingga sangat perlu diwaspadai karena ancaman penurunan produktivitas sampai 40%. Tanaman yang terkena Ganoderma ini akan mengakibatkan penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB) yang berujung pada kematian tanaman.
Jamur Ganoderma dapat menimbulkan dua kerugian, yaitu kerugian langsung dan tidak langsung.Kerugian langsung berhubungan dengan banyaknya tanaman pokok yang mati, sehingga menurunkan produktivitas, sedangkan kerugian tidak langsung berhubungan dengan penurunan berat buah (tandan buah segar/TBS). Kedua kerugian ini perlu langkah pencegahan agar kerugiannya tidak semakin besar.
Ganoderma dapat menyebar melalui spora dan kontak akar pada tanah yang telah terinfeksi ganoderma.Penyebaran melalui tanah akan lebih cepat dan sulit dihindari. Itu sebabnya, tanah yang telah terinfeksi memiliki potensi terkena serangan, dan sehebat apapun penanganan terhadap pohon yang telah terinfeksi tetap saja menimbulkan kerugian yang cukup besar.
Direktur Utama PT Anugerah Sarana Hayati (ASHA), Member of Saraswanti Group, Dr. Ir. M. Edi Premono, mengutarakan ganoderma adalah salah satu musuh utama di perkebunan kelapa sawit. Jamur ganoderma merupakan jamur jahat yang menyebabkan penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB) di perkebunan kelapa sawit dan menyebabkan pengembalian investasi menjadi lama.
“Penyakit ini ditularkan melalui spora jamur Ganoderma yang dapat terbang melalui angin dan dapat bertahan hidup di dalam tanah maupun di bonggol kelapa sawit,” kata Edi saat ditemui di kantornya, Bogor, pada Jum’at (8 September 2023).
“Serangan Ganoderma yang dulu sering ditemukan pada Tanaman Menghasilkan (TM), kini serangan tersebut telah banyak ditemukan pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM). Akibatnya tanaman yang belum menghasilkan, sudah tumbang karena ganasnya jamur ganoderma,” terang Edi.
Bahkan, terkait kerugian akibat serangan jamur ganoderma di perkebunan kelapa sawit, pernah diungkap Dr. Darmono Taniwiryono (Ketua MAKSI dan Direktur Ganoderma Center). Dari penelitian yang dilakukan, pekebun sawit mengalami kerugian yang ditaksir mencapai 3 juta/hektar/tahun atau Rp 30 Milyar/tahun dengan asumsi setiap hektar terdapat 10 pohon tumbang akibat ganoderma.
Dikatakan Edi, sampai saat ini ganoderma belum ada obatnya. Meski berbagai upaya pengendalian ganoderma sudah dilakukan seperti sensus tingkat serangan Ganoderma, pembumbunan pada pokok yang terserang Ganoderma, pembuatan parit besar, dan eradikasi atau pemusnahan pokok kelapa sawit yang tumbang.
“Pada dasarnya ganoderma merupakan jamur tular tanah, yang mana spora jamur tersebut masih hidup di dalam tanah dan masih bisa menularkan penyakit ke tanaman yang baru ditanam. Bahkan, jamur ganoderma bisa menjadi endemik di suatu lahan atau wilayah,” urainya.
“Untuk itu, diperlukan upaya terintegrasi dari pemulihan lahan sakit dan persiapan bibit yang telah terinfeksi mikoriza agar lebih tahan terhadap serangan jamur ganoderma,” imbuh Edi menegaskan.
Berbagai tindakan preventif sudah banyak dilakukan, tetapi belum ada yang jitu atau cespleng.
PT Anugerah Sarana Hayati menawarkan solusi perlindungan tanaman dari ganoderma melalui aplikasi pupuk hayati Fumyco. Diungkapkan Edi, bahwa produknya (pupuk hayati mikoriza FUMYCO) yang diproduksi dapat menjadi solusi pencegahan dini dari serangan ganoderma.
“Pupuk hayati mikoriza yang kami produksi dengan merek FUMYCO hadir ibarat sebagai imunisasi bibit kelapa sawit untuk menghasilkan bibit toleran ganoderma,” ungkap ahli mikrobiologi tanah lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.
Menurut Edi, bibit sawit seperti halnya bayi yang perlu diimunisasi supaya tahan terhadap penyakit. Bibit sawit pun perlu “imunisasi/vaksinasi/booster” untuk meningkatkan daya tahan terhadap penyakit ganoderma dengan cara memberikan perlindungan akar dari serangan berbagai penyakit akar (termasuk Ganoderma), dan membantu perakaran menyerap air dan hara di dalam tanah . “Pupuk hayati mikoriza (Fumyco) diperlukan untuk pencegahan dini bibit kelapa sawit terhadap jamur Ganoderma sebelum ditanam di lahan”, jelasnya.
Hasil riset yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan membuktikan bahwa aplikasi pupuk hayati mikoriza di pre dan mainnursery dapat menurunkan intensitas penyakit akibat jamur Ganoderma hingga 50%, dibandingkan dengan kontrol (Priwiratamaet al.2022)*1). Oleh karena itu, aplikasi mikoriza menjadi sangat penting dan wajib di pembibitan kelapa sawit.
Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2020 juga telah mengeluarkan Juknis “Teknis Peremajaan Kelapa Sawit pada Areal Endemik Ganoderma”, salah satunya adalah menyiapkan bibit unggul yang diaplikasikan agen hayati mikoriza sejak pre nursery dengan dosis 10-20 g/polybag dan dengan dosis 50-75 g/polybag saat transplanting.
Bahkan, upaya pengendalian ganoderma juga tertuang pada Permentan No 18 Tahun 2016 tentang “Pedoman Peremajaan Perkebunan Kelapa Sawit”. Dalam aturan itu, disebutkan aplikasi agensia hayati sangat diperlukan sebagai tindakan preventif. Agensia hayati yang disebutkan adalah Mikoriza dan Trichoderma.
Mikoriza dan Trichoderma merupakan jenis jamur yang berbeda fungsi. Trichoderma merupakan agen biocontrol yang bersifat antagonis terhadap jamur pathogen, termasuk ganoderma. Trichoderma hidup di dalam tanah dan mampu menghambat perkembangan jamur Ganoderma. Sedangkan mikoriza hidup di dalam jaringan akar tanaman untuk melindungi akar dari serangan pathogen (termasuk Ganoderma). Hifa dari mikoriza menyelubungi seluruh permukaan akar untuk melindungi akar dari penyakit akar dan membantu akar dalam menyerap air dan unsur hara. Mikoriza berfungsi sebagai tameng mekanis yang menahan serangan infeksi penyakit akar, dan mikoriza mengeluarkan eksudat di rizosfer yang bisa mengundang dan menyebabkan berkembangnya mikroba-mikroba baik di sekeliling akar (rizosfer).
FUMYCO tidak sekedar melindungi akar
Fatimah Nur Istiqomah, Supervisor Produksi dan Litbang, PT ASHA, menjelaskan FUMYCO pupuk hayati mikoriza merupakan jenis pupuk hayati yang tersusun atas jamur baik mikoriza.
“Istilah mikoriza tersusun atas 2 kata yaitu, Myco artinya jamur/fungi dan rhiza yang berarti akar. Mikoriza merupakan asosiasi atau hubungan saling menguntungkan antara akar dan fungi mikoriza. Spora dari fungi mikoriza akan menginfeksi akar tanaman sampai ke dalam jaringan akar dan hidup menjadi bagian dari akar seumur hidup tanaman,” jelasnya.
Lebih lanjut, Fatimah, mengatakan akar tanaman yang terinfeksi jamur mikoriza memiliki serabut hifa yang berfungsi untuk memperkuat dan melindungi akar dari serangan penyakit akar, termasuk penyakit yang disebabkan oleh jamur Ganoderma. Di samping itu hifa-hifa mikoriza juga menyerap air dan unsur hara dan tersalurkan dalam jaringan akar, sehingga tanaman menjadi tahan stress kekeringan dan meningkatkan produktivitas tanaman.
“Penelitian yang dilakukan Hendarjanti & Sukorini pada tahun 2022*2) menyebutkan bahwa secara umum aplikasi mikoriza mengurangi kejadian penyakit busuk pangkal batang di lapangan. Penelitian yang dilakukan Rini & Efriyani tahun 2016*3) membuktikan bahwa cekaman air menurunkan pertumbuhan bibit kelapa sawit melalui penurunan tinggi, jumlah daun, jumlah akar, dan berat kering tajuk dan akar, akan tetapi pada setiap taraf cekaman air pertumbuhan bibit yang diaplikasikan mikoriza lebih tinggi dibandingkan tanpa mikoriza”, imbuhnya.
Sebagai informasi, FUMYCO pupuk hayati mikoriza yang diproduksi ASHA (member of Saraswanti Group), telah mendapatkan izin edar Deptan dengan Nomor 03.01.2023.697.
Adapun kandungan propagul Fumyco berdasarkan hasil uji mutu Kementerian Pertanian adalah 1,6 x 104 CFU/g dengan persentase infeksi akar mencapai 70,25 %. Densitas atau kepadatan spora FUMYCO adalah 125 spora/5 g, terdiri dari jenis Glomus grape, Glomus maniholtis, Glomus etunicatum, Acaulospora sp1, Acaulospora sp2, Acaulospora sp3, dan Enthophospora sp1.
Dijelaskan, Fatimah, produknya (FUMYCO) dikemas menggunakan plastik alumunium foil anti air kemasan 1 kg dan kemasan karung craft wofen laminasi inner plastik ukuran 25 kg.
“FUMYCO diproduksi menggunakan carrier zeolite granul dan zeolite powder. Zeolite merupakan carrier atau bahan pembawa paling baik dalam produksi mikoriza karena sifatnya poreus, berongga sehingga meningkatkan perkembangan akar tanaman inang dan dapat digunakan sebagai media untuk melekatnya spora mikoriza,” jelasnya.
“Selain itu, sifat zeolite yang ada pada FUMYCO adalah mineral alami bermuatan negatif yang mampu mengikat pupuk yang diberikan ke tanaman, meningkatkan pH tanah, dan meningkatkan kapasitas tukar kation sehingga mencegah pencucian hara dalam tanah, juga meningkatkan Water Holding Capacity (WHC) tanah” tambah Fatimah menguraikan.
Menurutnya, FUMYCO pupuk hayati mikoriza mengandung jenis endomikoriza yang mampu bersimbiosis dengan 90% jenis tanaman perkebunan (kelapa sawit, karet, kakao, kopi, teh dll), tanaman kehutanan (akasia, jati, sengon), tanaman hortikultura seperti tanaman hias, tanaman semusim, tanaman buah dan sayur,” kata Fatimah.
Aplikasidi Berbagai Jenis Tanaman
Untuk dosis penggunakan FUMYCO bervariasi pada setiap jenis tanaman. Aplikasi pada tanaman kelapa sawit membutuhkan 50 g/polybag di pembibitan (pre nursery dan main nursery) dan 100 g/pokok saat penanaman di lahan. Apabila tanaman sudah tertanam di lahan (TBM dan TM) tetapi belum diaplikasikan mikoriza saat pembibitan, FUMYCO dapat diaplikasikan pada piringan dengan system pocket (kontak dengan akar) menggunakan dosis yang lebih besar yaitu 200 g/pokok karena akar tanaman sudah berlignin.
Sementara, untuk aplikasi pada tanaman perkebunan lain seperti karet, kopi, tembakau, membutuhkan dosis 5 – 20 g/polybag tergantung besar kecil polybag dan kondisi semai tanaman. Pada tanaman tebu bisa diaplikasikan pada saat tanam baru (PC = Plant Cane) dengan dosis 50 – 75 kg/Ha.
Selanjutnya, Fatimah mengungkapkan FUMYCO juga dapat memproteksi akar tanaman karet dari serangan jamur akar putih. Aplikasi FUMYCO harus kontak dengan akar tanaman, supaya spora mikoriza cepat masuk menginfeksi akar tanaman.
“Setelah terjadi infeksi akar, spora dan hifa mikoriza akan terus hidup dan berkembang di daerah perakaran tanaman,” ungkapnya dengan tegas.
Selain bermanfaat untuk memproteksi tanaman dari serangan jamur ganoderma, kata Fatimah, FUMYCO memiliki peran penting untuk membantu penyerapan air, unsur hara di dalam tanah, meningkatkan ketersediaan unsur hara P bagi tanaman, dan meningkatkan jumlah mikroba di dalam tanah. Kondisi tanah pada daerah perakaran/rhizozfer pada tanaman yang terinfeksi mikoriza memiliki kandungan mikroba yang lebih banyak dan beragam, karena tanaman ber-mikoriza mengeluarkan eksudat akar yang mampu menarik mikroba baik lainnya untuk hidup dan mencari makan di daerah tersebut. Karena banyaknya mikroba yang mendekat di sekitar perakaran, maka tanah di area tersebut menjadi lebih sehat dan subur.
“Pupuk yang diaplikasikan ke tanaman mampu diserap secara maximal oleh hifa dari mikoriza,” katanya. Fakta lain dari FUMYCO pupuk hayati mikoriza, dalam jangka panjang mampu meningkatkan produktivitas tanaman. Dengan adanya serabut hifa yang sangat panjang dan luas di dalam akar yang siap menyediakan makanan yang dibutuhkan oleh tanaman.