PT Tunggal Yunus Estate mempunyai empat varietas benih sawit unggulan. Perusahaan berkomitmen mendukung program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang diluncurkan pemerintah sejak tahun lalu melalui pengadaan benih kelapa sawit yang berkualitas.
Program PSR mensyaratkan peningkatan produktivitas sawit di perkebunan rakyat. Produktivitas sangatlah dibutuhkan petani guna mendongkrak penghasilan dan memperbaiki tata kelola kebun. Tahun ini, Pemerintah menargetkan PSR seluas 185.000 hektar. Dengan lahan seluas ini dibutuhkan benih sawit sebanyak 27 juta benih unggul untuk mendukung kelancaran PSR.
PT Tunggal Yunus Estate bagian dari Asian Agri dikenal sebagai produsen benih unggul Topaz. Varietas ini dikembangkan di Asian Agri Oil Palm Research Station (OPRS) di Riau. Saat ini, produsen benih sawit ini memiliki empat varietas yaitu, Topaz 1, Topaz 2, Topaz 3 dan Topaz 4 dengan kapasitas produksi benih sawit Asian Agri mencapai 25 juta kecambah setiap tahun.
Varietas unggul kelapa sawit DxP Topaz sudah memperoleh izin pelepasan varietas sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 57, 58, 59 dan 60/KPTS/SR.120/I/2004 masing-masing tertanggal 16 Januari 2004. Sehingga, saat ini sudah dapat dengan mudah dijumpai di pasaran. “Bahkan, hingga saat ini benih Topaz, sudah ditanam di lebih dari 200.000 hektar,” tutur Ang Boon Beng, selaku Topaz Seed Senior Breeder, Asian Agri, saat ditemui beberapa waktu, di Medan (Sumatra Utara).
Secara spesifik, Topaz 1 merupakan hasil persilangan antara Deli dura dan pisifera dari Nigeria, sedangkan Topaz 2 menggunakan pisifera dari Ghana; Topaz 3 menggunakan pisifera dari Ekona, Kamerun; dan Topaz 4, menggunakan pisifera yang berasal dari Republik Demokrat Kongo.
Ang Boon Beng mengatakan keunggulan benih Topaz salah satunya adalah cepat berbunga dan cepat berbuah (2,5 tahun sudah bisa panen), bahkan sebelum 2,5 tahun sudah ada yang panen. Benih Topaz cepat berbuah, sekitar 9-10 bulan sudah mulai berbunga. Saat masuk usia 27 bulan, tanaman sudah bisa panen TBS dengan seberat 5-6 kg per janjang. Pertumbuhan benih Topaz juga lebih merata dan cepat. Tidak hanya itu, keunggulan lain dari Topaz yaitu mampu beradaptasi dengan kondisi lahan rendahan, tanah organik dan hasilnya lebih banyak.
“Bahkan, sudah dapat dibuktikan Topaz 3 sudah dapat menghasilkan di atas 8 ton CPO per hektar per tahun dengan rendemen 25-28 % dan 30-35 ton TBS per hektar per tahun,” kata Ang Boon Beng, atau yang biasa disapa Ang.
Sehingga, dapat dipastikan kualitas benih kelapa sawit menjadi kunci utama keberhasilan baik petani maupun perusahaan perkebunan sawit yang harus diperhatikan. Dan, menjadi investasi yang sangat menentukan tingkat kesuksesan di sektor perkebunan serta mampu mengembalikan investasi yang cukup signifikan.
Dan, yang tidak kalah penting bibit Topaz yang telah melalui serangkaian uji kualitas dan ketahanannya terhadap lingkungan dan hama. Berdasarkan pengujian, benih sawit Topaz punya daya tahan tinggi dengan kemampuan mudah beradaptasi. Dengan kemampuan yang baik dan cepat beradaptasi ini, maka pohon sawit akan mudah tumbuh di berbagai jenis tanah, termasuk tanah marjinal/organik .