Sejak 2018, PT Astra Agro Lestari Tbk bertransformasi dalam pemanfaatan digitalisasi di perkebunan kelapa sawit. Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi industri yang mengarah pada industri 4.0 di Indonesia.
Eko Prasetyo Wibisono, Chief Human Capital, PT Astra Agro Lestari Tbk menjelaskan bahwa Astra Agro kini memasuki era digital karena persaingan anak usaha Astra Internasional ini sebagai industri sudah di tingkat global.
“Industri kelapa sawit sudah seratus tahun lebih, sebagai salah satu pemain utama kami buat terobosan dan inovasi sebagai persiapan masa depan. Di masa depan, pengembangan inovasi digital dapat mendukung peningkatan produktivitas supaya tidak ketinggalan dengan negara lain,” ujar Eko Prasetyo Wibisono.
Eko Prasetyo menguraikan perkembangan digitalisasi di Astra Agro dalam Diskusi “Menciptakan Produktivitas & Sustainability Sawit Berbasis Digitalisasi” yang diadakan Majalah Sawit Indonesia, bekerjasama dengan Linknet dan Kacific, di Jakarta, pada Rabu (28 September 2022).
Eko menuturkan tujuan digitalisasi untuk menjawab kebutuhan konsumsi yang semakin tinggi akibat demografi dunia yang berubah. Teknologi harus bisa meningkatkan efektivitas, efisiensi, produktivitas, dan tentu saja mendukung sustainability sawit itu sendiri. Teknologi harus bisa berdampak terhadap seluruh stakeholder industri sawit
Dikatakan Eko bahwa perusahaan sangat tertarik kepada teknologi digital. Ini yang meng-drive kami untuk melakukan digitalisasi. Kemudian, kami melihat dan berpikir kira-kira apa yang harus digitalisasi. Seperti diketahui, minyak sawit (palm oil) jika dibanding produktivitasnya dengan minyak nabati lain, palm oil paling tinggi. Produktivitasnya, sulit dibandingkan dengan minyak kedelai dan bunga matahari dan lainnya, minyak sawit paling produktif dan paling efisien.
“Tapi yang menjadi catatan adalah terkait dengan produktivitas orangnya (SDM), belum bisa dibandingkan produktivitas output untuk setiap orang yang bekerja di industri sawit dibandingkan dengan industri minyak nabati lainnya. Ini yang memotivasi kami. Jadi, fokus perusahaan kepada sumberdaya manusia. Apa yang mendukung itu, yang pasti adalah proses. Digitalisasi yang dilakukan Astra Agro adalah fokus terhadap proses yang sangat basic,” ucapnya.
Astra Agro mengimplementasikan digitalisasi di lini kegiatan operasional antara lain Proses Bisnis Agronomy (panen & rawat), Proses Transportasi TBS, Proses Operasional Pabrik, Proses bisnis dengan kemitraan (Pihak TBS Eksternal).
Eko menjelaskan bahwa inovasi memang menjadi hal yang penting bagi Astra Agro untuk bertransformasi menjadi perusahaan masa depan yang efisien dengan memanfaatkan teknologi terkini di era digital untuk menjadi “World Class Plantation Operation”.
“Proses inovasi dilakukan secara top down dan bottom up. Untuk bottom up proses dievaluasi melalui mekanisme kompetisi melalui awarding Innovagro. Hasil dari ajang innovasi ini akan dimasalisasi melalui pembuatan/ revisi terhadap SOP/IK yang ada,” ujarnya.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 132)