YOGYAKARTA, SAWIT INDONESIA – Mahasiswa Instiper program Diploma Satu atau D1 untuk pertama kalinya telah mempunyai sertifikat kompetensi. Sertifikat ini menjadi bukti kesiapan dan kompetensi mereka di bidang perkebunan.
Mahasiswa Program D1 yang sebagian besar anak petani sawit mengantongi sertifikat kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi Perkebunan dan Hortikultura Indonesia. Ir. Darmansyah Basyaruddin MSc, Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Perkebunan dan Hortikultura Indonesia memberikan apresiasi tinggi kepada lulusan D1 karena mampu lulus tes kompetensi. Sertifikat ini ditujukan bagi kualifikasi posisi Mandor Perkebunan.
“Ini merupakan sejarah pertama kalinya bagi lulusan program beasiswa untuk mendapatkan sertifikat Kompetensi. Dari 299 peserta beasiswa, seluruhnya lulus dan memperoleh sertifikasi kompetensi,”ujar Darmansyah dalam acara pembukaan kuliah angkatan ketiga Ahli Pratama Kelapa Sawit dan Wisuda D1 angkatan kedua di auditorium kampus Instiper Yogyakarta, Selasa (30 Oktober 2018).
Hadir dalam wisuda ini yaitu pengurus APKASINDO dari 18 Provinsi yaitu, Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Kalimantan Selatan,Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Papua Barat.
Dalam sambutannya, Rektor Instiper, Dr Ir Purwadi, MS, merasa bangga dengan kelulusan angkatan D1 kedua ini karena mereka tidak hanya mendapatkan ijazah kelulusan tetapi juga mendapat sertifikasi kompetensi. Dengan begitu semakin menegaskan dan menunjukkan komitmen serta kualitas pendidikan di Instiper dalam mendukung sawit indonesia yang berkelanjutan melalui peningkatan SDM.
Purwadi menjelaskan bahwa program D1 diawali tahun 2014 ketika dirinya dilantik sebagai Ketua Dewan Pakar APKASINDO melalui kolaborasi antara Instiper dan Apkasindo yang merumuskan penciptaan SDM perkebunan rakyat terutama anak petani.
Setelah terbit Perpres 61/2015 yang mengesahkan pendirian BPDP Kelapa Sawit, salah satu program lembaga ini adalah peningkatan SDM. Selanjutnya, angkatan pertama program beasiswa D1 untuk anak petani sawit mulai berjalan pada 2016 sebanyak 300 anak. “Hingga tahun ini, sudah masuk angkatan ketiga,”kata Purwadi.
Sementara itu, Anizar Simanjuntak, Ketua Umum DPP APKASINDO sangat terharu melihat kelulusan anak petani ini dari Aceh sampai Papua dapat bersatu dan berhimpun bersama karena perkebunan sawit.
“Yang sangat menarik, angkatan kedua mendapatkan sertifikasi kompetensi. Terima atas perhatian Rektor Instiper beserta jajarannya, pemerintah melalui Direktur Utama BPDP-KS, Dono Boestami atas dukungan program ini,”paparnya.
Anizar juga memberikan apresiasi tinggi khususnya kepada seluruh Pengurus APKASINDO seluruh Indonesia dari 18 Provinsi yang tidak kenal lelah mendampingi anak petani hingga lulus.
“Ke depan diharapkan pengurus Apkasindo dari 22 Provinsi dapat mengirimkan semua anak petani sawit di daerahnya masing masing,”pungkasnya.