Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY Stiper) mendukung pemenuhan kebutuhan SDM perkebunan sawit sebagai lembaga pendidikan vokasi Diploma I. Cara lainnya adalah pelatihan petani sawit setiap tahun dalam upaya membenahi produktivitas sawit.
Sejak berbadan hukum pada 2017 lalu, AKPY Stiper yang berdiri dibawah naungan Yayasan Pendidikan Kader Perkebunan (YPKPY) sama seperti Instiper punya komitmen besar dan sangat fokus mengembangkan Sumber Daya Perkebunan Kelapa Sawit (SDM-PKS). Ini terbukti dari kerjasama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan – Kementerian Pertanian sebagai lembaga pendidikan vokasi Diploma Iuntuk prodi Pembibitan Kelapa Sawit dan Pemeliharaan Kelapa Sawit melalui Program Beasiswa Sawit BPDPKS.
Direktur AKPY Stiper, Dr. H. Sri Gunawan, S.P, M.P, IPU mengungkapkan pihaknya memiliki tanggung jawab dan komitmen besar dalam meningkatkan produktivitas sawit nasional. Yang tak lain melalui pendidikan anak-anak petani dan buruh sawit, serta melatih petani sawit rakyat melalui program pengembangan SDM PKS (pelatihan petani sawit) yang diikuti petani sawit dari berbagai daerah sentra-sentra sawit.
“Sejak 2016 hingga saat ini, kami menyelenggarakan pendidikan vokasi Diploma I prodi Pembibitan Kelapa Sawit dan prodi Pemeliharaan Kelapa Sawit melalui program Beasiswa Sawit BPDPKS. Dan, dipercaya memberikan pelatihan petani sawit dengan skema materi pelatihan sesuai kebutuhan petani. Selain Pendidikan dan pelatihan petani, AKPY Stiper juga melakukan program up grading knowledge pada staf-staf perusahaan besar swasta (perusahaan perkebunan),” ujarnya saat ditemuidi Yogyakarta, pada akhir September lalu.
Yang menarik, alumni Diploma I AKPY Stiper dengan gelar Ahli Pratama Kelapa Sawit, sudah banyak yang bekerja baik mengelola kebun, bekerja di Kelembagaan Petani (Koperasi Produsen Sawit), dan perusahaan perkebunan kelapa sawit. Bahkan, alumni tahun 2022 yang pada September lalu diwisuda, 73% dari 330 alumni Diploma I AKPY Stiper, sudah diterima bekerja di perusahaan besar perkebunan kelapa sawit.
Karena itulah sejak 2016, BPDPKS dan Ditjen Perkebunan menyelenggarakan pendidikan melalui program Beasiswa Sawit, dengan kuota (red-jumlah) mahasiswa terus bertambah. Bahkan, di tahun ini (tahun akademik 2023/2024) dipercaya mendidik anak petani dan buruh sawit sebanyak 440 mahasiswa. Dengan rincian, 429 mahasiswa penerima beasiswa sawit BPDPKS, 10 mahasiswa KIP kuliah, dan satu mahasiswa jalur reguler.
Dijelaskan, Sri Gunawan, terkait dengan kontribusi AKPY Stiper dalam meningkatkan produktivitas sawit nasional melalui pengembangan SDM PKS (penyelenggaraan pendidikan vokasi dan pelatihan petani).
“Semua materi yang diberikan baik pada pendidikan vokasi Diploma I, sudah by design sesuai kebutuhan industri. Materi yang diberikan pada pelatihan petani sawit juga diberikan untuk mendukung peningkatan SDM dan produktivitas sawit,” jelasnya.
Sementara, jumlah peserta pelatihan yang diikuti petani sawit lebih banyak dibanding tahun lalu. Tahun 2022 melaksanakan pelatihan diikuti 384 petani sawit dari 3 Provinsi (Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan). Dan, pada tahun 2023 melaksanakan pelatihan yang diikuti 623 petani sawit dari 2 Provinsi (Kalimantan Tengah dan Sulawesi Selatan).
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 144)