Salam Sawit Indonesia,
Industri sawit dapat memainkan peluang untuk mengisi kebutuhan minyak nabati global pada 2050. Kebutuhan di tahun tersebut dapat mencapai 300 juta ton lebih. Indonesia sebagai produsen utama minyak sawit dapat memainkan peranan tersebut. Karena itulah, pemerintah dan pelaku industri sebaiknya jeli melihat kesempatan ini.
Merujuk data PBB, populasi penduduk di dunia akan berjumlah 10 miliar jiwa (penduduk dunia) pada 2050. Untuk itulah, permintaan minyak nabati akan menyentuh dua kali lipat dari 165 juta ton pada 2013 menjadi 307,9 juta ton.
Kementerian Perdagangan mencatat data yang diolah dari berbagai sumber, pada 2021 total produksi minyak sawit dunia mencapai 75,5 juta ton. Indonesia menyumbang lebih dari 60% dari total produksi minyak nabati dunia dan 22% dari total produk minyak nabati dunia (213,2 juta ton).
Sudah saatnya industri sawit Indonesia memperbaiki yield produktivitas. Lantaran, penambahan luas perkebunan sawit sudah sulit dilakukan. Program Peremajaan Sawit Rakyat merupakan pintu masuk meningkatkan produksi sawit. Namun, program ini belum berjalan maksimal. Dampaknya memang bukan jangka pendek melainkan jangka panjang dalam waktu 10-15 tahun lagi.
Targetnya jelas adalah produksi sawit Indonesia mencapai 100 juta ton. Sebab, kebutuhan dalam negeri juga akan meningkat. Begitupula permintaan di pasar global.
Dalam Rubrik Sajian Utama, Helmi Muhansyah selaku Kepala Divisi UKMK, BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) berupaya meningkatkan penggunaan sawit di dalam negeri melalui kolaborasi dan menjalin kemitraan dengan UKMK (Usaha Usaha Kecil Menengah dan Koperasi) di berbagai daerah dengan berbagai kegiatan.
Di rubrik Hot Issue, kami mengulas peranan Musim Mas untuk meningkatkan produksi dan produktivitas TBS petani sawit swadaya melalui program pelatihan petani swadaya melalui program Indonesian Palm Oil Development for Smallholders (IPODS) yang bekerjasama dengan International Finance Corporation (IFC) bagian dari United Nation (PBB) pada 2015 sampai 2020.
Kemudian, Musim Mas melanjutkan dan melakukan pengembangan program dengan menerapkan dua pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit swadaya yaitu Training for Smallholders yang dimulai pada 2017 dan Training for Trainers: Smallholders Hub yang dimulai pada 2020.
Pembaca, kami harapkan edisi ini dapat bermanfaat bagi pelaku industri sawit. Semoga industri sawit kita semakin berjaya.