Salam Sawit Indonesia,
Industri hilir sawit Indonesia telah berkembang pesat dalam satu dasawarsa terakhir. Jumlah produk hilir telah mencapai 110 jenis. Begitu pula komposisi ekspor sawit hampir 90% adalah produk turunan dan sisanya 10% minyak sawit mentah (CPO) dan minyak kernel sawit (CPKO). Kemampuan industri sawit bertransformasi menjadi produsen produk hilir tidak terlepas dari regulasi yang diatur pemerintah.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian RI, Terdapat dua kebijakan utama dalam mempercepat pertumbuhan populasi industri hilir kelapa sawit, yaitu kebijakan fiskal tarif bea keluar progresif sesuai rantai nilai industri, serta insentif perpajakan bagi investasi baru atau perluasan sektor industri oleofood, oleochemical, dan biofuel. Pada tahun 2010, kapasitas pabrik pengolahan CPO (refinery) hanya sekitar 25 juta ton. Namun, melalui kebijakan hilirisasi, kapasitas refinery meningkat tiga kali lipat menjadi 75 juta ton pada tahun 2022.
Namun demikian, arah hilirisasi sawit belumlah selesai karena masih banyak peluang dan potensi produk hilir yang dapat diambil nilai tambahya. Di sektor energi, telah lahir berbagai inovasi produk hilir seperti bio-avtur, bensin sawit, dan sustainable fuel aviation yang semua berbasis sawit.
Pembaca, Majalah Sawit Indonesia telah mengadakan Workshop Jurnalis Industri Hilir Sawit yang melibatkan peserta dari 30 media nasional dan lokal. Kegiatan yang berlangsung 31 Januari sampai 2 Februari 2024 ini berlangsung di Bandung, Jawa Barat. Di hari pertama, peserta mengunjungi laboratorium katalis ITB yang bernama Laboratorium Lab Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis ITB. Kepala Laboratorium TRKK ITB Dr. Melia Laniwati Gunawan, menjelaskan perkembangan riset katalis yang telah dimulai semenjak 1981 oleh Prof. Subagjo.
Lalu pada tahun 2003, dosen-dosen Program Studi Teknik Kimia yang tergabung dalam Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis (TRKK), sepakat melakukan penelitian bersama dengan topik yang sama dalam bidang katalis. Mereka adalah Prof. Dr. Ir. Subagjo, DEA, Prof. Dr. Ir. I.G.B. Ngurah Makertihartha, dan Dr. Ir. Melia Laniwati Gunawan, M.S. Seiring dengan waktu, kini jumlah anggota Lab bertambah, di antaranya adalah Dr.Ir Carolus Boromeous Rasrendra, S.T., M.T.
Cita-cita agar Indonesia mampu memproduksi katalis sendiri dalam negeri akhirnya terwujud. Pada 29 Juli 2020, digelar joint venture agreement antara PT. Pertamina, PT. Pupuk Kujang Cikampek, dan PT. Rekacipta Inovasi ITB, untuk membuat pabrik katalis pertama di Indonesia.
Di hari berikutnya, Workshop diseleng gerakan yang menghadirkan pembicara antara lain antara lain Achmad Maulizal (Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS), Dr. Setia Diarta (Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian), Sahat Sinaga (Plt. Ketua Umum DMSI), Rapolo Hutabarat (Sekjen Apolin), Fenny Sofyan (Ketua Kompartemen Media Relation GAPKI), dan Prof. Dr. Ir. Lienda Aliwarga (Guru Besar ITB).
Pembaca, kami harapkan di edisi ini semakin meningkatkan kedalaman informasi berkaitan industri hilir sawit dan perkembangannya. Selamat membaca.