• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Saturday, 1 April 2023
Trending
  • Potensi Ekspor UMKM Bersaing di Pasar Internasional.
  • CSR Membantu Pemberdayaan Petani Tanaman Pangan
  • UMKM Sawit Fokus Meraih Peluang Bisnis di ASEAN
  • Pemulia dan Pemuliaan Merupakan Kontribusi Signifikan Ketersediaan Pangan Nasional
  • Pengelolaan Lahan Gambut ASEAN
  • Produsen Alat Berat Tiongkok Resmikan Component Rebuilt Center di Balikpapan
  • Kenaikan Harga Pangan Jelang Idulfitri Berharap Tak Ada Kenaikan Signifikan
  • Bupati Indragiri Hulu Mengapresiasi Program Memerangi Stunting
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Sawit Berperan Besar Bagi Ekonomi Riau, Kenapa Harus Dimoratorium?
Sajian Utama

Sawit Berperan Besar Bagi Ekonomi Riau, Kenapa Harus Dimoratorium?

By RedaksiJuly 18, 20163 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Dari tahun 1965 sampai 2013, pertumbuhan luas perkebunan kelapa sawit masih di bawah luas lahan kedelai. Saat ini, luas perkebunan sawit 13,4 juta hektar sementara itu  lahan kedelai 85,45 juta hektar. Mengapa kelapa sawit kerapkali dituding penyebab utama deforestasi?

Rencana pemberlakuan kebijakan moratorium ijin baru sawit tidak dapat diterima pelaku usaha sawit di daerah. Seperti dikatakan Saut sihombing, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Riau bahwa moratorium lahir dengan  alasan kelapa sawit yang menjadi penyebab utama kebakaran hutan dan kerusakan lingkungan. Padahal, data menunjukkan kelapa sawit tidak seekspansif tanaman minyak nabati lain seperti  Sebab menurutnya dibanding komoditas penghasil minyak nabati lain seperti kedelai, rapeseed, dan bunga matahari.

Merujuk data PASPI dalam periode 1965 hingga 2013 luas areal tanaman kedelai meningkat mencapai 85,45 juta hektar, rapeseed meningkat sebesar 29,31 juta hektar, dan bunga matahari meningkat sebesar 18 juta hektar.

Baca juga :   Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun

Pada 2013, total luas empat komoditas tanaman penghasil minyak nabati seluas 191 juta hektar. Dari jumlah tersebut, sekitar  58 persen atau seluas 110 juta hektar adalah lahan kedelai.

“Sementara itu, ekspansi perkebunan kelapa sawit dunia jauh lebih rendah. Sejak 1965 hingga 2013, ekspansi sawit hanya meningkat sebesar 13,4 juta hektar,” ungkap Saut.

Alih-alih melakukan moratorium, menurut Saut, pemerintah seharusnya mampu melindungi dan meningkatkan daya saing industri sawit. Perlindungan ini diperlukan karena kebutuhan minyak nabati tumbuh 4,4 juta ton setiap tahun dan diperkirakan pada 2025 kebutuhan minyak nabati dunia mencapai 44,2 juta ton.

Baca juga :   Petani Sawit Demo Kedubes Uni Eropa, Sampaikan 5 Tuntutan

Diantara minyak nabati yang ada, dijelaskan Saut, bahwa minyak sawit merupakan minyak nabati yang paling produktif, murah dan berdampak kecil kepada lingkungan. Dan diantara negara-negara penghasil minyak nabati di dunia, Indonesia satu-satunya negara yang memiliki kesempatan untuk dapat meraih manfaat dan kesempatan dari meningkatnya permintaan dunia terhadap minyak nabati.

Dampak positifi kelapa sawit adalah industri ini berperan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat. Di Riau,  total luas perkebunan sawit sebesar 2,4 juta hektar dari jumlah tersebut sekitar 56 persen atau 1,35 juta hektar perkebunan rakyat.

Menurut Saut pendapatan yang diterima petani sawit baik swadaya maupun plasma di Riau bisa dua kali lipat dibandingkan dengan petani non sawit. “Dahulu sebelum ada perkebunan sawit akses jalan itu sangat susah, tapi begitu ada perkembangan kelapa sawit tentu semua masyarakat menikmatinya,” tambah Saut.

Baca juga :   Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

Tak hanya dari pekerjaan informal, menurut Saut industri sawit menyediakan lapangan kerja formal kepada masyarakat. Saut mencatat pada 2015 ada sekitar 7 juta orang yang bekerja di industri sawit baik dari lini perkebunan, industrinya, hingga industri hilir.

“Kalau semisalnya moratorium atau penundaan benar diterapkan dan sampai mengganggu industri kelapa sawit dapat dibayangkan nasib 7 juta orang yang bekerja di industri ini,” lanjut Saut.

Saut memaparkan bahwa moratorium juga memiliki dampak terhadap penurunan produksi CPO dunia yang akhirnya turut menggangu kebutuhan minyak nabati global. Sebab pelaku usaha tidak bisa terus menerus mengandalkan peningkatan produktivitas lahan.

(Ulasan lebih lengkap baca Majalah SAWIT INDONESIA Edisi 15 Juli-15 Agustus 2016)

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

BPDPKS Tetapkan 13 Lembaga Pendidikan Penyelenggara Beasiswa Sawit 2023

23 hours ago Berita Terbaru

Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun

1 day ago Berita Terbaru

Petani Sawit Demo Kedubes Uni Eropa, Sampaikan 5 Tuntutan

3 days ago Berita Terbaru

Industri Hilir Sawit Minta Dukungan Pemerintah

4 days ago Berita Terbaru

BPDPKS Dukung Harga Acuan CPO

4 days ago Berita Terbaru

Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

5 days ago Berita Terbaru

Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

1 week ago Berita Terbaru

BPDPKS dan Majalah Sawit Indonesia Promosikan Sawit Sehat Kepada 145 UKMK Solo

1 week ago Berita Terbaru

CPOPC Bersama Perusahaan Indonesia Dan Malaysia Bantu Petani Sawit Honduras

2 weeks ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Edisi 137 Majalah Sawit Indonesia

Edisi Terbaru 2 days ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 1 week ago1 Min Read
Latest Post

Potensi Ekspor UMKM Bersaing di Pasar Internasional.

13 hours ago

CSR Membantu Pemberdayaan Petani Tanaman Pangan

14 hours ago

UMKM Sawit Fokus Meraih Peluang Bisnis di ASEAN

15 hours ago

Pemulia dan Pemuliaan Merupakan Kontribusi Signifikan Ketersediaan Pangan Nasional

16 hours ago

Pengelolaan Lahan Gambut ASEAN

17 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.